Ramadan 2025
Bingung Bagaimana Cara Menjemput Malam Lailatul Qadar yang Benar? Berikut Kiat Khusus dari Nabi SAW
Bingung Bagaimana Cara Menjemput Malam Lailatu Qadar yang Benar? Berikut Kiat Khusus dari Nabi SAW
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: Dedy Herdiana
TRIBUNPRIANGAN.COM - 10 hari terakhir di bulan Ramadan menjadi hari-hari yang istimewa di antara hari lainnya. Di antara keistimewaan 10 hari terakhir bulan Ramadan, yaitu di dalamnya terdapat malam Lailatul Qadar.
Seperti yang kita ketahui, Lailatul Qadar adalah malam yang terbaik selama satu tahun. Amalan di malam tersebut nilainya lebih baik dari amalan selama seribu bulan.
Di malam Lailatul Qadar, malaikat utusan akan turun sebagai rahmat dari Allah SWT untuk menebar kesejahteraan kepada para hamba-Nya. Rasulullah SAW sendiri menjadikan 10 hari terakhir di bulan Ramadan sebagai waktu memaksimalkan ibadahnya. Dalam hadits yang diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata:
كَانَ رَسُوْلُ اللهً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِيْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِيْ غَيْرِهِ
Artinya: "Pada malam sepuluh terakhir, Rasulullah SAW (lebih) bersungguh-sungguh (untuk beribadah), melebihi kesungguhan pada malam lainnya." (HR Muslim).
Baca juga: 4 Rahasia Seseorang Berhasil Mendapatkan Lailatul Qadar, Versi Buya Yahya
Lantas, bagaimana cara Nabi SAW mengisi 10 hari terakhir bulan Ramadan? Berikut penjelasannya.
Cara Nabi SAW Mengisi 10 Hari Terakhir Ramadan
Dilansir dari laman NU Online dan Kemenag, amalan yang menjadi cara Nabi SAW mengisi 10 hari terakhir di bulan Ramadan antara lain sebagai berikut.
1. Menggiatkan Ibadah Qiyamul Lail
Menggiatkan ibadah qiyamul lail atau beribadah di malam hari sangat dianjurkan terutama pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan. Artinya, di setiap malam saat bulan suci umat muslim dianjurkan untuk menghidupkan malam dengan ibadah, tetapi begitu masuk di sepuluh hari terakhir maka ibadahnya harus lebih sungguh-sungguh.
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Sayyidah 'Aisyah telah disampaikan,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْلِطُ الْعِشْرِينَ بِصَلَاةٍ وصَوْمٍ وَنَوْمٍ، فَإِذَا كَانَ الْعَشْرُ شَمَّرَ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ
Artinya, "Dari 'Aisyah ra, dia berkata, 'Pada 20 hari yang pertama (di bulan Ramadhan), Nabi saw biasa mengkombinasikan antara shalat, puasa dan tidurnya. Namun jika telah masuk 10 hari terakhir, beliau bersungguh-sungguh dan mengencangkan sarungnya (menjauhi istri-istrinya)." (HR Ahmad).
Baca juga: Ini Tanda Seseorang Berhasil Dapatkan Malam Lailatul Qadar, Menurut Ustaz Abdul Somad dan Buya Yahya
2. Mengajak Orang Lain Qiyamul Lail
Tidak hanya dengan menggiatkan ibadah, umat muslim juga dianjurkan mengajak orang lain untuk bersama-sama menghidupkan malam 10 hari terakhir di bulan Ramadan. Salah satu yang bisa dilakukan apabila seseorang sudah berkeluarga, yaitu dengan membangunkan keluarganya untuk beribadah.
Diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata:
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.