Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 9 Mei 2025: Selalu Memacu Diri untuk Menjadi Hamba yang Taat

Berikut Naskah Khutbah Jumat 9 Mei 2025: Selalu Memacu Diri untuk Menjadi Hamba yang Taat

TribunPriangan.com/Dedy Herdiana
NASKAH KHUTBAH JUMAT - Sejumlah jamaah usai melaksanakan Salat Jumat di Masjid Syahidan, Balekota Tasikmalaya, Jumat (31/1/2025). Berikut Naskah Khutbah Jumat 9 Mei 2025: Selalu Memacu Diri untuk Menjadi Hamba yang Taat 

TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, memicu diri menjadi hamba yang baik berarti meningkatkan kesadaran dan tindakan untuk lebih dekat dengan Allah SWT.

Ini bisa dilakukan melalui berbagai cara, seperti meningkatkan ibadah, berbuat baik kepada sesama, dan terus belajar untuk memperbaiki diri.

Berbicara perihal Jumat hari ini, tepatnya di hari Jumat tanggal 9 Mei 2025, kita selaku laki-laki beragama muslim akan melaksanakan ibadah Salat Jumat.

Hari Jumat yang merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari pun diyakini oleh kaum muslimin sebagai hari yang penuh keberkahan.

Khusus untuk khutbah pada Jumat hari ini, berikut merupakan naskah khutbah Jumat yang sudah TribunPriangan.com lansir dari berbagai sumber untuk tanggal 9 Mei 2025 bertemakan "Selalu Memacu Diri untuk Menjadi Hamba yang Taat".

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 9 Mei 2025: Kaya dan Miskin adalah Ujian

Khutbah 1

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ نَوَّرَ قُلُوْبَ أَوْلِيَائِهِ بِأَنْوَارِ الْوِفَاقِ، وَرَفَعَ قَدْرَ أَصْفِيَائِهِ فِيْ الْأَفَاقِ، وَطَيَّبَ أَسْرَارَ الْقَاصِدِيْنَ بِطِيْبِ ثَنَائِهِ فِيْ الدِّيْنِ وَفَاقَ، وَسَقَى أَرْبَابَ مُعَامَلَاتِهِ مِنْ لَذِيْذِ مُنَاجَتِهِ شَرَابًا عَذْبَ الْمَذَاقِ، فَأَقْبَلُوْا لِطَلَبِ مَرَاضِيْهِ عَلَى أَقْدَامِ السَّبَاقِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْبَرَرَةِ السَّبَاقِ، صَلَاةً وَسَلَامًا اِلَى يَوْمِ التَّلَاقِ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةً صَفَا مَوْرِدُهَا وَرَاقَ، نَرْجُوْ بِهَا النَّجَاَةَ مِنْ نَارٍ شَدِيْدَةِ الْاَحْرَاقِ، وَأَنْ يَهُوْنَ بِهَا عَلَيْنَا كُرْبُ السِّيَاقِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَشْرَفَ الْخَلْقِ عَلَى الْاِطْلَاقِ، اَلَّذِيْ أُسْرِيَ بِهِ عَلَى الْبَرَاقِ، حَتَّى جَاوَزَ السَّبْعَ الطِّبَاقِ

أَمَّا بَعْدُ، أَيُّهَا الْاِخْوَانُ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ، بِامْتِثَالِ أَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً (70) يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً (71)

Baca juga: 5 Naskah Khutbah Jumat 9 Mei 2025, Singkat dan Penuh Makna dalam Kehidupan

Ma'asyiral muslimin jamaah Jumat rahimakumullah

Adalah sebuah keniscayaan bagi kita untuk senantiasa mengungkapkan rasa syukur kepada Allah swt atas anugerah nikmat yang telah diberikan dalam kehidupan kita.

Kita, umat Islam, harus mewujudkan rasa syukur ini di antaranya dengan terus memperkuat ketakwaan kepada Allah swt dengan meneguhkan komitmen untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Nikmat Allah yang sudah diberikan kepada kita ini mari jadikan pelecut untuk selalu mengoreksi, memperbaiki, sekaligus menguatkan ketaatan dan ketakwaan kita kepada Allah swt. Dibuktikan dengan meninggalkan apa-apa saja yang sudah dilarang Allah dan memacu diri untuk lebih bersemangat menjalankan perintah-perintah-Nya.

Ketahuilah bahwa takwa adalah inti sari kehidupan manusia dalam menempuh perjalanan di dunia ini. Takwa merupakan bekal terbaik kita untuk memantaskan diri bertemu dengan Allah swt.

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 9 Mei: Mudahkan Urusan Orang, Maka Urusanmu akan Dipermudah Allah

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah

Sebagai Muslim yang baik, tentu saja kita ingin menghamba kepada Allah swt dengan sebaik-baiknya. Itulah sebabnya kita ini perlu terus didorong dengan motivasi-motivasi yang kuat untuk menjadi hamba yang taat. Motivasi ini boleh saja dimunculkan oleh diri kita sendiri dengan selalu mengingat bahwa hidup di dunia tidak abadi, bahkan hanya sang pemberi nyawalah yang tahu kapan dan di mana kita harus meninggalkan dunia ini selamanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved