Naskah Khutbah Jumat
Teks Khutbah Jumat 13 Juni 2025/17 Zulhijah 1446 H: Perbaiki Niat Menjadi Pribadi yang Bertaqwa
Naskah Khutbah Jumat 13 Juni 2025/ 17 Zulhijah 1446 H: Perbaiki Niat agar Bisa Menjadi Pribadi yang Bertaqwa
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: Dedy Herdiana
TRIBUNPRIANGAN.COM - Berikut ini Naskah Khutbah Jumat 13 Juni 2025/ 17 Zulhijah 1446 H: Perbaiki Niat agar Bisa Menjadi Pribadi yang Bertaqwa.
Salah satu rukun pada hari Jumat adalah penyamapaian Khutbah oleh sang khatib.
Islam menganjurkan supaya khutbah tidak disampaikan terlalu panjang agar jemaah tidak bosan.
Sekadar informasi, ajuran untuk menyampaikan khutbah secara singkat terdapat di dalam sebuah hadits riwayat Muslim dan Ahmad berikut ini.
عَنْ عَمَّارِ بْنِ يَاسِرٍ قَالَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ طُولَ صَلاَةِ الرَّجُلِ وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ فَأَطِيلُوا الصَّلاَةَ وَاقْصُرُوا الْخُطْبَةَ وَإِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا (رواه مسلم وأحمد)
Artinya: "Dari Ammar Ibn Yasir (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: Sesunggunguhnya panjangnya sholat dan pendeknya khutbah seorang khatib adalah tanda kepahaman seseorang tentang agama. Oleh karena itu panjangkanlah sholat dan persingkatlah khutbah; sesungguhnya dalam penjelasan singkat ada daya tarik." (HR Muslim dan Ahmad)
Baca juga: 5 Naskah Khutbah Jumat Bertemakan Hikmah Penting Pergantian Tahun Baru 1447 Hijriah
Ada berbagai jenis topik khutbah Jumat, namun kali ini TribunPriangan.com ingin mengulas satu contoh, Naskah Khutbah Jumat dengan judul: Perbaiki Niat agar Bisa Menjadi Pribadi yang Bertaqwa.
Khutbah 1
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْـدُ. فَإِنِّيْ أُوْصِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ. إِنَّ هَٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ .وقال أيضا: وَإِنَّ هَٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُونِ.كَمَا أُوْصِيْ بِطَاعَةِ رَسُوْلِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقَائِلِ: أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعةِ، وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيْرًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّينَ، عَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ، فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةً ضَلاَلَةٌ.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Kini kita telah berada pada awal tahun 2024, yang mana ini men jadi awal yang baru bagi kita dalam segala hal.
Bukan tak mungkin lagi untuk setiap muslim agar bisa introspeksi atas apa yang telah dilakukan selama setahun yang telah melewati kita demi menuju kebaikan di tahun yang baru ini.
Sebab introspeksi sangat penting dilakukan untuk memperbaiki kesalahan yang pernah dilakukan, sembari berjanji dengan diri sendiri juga dengan melibatkan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى agar tidak melakukan dosa yang sama serta berusaha memulai dengan sesuatu yang lebih pantas di sisiNya.
Adapun kebaikan yang berupa ketakwaan kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang selama ini telah dijalankan dapat diteruskan dan ditingkatkan lagi.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 13 Juni 2025/ 17 Zulhijah 1446 H: Syukur dalam Nikmat, dan Sabar dalam Musibah
Maasyiral muslimin rakhimakumullah,
Kehidupan manusia di dunia ini seperti melewati sebuah jalan dengan lintasan penuh dengan dinamika dan tantangan.
Medan terjal yang harus terus kita daki, hingga medan menurun dan mendatar, tak boleh membuat kita terlena.
Perjalanan kita menyisakan masa lalu sebagai pengalaman, masa kini sebagai kenyataan, dan masa yang akan datang sebagai harapan.
Sehingga kita butuh rambu-rambu agar kita senantiasa lancar dan selamat sampai ke tujuan dan ketakwaan lah rambu-rambu yang mampu memandu kita berada pada jalan yang benar dan bekal yang paling baik dalam perjalanan yang bisa kita mulai dari menata kembali niat.
Niat menjadi pemula dan bagian terpenting dalam suatu ibadah, yang bertujuan untuk meneguhkan hati sebelum menunaikan ibadah.
Salah satu yang menjadi syarat diterimanya amal ibadah seorang hamba adalah benarnya niat, yaitu ikhlas hanya untuk Allah.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 13 Juni 2025/ 17 Zulhijah 1446 H: Istidraj Sumbu Kenikmatan yang Membinasakan
Sebab, tanpa ikhlas, amal seseorang akan tertolak.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,
إنَّ اللهَ لا يقبلُ من العملِ إلَّا ما كان خالصًا وابتُغي به وجهُه
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amal, kecuali yang ikhlas mengharap wajah-Nya.“ (HR An-Nasa’i, shahih)
Dengan niat yang baik, insyaallah apa yang dilakukan akan benar-benar memiliki kualitas yang baik sekaligus mampu dijalani dengan nikmat.
Ketika kita nikmat menjalankan sesuatu, pasti tidak akan ada rasa berat dalam melakukannya jika dilandasi dengan keikhlasan.
Maasyiral muslimin rakhimakumullah,
Dalam setiap tarikan nafas kita, sudah menjadi keniscayaan bagi kita untuk selalu menyadari bahwa semua nikmat yang diterima dalam hidup ini merupakan anugerah dari Allah swt.
Dengan kesadaran ini, maka rasa syukur akan terus terpatri dalam diri sehingga fasilitas-fasilitas nikmat dan rezeki ini akan bisa digunakan untuk mendukung kelancaran misi utama diciptakannya kita ke dunia ini.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 13 Juni 2025: Hindari Banyak Bicara Merupakan Sebab dari Akhlak Mulia
Lalu apa misi utama kita berada di dunia ini?
Allah telah menegaskan bahwa manusia diciptakan untuk beribadah atau menyembah Allah swt. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Ad-Dzariyat ayat 56:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Artinya: “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”
Dengan menyadari misi utama kita ini, maka sudah seharusnya, tidak boleh sedikitpun terbesit dalam hati bahwa ibadah yang harus kita lakukan merupakan sebuah beban.
Jika ibadah yang kita lakukan dirasa sebagai beban, maka sudah bisa dipastikan akan ada perasaan berat dan enggan untuk beribadah.
Kita perlu menyadari bahwa ibadah yang kita lakukan ini merupakan kebutuhan bagi kita untuk memenuhi perintah Allah swt.
Jika kita menjadikan amaliah ibadah kita sebagai sebuah kebutuhan dan diniati dengan benar, maka tidak akan ada perasaan berat dalam hati, maka semua akan terasa ringan dilakukan.
Lebih dari itu, semua ibadah yang kita lakukan dengan niat yang benar akan terasa nikmat karena bisa menjadi media untuk menyambungkan frekuensi diri dengan Allah swt.
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 13 Juni 2025: Menjaga Keikhlasan Dalam Beribadah
Maasyiral muslimin rakhimakumullah,
Niat menjadi salah satu kunci utama dalam mewujudkan kenikmatan dalam beramal dan beribadah.
Niat menjadi kunci dalam menentukan kualitas setiap aktivitas dan juga bisa menjadi sumber konsistensi atau keistiqamahan kita dalam menjalankannya.
Semua ibadah juga akan dibalas sesuai dengan apa yang diniatkan sebagaimana ditegaskan Rasulullah saw dalam haditsnya:
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
Artinya: “Segala sesuatu bergantung pada niatnya dan setiap orang akan dibalas berdasarkan apa yang ia niatkan” (HR. al-Bukhari Muslim)
Niat juga akan bisa menentukan nilai dari ibadah yang kita lakukan, dan juga bisa diibaratkan seperti angka 1 (satu) di depan angka 0 (nol).
Semua angka 0 akan tidak memiliki nilai walaupun jumlahnya banyak, namun ketika di depannya diletakkan angka 1 maka angka 0 akan memiliki nilai.
Semakin banyak nol di belakang angka satu, maka akan semakin besar nilai yang dimiliki oleh angka 0 itu, begitu juga ibadah kita.
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 13 Juni 2025: Manfaatkan Sisa Waktu untuk Selalu Bertobat
Semua akan tidak ada nilainya ketika ibadah tidak diniati dengan benar.
Semakin banyak kita beribadah dengan niatan yang benar maka semakin tinggi nilai kualitas dan kuantitas ibadah yang kita lakukan.
Dengan tingginya nilai ibadah, maka peluang untuk diterima oleh Allah sangatlah tinggi.
Selain menjadi pembeda antara amal yang bernilai ibadah dan amal yang tidak bernilai ibadah, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi, Rasulullah saw juga menegaskan pentingnya posisi niat sampai dengan melebihi pentingnya perbuatan yang dilakukan itu sendiri:
نِيةُ المُؤْمِنِ خَيْرٌ مِنْ عَمَلِهِ
Artinya: “Niat seorang mukmin lebih utama daripada amalnya.”
Kemudian hadis ini juga diperkuat oleh hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim:
إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً ، فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيرَةٍ
Artinya: “Sesungguhnya Allah mencatat berbagai kejelekan dan kebaikan , lalu Dia menjelaskannya. Barangsiapa yang bertekad untuk melakukan kebaikan lantas tidak bisa terlaksana, maka Allah catat baginya satu kebaikan yang sempurna. Jika ia bertekad lantas bisa ia penuhi dengan melakukannya, maka Allah mencatat baginya 10 kebaikan hingga 700 kali lipatnya sampai lipatan yang banyak.”
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 13 Juni 2025: Manfaatkan Sisa Waktu untuk Selalu Bertobat
Maasyiral muslimin rakhimakumullah,
Mari, melalui momentum Jumat kali ini, kuatkan tekad kita kembali untuk senantiasa menata niat dengan baik dalam menjalankan segala aktivitas kita di dunia.
Banyak amal perbuatan yang tergolong amal keduniaan, tapi karena didasari niat yang baik maka tergolong menjadi amal akhirat, dan sebaliknya.
Banyak amal perbuatan tergolong amal akhirat, tapi ternyata menjadi amal dunia karena didasari niat yang buruk.
Semoga kita diberikan kekuatan oleh Allah swt untuk dapat senantiasa memiliki niat baik khususnya dalam menjalankan ibadah yang menjadi misi dan tugas utama kita di dunia ini. Aamin.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Baca juga: Teks Khutbah Jumat 13 Juni 2025/17 Zulhijah 1446 H: Hijrah di Tahun Baru Hijriah
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ مُؤَيِّدَ الصَّابِرِيْنَ بِعَزِيْزِ نَصْرِهِ وَمُيَسِّرِ الشَّاكِرِيْنَ لِحَمِيْدِ شُكْرِهِ وَمُوَفِّقِ الْمُخْتَارِيْنَ لِلْقِيَامِ بِاَمْرِهِ اَحْمَدُهُ عَلَى مَا اَنْعَمَ وَاَسْلَمَ لِاَمْرِهِ فِيْمَا حَكَمَ وَاَبْرَمَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ مُنْتَهَى الدُّهُوْرِ صَلاَةً دَائِمَةً بِلاَ فَنَاءٍ وَلاَ فُتُوْرٍ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا اَمَّا بَعْدُ: قَالَ تَعَالَى: يَااَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلمُوْنَ
وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهَ وَسَلَّمَ: اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَاتَّبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُوْهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَاَنْبِيَائِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلاَئِكَتِكَ الْمُقَرَّبِيْنَ وَاَهْلَ طَاعَتِكَ اَجْمَعِيْنَ وَارْضَ مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكِ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَقَاضِيُ الْحَاجَاتِ وَغَافِرُ الذُّنُوْبِ وَالْخَطِيْئَاتِ. اَللَّهُمَّ سَلِّمْنَا وَالْمُسْلِمِيْنَ وَعَافِنَا وَالْمُسْلِمِيْنَ وَاعْفُ عَنَّا وَعَنِ الْمُسْلِمِيْنَ وَقِنَا وَاِيَّاهُمْ شَرَّ مَصَائِبِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ اَللَّهُمَّ ارْزُقْنَا فَهْمَ النَّبِيِّيْنَ وَحِفْظَ الْمُرْسَلِيْنَ وَاِلْهَامَ الْمَلاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْن. اَللَّهُمَّ انْصُرْ مَنِ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ وَاعْلِ كَلِمَتَكَ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِاَبَائِـنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَلِاَوْلاَدِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا وَلِمَشَايِخِنَا وَلِمَشَايِخِ مَشَايِخِنَا وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهَ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْ
عِبَادَ اللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ يِالْعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَخْسَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا اللهَ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْئَلُوْا مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ.
(*)
Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.