Idul Fitri 1446 H

Profil Dr KH A Hilman Umar Basori, Khatib Salat Idul Fitri 1446 H di Masjid Agung Garut

Sedangkan yang akan bertindak sebagai Imam salat adalah K.H. Muhammad Shufina Ketua DKM Masjid Agung Garut.

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Sidqi Al Ghifari
PROFIL KHOTIB -  Dr. K.H. A Hilman Umar Basori SP., MPd saat ditemui di Pameungkang, Pendopo, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (26/3/2025) malam. Ia akan menjadi Khatib Salat Idul Fitri 1446 H di Masjid Agung Garut, Senin (31/3/2025). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari 

TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Masjid Agung Kabupaten Garut akan menyelenggarakan ibadah salat Idul Fitri 1446 H. Salat id tingkat kabupaten ini akan dilaksanakan pada 1 Syawal yang bertepatan hari Senin tanggal 31 Maret 2025.

Salat Idul Fitri akan dimulai pada pukul 06.30 WIB sampai selesai. Adapun yang bertindak sebagai khatib adalah Dr. K.H. A Hilman Umar Basori Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Syariah (STIEBS) Nahdlatul Ulama Garut sekaligus Sekretaris Nahdlatul Ulama Garut. 

Sedangkan yang akan bertindak sebagai Imam salat adalah K.H. Muhammad Shufina Ketua DKM Masjid Agung Garut.

Saat ditemui Tribunjabar.id di Pendopo Garut pada 26 Maret 2025 di Pendopo Garut, KH Umar mengajak umat muslim semakin mendekatkan diri kepada Allah dengan berbagai ibadah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, jelang hari suci Idul Fitri.

Baca juga: 25 Link Twibbon Gratis Idul Fitri 2025: Pancarkan Kemenangan di Sosmedmu dengan Design Menarik

Ia menyampaikan, bahwa Rasulullah SAW selalu memperbanyak ibadah di akhir Ramadan dengan memperpanjang iktikaf dan mengajak seluruh keluarganya untuk turut serta dalam salat malam.

"Baginda Rasul mengkhususkan 10 hari terakhir Ramadan dengan memperlama iktikaf dan memperbanyak salat malam"

"Beliau juga mengajak seluruh keluarganya untuk ikut serta, karena dalam 10 hari ini terdapat lailatul qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan," ungkapnya.

Ia menuturkan umat Islam seharusnya tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Ramadan yang berlalu tanpa nilai inti kebaikan akan menjadi kerugian besar.

Meski kebutuhan menjelang Idul Fitri seperti belanja adalah hal yang lumrah, namun hal utama dalam Ramadan seperti salat tarawih tidak boleh dilupakan.

Nilai puasa dengan tarawih itu sejajar. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: 
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِ
(Barang siapa yang berpuasa Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni, HR Bukhari dan Muslim)

"Begitu pula dengan tarawih, jika dikerjakan dengan keikhlasan, dosa-dosa yang lalu juga akan diampuni," ungkapnya.

Selain itu, KH Hilman Umar menyebut bahwa sedekah juga menjadi amalan yang sangat dianjurkan 10 hari bulan Ramadan.

Oleh karena itu ucapnya, umat Islam dianjurkan untuk bersedekah dengan berbagai cara, termasuk memberikan takjil kepada orang yang berpuasa, karena nilai pahalanya sama dengan orang yang berpuasa itu sendiri.

Selain memperbanyak ibadah dan sedekah, Ramadan juga menjadi momentum untuk memperkuat ukhuwah persaudaraan. 

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved