Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 16 Mei 2025: Menggapai Ridha Allah dengan Berbuat Baik Kepada Sesama

Naskah Khutbah Jumat 16 Mei 2025/ 19 Zulkaidah 1446 H: Menggapai Ridha Allah dengan Berbuat Baik Kepada Sesama

Kompas.com
KHUTBAH JUMAT 2025 - Naskah Khutbah Jumat 16 Mei 2025/ 19 Zulkaidah 1446 H: Menggapai Ridha Allah dengan Berbuat Baik Kepada Sesama. (Dok. Shutterstock/Drazen Zigic/Kompas.com) 

Mengawali khutbah Jumat siang hari ini khatib berwasiat khususnya untuk diri khatib pribadi dan umumnya kepada seluruh hadirin sekalian, agar senantiasa menjaga ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan sebenar benarnya takwa, yaitu dengan menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Dengan takwalah kita berharap mendapat kasih sayang dari Allah SWT, sebagaimana firman-Nya: 

فَإِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَّقِينَ 

Artinya, "Maka sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa." (QS. Ali Imran: 76).

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah  Demi mendapat Rahmat Allah SWT, semua orang muslim berlomba-lomba berbuat kebaikan, karena dengan berbuat kebaikan inilah kita semua bisa dekat dengan rahmat-Nya. Allah SWT berfirman:   

إِنَّ رَحْمَةَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ. [الأعراف: ٥٦] 

Artinya: "Sungguh Rahmat Allah dekat dengan orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS. Al A'raf : 56) 

Baca juga: Khutbah Jumat 16 Mei 2025/ 19 Zulkaidah 1446 H: Berkah dari Istiqamah dalam Ibadah dan Muamalah

Oleh karena hal tersebut mari kita bersama-sama membiasakan berbuat baik, karena sejatinya kebaikan adalah cahaya yang menerangi jiwa. Dengan menebar kebaikan, kita semua akan menjadi orang yang tenang dan tenteram, karena satu kebaikan akan mendatangkan kebaikan yang lain, mari kita jadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk berbagi kebaikan kepada sesama. Namun begitu kebaikan tentu haruslah dibatasi dengan batasan syariat, karena tidak cukup berbuat baik hanya bermodalkan niat semata, karena kebaikan yang dilakukan dengan cara yang salah tentu akan menimbulkan kemadharatan yang lebih besar walaupun telah diniatkan dengan baik. 

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah  

Syekh Ibrahim Al-Baijuri menjelaskan hal ini dalam kitabnya, Tuhfatul Murid 'ala Jauharatittauhid hal 74: 

وَعِنْدَنَا الحَسَنُ مَا حَسَّنَهُ الشَّرْعُ وَالقَبِيْخُ مَا قَبَّحَهُ الشَّرْعُ 

Artinya, "Menurut kami (Ahlussunah wal Jamaah) yang dinamakan kebaikan adalah perkara yang dianggap baik oleh syariat sedangkan keburukan adalah perkara yang dianggap buruk oleh syariat." Oleh karena itu penting bagi kita mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, dengan mengkaji secara mendalam ilmu syariat, agar kita tidak salah langkah untuk berbuat kebaikan. Jangan sampai kebaikan yang kita lakukan berbuah sia-sia, karena sejatinya kebaikan merupakan elemen penting bagi kehidupan manusia. Berbuat baik tentu banyak sekali bentuknya, salah satu kebaikan yang penting dan harus dimiliki seorang mukmin adalah sifat dermawan, karena sifat dermawan merupakan sifat para kekasih Allah. Dalam kitab Adab Ad-Dunya wad Din halaman 242, Imam Mawardi meriwayatkan hadits Nabi tentang kesempurnaan iman, yaitu dengan baiknya budi pekerti dan memiliki sifat dermawan, beliau berkata: 

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 9 Mei 2025: Berguru kepada Nabi Ibrahim dalam Mendidik Anak

رُوِيَ عَنْ النَّبِيِّ أَنَّهُ قَالَ: إنَّ اللَّهَ تَعَالَى اخْتَارَ لَكُمْ الْإِسْلَامَ دِينًا فَأَكْرِمُوهُ بِحُسْنِ الْخُلُقِ وَالسَّخَاءِ فَإِنَّهُ لَا يَكْمُلُ إلَّا بِهِمَا 

Artinya, "Diriwayatkan dari Baginda nabi Muhammad SAW bahwa beliau bersabda, 'Sesungguhnya Allah telah memilihkan kalian Agama Islam, maka muliakanlah Islam dengan budi pekerti yang baik dan sifat dermawan karena sesungguhnya iman tidak bisa sempurna tanpa keduanya."   

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah  

Dalam hal ini Rasulullah adalah uswatun hasanah yang harus menjadi panutan kita dalam mengarungi kehidupan ini. Beliau merupakan sosok yang ramah, amanah, dan jauh dari kata pemarah. Beliau adalah orang yang paling dermawan bahkan dengan orang yang memusuhinya sekalipun. Saking dermawannya beliau tidak pernah menolak atau mengatakan ‘tidak’ jika ada seseorang yang meminta bantuannya. Di dalam hadits riwayat Imam Muslim dijelaskan bahwa ada seseorang yang datang menemui rasul, lalu beliau memberinya kambing sebanyak bainal jabalain (di antara dua gunung), berarti sama dengan satu lembah. 

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved