Yayasan Mutiara Titipan Illahi di Tasikmalaya Rawat Balita dan Anak Yatim, Kapolres Beri Bantuan

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin

TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA – Di tengah kondisi serba terbatas, pasangan suami istri asal Kota Tasikmalaya, Irma Arliyanti (47) dan H. Abdurahman (59), terus mengabdi merawat puluhan anak yatim, dhuafa, hingga tiga balita di Yayasan Mutiara Titipan Illahi (Yamu’ti) yang mereka kelola di Kelurahan Sukahurip, Kecamatan Tamansari.

Yayasan yang berdiri sejak tahun 2019 ini tak hanya memberikan pendidikan, tetapi juga menjadi tempat tinggal bagi tiga balita yang dititipkan orang tuanya karena keterbatasan ekonomi. Dua di antaranya bahkan masih berusia beberapa hari.

"Kalau total rutin ada 65 orang termasuk tiga balita, tapi total binaan kami ratusan, termasuk yang berada di luar yayasan," ungkap Irma saat ditemui, Senin (2/6/2025).
Di balik semangat mengabdi itu, kondisi bangunan yayasan sangat memprihatinkan. Dinding hanya dari papan kayu, atap asbes mudah bocor, lantai masih tanah, dan tidak ada pintu pengaman. Irma menyebutkan, bantuan dari pemerintah kota saat ini belum pernah mereka terima secara formal.

"Kami ikhlas, meski kondisi kami jauh dari layak. Ini soal empati dan kepedulian," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Baca juga: Aliansi Rakyat dan Mahasiswa Tasikmalaya Tuntut Gebrakan Viman-Diky, Jangan Hanya Seremonial

Kapolres dan Bhayangkari Bantu Langsung

Pagi tadi, Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Moh Faruk Rozi bersama Ketua Bhayangkari mendatangi yayasan untuk memberikan bantuan perlengkapan bayi dan sembako.

"Kami mendapat informasi dari masyarakat dan media sosial. Setelah kami lihat langsung, kondisinya memang cukup memprihatinkan," ujar AKBP Faruk.
Selain memberikan bantuan, Kapolres juga menurunkan tim kesehatan Polres untuk melakukan pemeriksaan dasar kepada anak-anak di sana.

"Insya Allah, kami akan intens melakukan kunjungan ke sini. Bersama jajaran TNI dan Kodim 0612/Tasikmalaya, kami berkomitmen membantu semampunya," tambahnya.
Yamu’ti kini menjadi satu dari sedikit lembaga yang tetap bertahan merawat anak-anak kurang beruntung di tengah keterbatasan. Irma dan suaminya pun terus berharap adanya uluran tangan dari para dermawan dan perhatian serius dari pemerintah.