Soal Jatah MBG di Bulan Ramadan Menu Makan Kering, Begini Kata Diky Chandra

Diky mengaku, ketika dianggap kurang, pastinya akan ada evaluasi dari tim untuk selanjutnya dijadikan bahan masukan kedepan terkait program MBG ini.

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Jaenal Abidin
MENU MBG RAMADHAN - Wakil Wali Kota Tasikmalaya Diky Candra ketika memberikan keterangan soal pemberian makan bergizi gratis (MBG) di SMPN 12 Tasikmalaya, Selasa (18/3/2025). 

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Wakil Wali Kota Tasikmalaya tanggapi pemberian jatah makan bergizi gratis (MBG), selama ramadhan berbeda dengan bulan sebelumnya. Hal ini dikatakan saat meninjau ke SMPN 12 Kota Tasikmalaya, Selasa (18/3/2025).

Untuk pemberian jatah program makan bergizi (MBG) di wilayah Kota Tasikmalaya sedikit berbeda karena makanannya dibawa pulang untuk jadi menu buka puasa.

Namun, hal ini bukan jadi pembeda, melainkan kondisi sekarang sedang berpuasa, jadi menu makan yang diberikan hanya makanan kering.

"Ya saya hanya bisa menyampaikan, bahwa ini adalah pro kontra akan selalu ada, tapi kita tentunya kalau di daerah terutama harus menjalankan kesemuanya," ucap Wakil Wali Kota Tasikmalaya Diky Candra ketika ditemui wartawan TribunPriangan.com.

Baca juga: 1.105 Siswa SMPN 12 Tasikmalaya Dapat Jatah MGB di Bulan Ramadhan

Soal pemberian makanan kering selama bulan ramadhan, menurut Diky sudah ideal karena memang pemberian MBG sekarang jenis makanan kering. 

"Sebetulnya nanti ada tim survei yang mematok terutama bicara soal harga, harganya sudah pas atau belum, karena di satu sisi ada kandungan bergizi juga ada manfaat lainnya untuk para penyedia tapi tidak boleh berlebihan," kata Diky.

Diky mengaku, ketika dianggap kurang, pastinya akan ada evaluasi dari tim untuk selanjutnya dijadikan bahan masukan kedepan terkait program MBG ini.

"Kalau misalnya itu dianggap kurang nanti ada evaluasi setiap enam bulan, dari hasil evaluasi itu harus ada perubahan pasti kita rubah lagi. Tapi melihat komposisi sudah cukup baik, insyaAllah," tambahnya.

Namun, soal pemenuhan gizi terhadap murid tentu harus diperhatikan sekali. Karena sebagai penunjang masa depan anak.

"Sebetulnya kalau melihat kondisi hari ini yang saya alami, banyak sekali orang-orang dalam tanda kutip ekonominya baik, mereka sangat memperhatikan gizi anaknya, diperhatikan betul apa makanannya segala macam, sementara kelas menengah kebawah agak kurang makan ada yang dibawah kewajaran," tegasnya.

Dengan adanya program makanan bergizi gratis dari Pemerintah tentu menjadi perbaikan gizi bagi anak-anak di Kota Tasikmalaya

"Nah ini mungkin saya melihat pemerintah dalam hal ini ingin memperbaiki dari sisi gizinya, kenapa? Karena berbicara masa depan indonesia," pungkasnya.

Kedepan kalau Indonesia dikelilingi orang tertentu saja yang bergizi, maka masa depan indonesia akan sulit. Makanya harus menyeluruh sebagai upaya tumbuh kembang anak dimasa depan.

"Hari ini adalah periode untuk menyiapkan anak-anak buat masa depan kita, itu jangka panjangnya ada, jangka pendeknya pun ada," tuturnya.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved