Soal Warga Tasikmalaya Selatan Geruduk Lokasi Tambang Pasir dan Lakukan Pengrusakan, Ini Kata Polisi

Polisi membenarkan massa sempat lakukan aksi pembakaran hingga merusak bangunan semi permanen milik pengusaha tambang pasir di Tasikmalaya Selatan

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Dedy Herdiana
Tangkapan layar video viral warga
AKSI WARGA - Aksi warga di Desa Cidadap, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya ketika melakukan aksi di area tambang pasir pada Rabu (14/5/2025). 

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Polisi membenarkan massa sempat melakukan aksi pembakaran hingga pengrusakan bangunan semi permanen milik pengusaha tambang pasir di wilayah Tasikmalaya Sleatan, tepatnya di Desa Cidadap, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya terjadi pada Rabu (14/5/2025) malam.

Selain merobohkan saung-saung, beberapa warga juga membakar ban di atas pasir. Video lain menunjukan warga menaiki alat berat di lokasi tambang pasir tersebut.

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Ridwan Budiarta membenarkan kejadian yang terjadi di wilayah Karangnunggal hingga melakukan aksi pengrusakan fasilitas di lokasi tambang pasir.

"Jadi warga tersebut meminta eks pengusaha tambang merevitalisasi lokasi pertambangan yang sudah ditutup," kata AKP Ridwan ketika ditemui wartawan TribunPriangan.com, Jumat (16/5/2025).

VIRAL - Viral Video Warga Tasikmalaya Selatan Protes, Gunakan Alat Berat Hancurkan Bangunan
VIRAL - Viral Video Warga Tasikmalaya Selatan Protes, Gunakan Alat Berat Hancurkan Bangunan (istimewa/screencapture google)

Baca juga: Viral Video Warga Tasikmalaya Selatan Protes, Gunakan Alat Berat Hancurkan Bangunan

Tak hanya itu, warga juga meminta agar diperbaiki kembali tanggul dan membongkar jalan bekas tambang. Hal ini, untuk meminimalisir bencana alam di wilayah Karangnunggal.

Namun, dalam perjalanannya warga justru menemukan praktek penjualan tambang pasir ini yang dilakukan oknum pengusaha hingga beberapa Truk masuk mengangkut pasir untuk dijual ke luar daerah.

"Kenapa alat berat ada dilokasi, memang masyarakat ini meminta agar mantan pengusaha tambang disana memperbaiki lokasi. Tapi dalam perjalanannya, masyarakat menemukan ada penjualan lagi pasir di lokasi tambang," tegasnya.

Menurut AKP Ridwan menambahkan bahwa alasan pengusaha melakukan penjualan pasir kembali karena untuk operasional revitalisasi yang diminta warga.

"Alasan pengusahanya, untuk operasional alat berat saja. Masyarakat tidak mau, akhirnya datangi lokasi," pungkasnya.

Bahkan polisi mengamankan 4 unit alat berat dari lokasi, diantaranya sudah dibawa dan diamankan di polres. 

Sat Reskrim Polres Tasikmalaya sedang melakukan Proses penegakkan hukum dan penyidikan atas perkara tersebut.

"Polres Tasikmalaya sebelumnya sudah menutup sejumlah lokasi tambang yang tidak berizin dan dianggap merusak lingkungan," katanya. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved