Bikin Geleng-geleng Kepala, Warga Sumedang Ini Malah Doakan Pelaku dan Ikhlas Sapinya Dicuri

Kaget, kesal, dan kecewa memang sempat menghinggapi hati Narya (54) ketika dia tahu sapi jenis Limosin yang tengah dia rawat hilang dicuri

Penulis: Kiki Andriana | Editor: ferri amiril
Istimewa/warga, Teten
PENCURIAN SAPI - Narya (54) menunjukkan kandang sapi miliknya yang disatroni komplotan pencuri, Rabu (4/6/2025) pagi.  

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Kaget, kesal, dan kecewa memang sempat menghinggapi hati Narya (54) ketika dia tahu sapi jenis Limosin yang tengah dia rawat hilang dicuri

Tapi akhirnya, dia menyadari bahwa semua yang menimpa diri dan keluarganya adalah takdir Allah SWT. 

Narya lalu mengikhlaskan sapi yang dibelinya empat bulan lalu untuk dibesarkan dan dijual tahun depan itu. Sapi yang menjadi 'simpanan' untuk biaya anak cikalnya wisuda S1. 

Pencurian hewan ternak menjelang musim kurban di Kabupaten Sumedang terjadi usai aktivitas ronda yang dilakukan warga di Sukawangi. Aksi pencurian sapi terjadi di Kampung Sukamaju RT 01/12 Desa Sukawangi, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang menjelang Hari Raya Idul Adha. 

Seekor sapi milik Narya raib dari kandangnya pada Rabu (4/6/2025) subuh. Narya sendiri ikut ronda semalam dan pulang ke rumahnya yang berada di pinggir jalan sekitar pukul 03.00 WIB. 

Baca juga: Jelang Idul Adha, Warga Sumedang Kehilangan Seekor Sapi, Tetangga Sempat Lihat Ada Mobil Bawa Ternak

Baca juga: Dony-Fajar Hidupkan UMKM dengan Bazar di Sport Center Tadjimalela Sumedang

"Sapi itu saya beli empat bulan lalu, membelinya Rp 16 juta, dulu punya uang mengumpulkan dari penjualan domba. Ya setahun lah mengumpulkan, dibelikan domba dulu lalu dibelikan sapi," kata Narya berkisah.  

Sapi itu, rencananya memang bukan untuk dijual pada Idul Adha tahun ini. Melainkan dipelihara terlebih dulu untuk dijual tahun depan. Menurutnya, itu hitung-hitung menabung dalam bentuk sapi

"Ya handeueul (kecewa), tapi ya bagaimana sudah takdirnya dari Allah SWT," katanya seraya menepis bahwa dia menangis. 

Dalam doa-doanya setiap hari, Narya tak lupa menyelipkan doa untuk sapinya. Semoga tiga sapi yang dirawatnya, termasuk yang hilang itu, tumbuh dengan sehat, dengan mulus, dengan jauh dari penyakit, dan saat dijual harganya menjadi mahal. 

Uang hasil penjualan dari sapi yang hilang untuk biaya wisuda Teten Taufik (24), anak cikalnya yang saat iini sedang tahap akhir kuliah di Universitas Terbuka (UT) Bandung.

"Saya sudah mengikhlaskan, tapi yang masih kecewa dan kesal dengan kejadian ini mungkin istri saya. Saya juga sih akan kesal kalau ingat kejadian ini bukan takdir Allah SWT," katanya seraya menyebut istrinya tercinta bernama Yanti (45). 

Rumah Narya dan kandang sapinya berdekatan. Namun, tidak terdengar ada suara berisik ketipa para pencuri beraksi. Setelah sapi hilang dan polisi berdatangan, terkuak bahwa para pencuri membobol kandang sapi dengan memotong bagian kandang yang beririsan dengan jalan. 

Narya memastikan dia akan memperkuat kandang itu, lebih-lebih yang berbatasan dengan jalan akan dihalangi oleh pagar. 

Kepada Narya, polisi dari Polsek Pamulihan yang datang memintanya untuk membuat laporan pencurian ke kepolisian. Namun, Narya dan keluarganya memilih untuk tidak melaporkan itu. Sebaliknya, dia menganggap kehilangan sapi itu sebagai musibah dan mengikhlaskannya.  

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved