Cerita Warga Pangandaran Saat Kereta Api Masih Beroperasi Tahun 80-an, Banyak yang Rindu

Wawan (50) seorang warga di Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran menceritakan sewaktu Kereta Api

Penulis: Padna | Editor: ferri amiril
Tribunpriangan.com/Padna
EKS JALUR KA - Kondisi jalur kereta api Banjar-Cijulang di Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran sudah tidak aktif, bahkan relnya sudah tidak ada, Kamis (24/4/2025). 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Pangandaran, Padna


TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Wawan (50) seorang warga di Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran menceritakan sewaktu Kereta Api Banjar - Cijulang beroperasi.

Kalipucang adalah satu Kecamatan yang dilintasi jalur kereta api dengan posisi stasiun berada di kampung Dusun Girisetra.

Sewaktu kecil dulu, Wawan mengaku sering mengikuti orang tua pergi ke sawah. Ketika pergi ke sawah, dulu harus melintasi rel dan jembatan pendek kereta api.

"Kalau istirahat di saung sawah dan melihat ada kereta api dari kejauhan, itu saya sangat senang," ujar Wawan berbincang bincang dengan Tribun di rumahnya, Sabtu (26/4/2025) siang.

Saking senangnya, Ia bersama anak kecil lainnya sering melambaikan tangan untuk menyapa kereta api yang lewat.

"Tadinya, mau lari mendekati kereta api tapi enggak boleh sama orang tua. Seingat saya itu, pada tahun 1980 sampai 1982," katanya.

Di kereta api Banjar-Cijulang, dulu banyak penumpang turis yang sengaja berkunjung ke arah pantai Pangandaran

"Kebanyakan, orang Belanda. Makanya, sewaktu kecil saya sering menyapa kereta api karena banyak penumpang turis," ucap Wawan.

Dulu kereta api yang sering bolak-balik Banjar - Cijulang Pangandaran yaitu, jenis kereta api yang berwarna hijau dan putih tulang.

"Selain bawa orang, kereta api itu membawa hasil bumi dari Pangandaran seperti kopra, kopi, cengkih, dan lainnya," ujarnya.

Dulu hasil pertanian di Pangandaran cukup maju dan sering diangkut langsung dengan transportasi kereta api

"Transaksinya juga dulu itu saya lihat langsung di gerbong barang kereta api. Jadi, petani jual ke bakul yang ada di kereta api dan langsung diangkut," kata Wawan.

Wawan pun menceritakan dirinya sempat diajak naik kereta api oleh orang tuanya dari Kalipucang ke Stasiun Banjar.

"Pemandangan di perjalanan, dulu terlihat indah sekali. Pokoknya betah dan ongkosnya pun murah, kalau tidak salah cuma 25 rupiah," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved