Puluhan Siswa Keracunan MBG
Puluhan Siswa MAN dan SMP di Cianjur Diduga Keracunan Usai Santap MBG, Dinkes Tetapkan KLB
Puluhan siswa MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI 1 Cianjur mengalami gejala mual dan muntah mirip keracunan diduga seusai menyantap MBG, dinkes tetapkan KLB
"Saat ini mereka masih menjalani perawatan dan penanganan medis, tim dari Dinkes Cianjur juga masih melakukan observasi terhadap beberapa siswa," katanya.
Frida menjelaskan, belasan siswa yang mengalami gejala keracunan sekitar pukul 17.00 WIB, dan langsung dibawa ke Puskesmas terdekat. Namun petugas kesehatan merujuk korban ke rumah sakit pada pukul 18.00 WIB.
"Kita belum bisa memastikan belasan siswa tersebut keracunan MBG, atau karena memakan makanan lain. Sehingga harus memeriksa terlebih dulu, dan saat ini tim sudan diturunkan ke dua lokasi rumah sakit dan dapur MGB," katanya.
Dia menambahkan, pihaknya telah memerintahkan petugas untuk mengambil sampel muntahan dari para korban dan makanan yang sempat dikonsumsi para siswa.
Kejadian Luar Biasa
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) usai terjadi keracunan masal didua lokasi dalam waktu bersamaan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dua kejadian keracunan masal tersebut terjadi terhadap 78 siswa di MAN 1 Cianjur, SMP PGRI 1 Cianjur dan 98 warga Desa Kademangan, Kecamatan Mande.
Kepala Dinkes Kabupaten Cianjur Yusman Faizal mengatakan, atas kejadian keracunan terhadap puluhan siswa dan warga telah ditetap sebagai KLB, dan tim sudah diturunkan untuk melakukan assesment.
"Tim diturunkan untuk assement atau penilaian, mengambil sampel, makanan, muntahan dan wawancara mendalam kepada korban serta pihak terkait," katanya saat dihubungi, Selasa (22/4/2025).
Selain itu lanjut dia, hingga saat ini sejumlah penanganan terhadap korban masih terus dilakukan secara konferhensif sampai sembuh.
"Diketahui ada 180 siswa yang menyantap hidangan tersebut, namun tidak semuanya mengalami gejala, meski dekimian kita juga terus berkoordinasi dengan guru penanggungjawab, siapa saja yang makan. Jadi siswa yang tak bergejala juga kita pantau," katanya.
Selain itu pihaknya telah meminta bantuan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat agar pemeriksaan sampel makanan dan muntahan dari korban hasilnya bisa dipercepat keluar.
"Uji lab sampel biasanya keluar dalam waktu dua pekan, karena pengujian ada prosesnya, tapi kita sudah minta bantuan agar dipercepat, Mudah-mudahan saja hasinya bisa keluar satu pekan," katanya.
Yusman menyebutkan, terkait sejumlah warga di Kampung Pasir Halang RT 01/04, Desa Kademangan, Kecamatan Mande tercatat ada 98 orang, terdiri dari 86 bergejala, 12 lainya tidak.
"Korban yang begejala semuanya dirawat di Puskesmas tak sampai ada dirujuk ke rumah sakit. Korbannya sendiri terdiri dari orang dewasan, anak-anak juga ada," katanya.
Prediksi Skor dan Susunan Pemain Bhayangkara FC vs Persik Kediri, Adu Tajam Spaso dan Enrique |
![]() |
---|
Kalender September 2025 Minggu Ke-3 dan Ke-4, Masih Adakah Tanggal Merah dan Libur Panjang? |
![]() |
---|
Gempa Terkini di Jawa Barat Mengguncang Pangandaran, BMKG: Kedalaman Pusat Gempa 69 Km |
![]() |
---|
Teks Khutbah Jumat 19 September 2025: Hati-hati dengan Aneka Kenikmatan yang Diterima |
![]() |
---|
Teks Khutbah Jumat 19 September 2025/ 25 Rabiul Awal 1447 H: Surga Bagimu yang Menahan Amarah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.