Ramadan 2025
Naskah Kultum Tarawih Singkat 18 Ramadhan 1446 H/18 Maret 2025: 5 Keutamaan Lailatul Qadar
Berikut Ini Dia Naskah Kultum Tarawih Singkat 18 Ramadhan 1446 H/18 Maret 2025: 5 Keutamaan Lailatul Qadar
Penulis: Riswan Ramadhan Hidayat | Editor: ferri amiril
TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, seperti yang kita ketahui bersama, jika bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat berkah.
Bahkan, melaksanakan beragam aktivitas positif akan memberikan pahala terbaik dari Allah SWT.
Salah satu aktivitas atau amalan penambah iman di bulan Ramadhan adalah mendengar kultum dari penceramah.
Kultum adalah akronim dari kuliah tujuh menit yang berisi pesan atau nasihat kebaikan kepada sesama muslim di depan umum.
Kultum biasanya disampaikan oleh pendakwah, ustaz, tokoh atau para bapak yang memiliki tanggung jawab untuk mengisi sesi tersebut.
Nah, di bulan Ramadhan, kultum biasanya mudah ditemui di bulan ramadhan dan disampaiakan sebelum buka puasa, sebelum tarawih atau sesudah subuh.
Berikut ini dia naskah kultum tarawih singkat Ramadhan 1446 H/2025 singkat terbaik untuk 18 Ramadhan.
Baca juga: Naskah Kultum Tarawih 17 Ramadan 1446 H: Mentadabburi Al Quran
Kultum Tarawih 18 Ramadhan 1446 H
Judul: 5 Keutamaan Lailatul Qadar
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Pertama-tama marilah kita sampaikan rasa puji dan syukur kita kehadirat Allah Swt sehingga kita dapat berkumpul dalam kondisi sehat walafiat.
Shalawat serta salam kita kirimkan kepada Nabi besar Muhammad SAW. Nabi yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang.
Baca juga: Naskah Kultum 18 Ramadhan 1446 H Bertema Menjaga Produktivitas Saat Bulan Ramadan
Hadirin yang saya hormati
Lailatul Qadar adalah di antara kekhususan yang Allah anugerahkan kepada umat Nabi Muhammad. Ia adalah malam yang penuh kemuliaan. Ibadah di dalamnya lebih utama daripada ibadah yang dilakukan selama seribu bulan yang tidak ada Lailatul Qadar-nya. Seribu bulan sama dengan 83 tahun lebih 4 bulan. Umat-umat Nabi terdahulu bisa beribadah di dunia ini dalam jangka waktu yang lama karena Allah menjadikan usia mereka panjang-panjang. Sedangkan umat Nabi Muhammad meskipun usia mereka rata-rata hanyalah antara enam puluh hingga tujuh puluh tahun, akan tetapi Allah menganugerahkan Lailatul Qadar kepada mereka. Dengan adanya Lailatul Qadar, umat Nabi Muhammad berkesempatan mendapatkan pahala yang besar meskipun hidupnya tidak lama di dunia ini.
Baca juga: Naskah Kultum Tarawih 17 Ramadan 1446 H Bertema Keagungan Al-Quran
Ma'asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah
Apa saja keutamaan Lailatul Qadar?
Pertama, Lailatul Qadar adalah malam diturunkannya Al-Qur'an. Sebagaimana kita tahu bahwa proses turunnya Al-Qur'an terjadi dalam dua tahap:
Tahap pertama, turunnya Al-Qur'an dari lauh mahfuz ke suatu tempat di langit yang pertama (langit dunia) yang bernama bait al-'izzah. Dalam tahap pertama ini, Al-Qur'an diturunkan semuanya dari awal hingga akhir secara lengkap. Hal itu terjadi pada malam Lailatul Qadar yang saat itu bertepatan dengan malam dua puluh empat Ramadhan.
Allah ta'ala berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (القدر: ١)
Maknanya: "Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur'an itu pada malam Lailatul Qadar" (QS al-Qadr: 1) Baginda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
أُنْزِلَتْ صُحُفُ إِبْرَاهِيْمَ عليه السلام في أَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَتْ التوراةُ لِسِتٍّ مَضَيْنَ مِن رَمَضانَ، وأُنزِلَ الإنجيلُ لِثَلاثَ عشْرةَ خَلَتْ مِن رمضانَ، وأُنزِلَ الزَّبُورُ لِثَمانِ عَشْرَةَ خَلَتْ من رمضانَ، وأُنزلَ الفُرْقانُ لأَربعٍ وعِشْرينَ خَلَتْ من رمضانَ (رواه أحمد والطبراني والبيهقي وغيرهم)
Maknanya: "Shuhuf Ibrahim diturunkan pada malam pertama Ramadhan, Taurat diturunkan pada malam keenam Ramadhan, Injil diturunkan pada malam tiga belas Ramadhan, Zabur diturunkan pada malam delapan belas Ramadhan dan Al-Qur'an diturunkan pada malam dua puluh empat Ramadhan" (HR Ahmad, ath Thabrani, al-Baihaqi dan lainnya)
Baca juga: Naskah Kultum Tarawih 17 Ramadan 1446 H Bertema Anjuran Memperbanyak Tadarus
Tahap kedua, turunnya Al-Qur'an dari bait al-'izzah di langit yang pertama kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Dalam tahap kedua ini, Al-Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur sesuai dengan sebab dan peristiwa tertentu selama kurang lebih dua puluh tiga tahun. Lima ayat pertama dari surat al-'Alaq adalah yang pertama diturunkan kepada beliau di gua Hira' dengan perantaraan malaikat Jibril 'alaihis salam. Dan hal itu menurut sebagian ulama terjadi pada malam 17 Ramadhan. Atas dasar inilah kemudian malam 17 Ramadhan diperingati umat Islam sebagai malam nuzul Al-Qur'an.
Kedua, Lailatul Qadar adalah malam yang penuh keberkahan.
Allah ta'ala berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ (الدخان: ٣)
Maknanya: "Sesungguhnya kami turunkan Al-Qur'an itu pada malam yang penuh berkah (malam Lailatul Qadar)" (QS ad Dukhan: 3)
Baca juga: Naskah Kultum 17 Ramadhan 1446 H Bertema Spesial Malam Nuzulul Quran
Ketiga, pada malam Lailatul Qadar, Allah memberitahukan kepada para malaikat mengenai apa yang terjadi di kalangan para hamba sampai datangnya Lailatul Qadar pada tahun berikutnya. Allah memberitahukan kepada mereka siapa saja yang lahir, mati, ditimpa musibah, sakit, sehat, dilapangkan rezekinya, disempitkan rezekinya dan lain sebagainya dalam kurun satu tahun ke depan. Tafsir al-Qurthubi, an-Nasafi, dan lainnya menjelaskan bahwa itulah makna dari ayat:
فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ (الدخان: ٤)
Maknanya: "Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah" (QS ad Dukhan: 4) Keempat, amal shalih pada Lailatul Qadar lebih baik daripada amal shalih yang dilakukan selama seribu bulan sebagaimana ditegaskan oleh Allah:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (القدر: ٣)
Maknanya: "Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan" (QS al-Qadr: 3)
Baca juga: Naskah Kultum Tarawih 17 Ramadan, Malam Nuzulul Quran: Momen Mengenal Keagungan Al Quran
Keempat, para malaikat dari setiap langit turun memenuhi lapisan bumi mendoakan dan mengucapkan salam kepada setiap orang yang menghidupkan malam itu dengan berbagai ibadah.
Allah ta'ala berfirman:
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (القدر: ٤)
Maknanya: "Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan" (QS al-Qadr: 4)
Baginda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إذا كانتْ لَيْلَةُ القدْرِ نَزَلَ جِبريلُ فى كَبْكَبَةٍ من الملائكةِ يُصَلُّون وَيُسَلِّمُوْنَ على كلِّ عبدٍ قائمٍ أو قاعدٍ يَذْكُرُ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ فَيَنْزِلُونَ مِن لَدُنْ غُروبِ الشمسِ إلى طلوعِ الفَجْرِ (رواه البيهقى فى شعب الإيمان والسيوطىّ فى الجامع الكبير)
Maknanya: "Jika tiba Lailatul Qadar, malaikat Jibril turun dengan serombongan malaikat lalu mendoakan dan mengucapkan salam kepada setiap hamba yang berdiri atau duduk berdzikir mengingat Allah. Mereka turun dari terbenamnya matahari hingga terbit fajar" (HR al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman dan as Suyuthi dalam al-Jami' al-Kabir)
Baca juga: Naskah Kultum Tarawih 17 Ramadan 1446 H, Malam Nuzulul Quran, Ajakan Perbanyak Tadarus
Kelima, Lailatul Qadar adalah malam keselamatan dan keberkahan bagi para wali dan orang-orang yang melakukan ketaatan. Pada malam itu, setan tidak dapat berbuat buruk kepada orang-orang yang melakukan kebaikan. Allah ta'ala berfirman:
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (القدر: ٥)
Maknanya: "Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar" (QS al-Qadr: 5)
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,
Kapan terjadinya Lailatul Qadar?
Lailatul Qadar terjadi satu kali dalam satu tahun di bulan Ramadhan. Mungkin saja ia terjadi pada satu malam diantara malam-malam Ramadhan. Mungkin pada malam pertama, malam kesembilan atau malam-malam yang lain. Akan tetapi kemungkinan besar ia terjadi pada salah satu dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
الْتَمِسُوهَا في العَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ (رواه البخاري)
Maknanya: "Carilah Lailatul Qadar itu di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan" (HR al-Bukhari).
Imam Syafi'i berpendapat sebagaimana dikutip oleh Syekh Zakariya al-Anshari dalam Fath al-Wahhab bahwa lailatul qadar kemungkinan besar terjadi pada malam 21 atau malam 23 Ramadhan. Sedangkan para ulama yang lain berpendapat, kemungkinan besar Lailatul Qadar terjadi pada malam 27 Ramadhan.
Mengapa Lailatul Qadar keberadaannya dirahasiakan? Salah satu hikmahnya adalah supaya kita senantiasa beribadah terus menerus tanpa henti pada setiap malam di bulan Ramadhan.
Baca juga: Naskah Kultum Pilihan Terbaik Malam Nuzulul Quran 17 Ramadhan 1446 H, dengan Makna Menyentuh
Hadirin rahimakumullah,
Apa saja tanda terjadinya Lailatul Qadar?
Dalam kitab Jawahir al-A'immah fi Tafsir Juz'i 'Amma, disebutkan bahwa di antara tanda-tandanya adalah melihat cahaya yang bukan cahaya matahari, cahaya bulan atau cahaya listrik, melihat terbitnya matahari pada keesokan harinya berbeda dengan saat ia terbit di hari-hari yang lain, yaitu dalam keadaan putih dan tidak banyak memancarkan cahaya, melihat pohon bersujud dan lain sebagainya. Sebagian orang melihat tanda-tanda itu dalam mimpi dan sebagian yang lain melihatnya dalam keadaan jaga. Melihatnya dalam keadaan jaga adalah lebih sempurna keberkahan dan kemuliaannya. Barang siapa yang melihatnya dalam keadaan jaga, maka sungguh ia telah melihat Lailatul Qadar. Sedangkan melihatnya dalam mimpi adalah sebuah kebaikan. Dan barangsiapa yang tidak melihat tanda-tanda tersebut akan tetapi ia bersungguh-sungguh dalam melakukan ketaatan pada malam itu, maka ia memperoleh keberkahan yang agung.
Baca juga: Naskah Kultum 18 Ramadhan 1446 H/ 18 Maret 2025: Tetap Produktif Saat Bulan Ramadan
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,
Apa yang semestinya dilakukan ketika melihat tanda Lailatul Qadar?
Yang dilakukan adalah menghidupkan malam itu dengan berbagai ibadah, seperti memperbanyak membaca istighfar, dzikir, shalat-shalat sunnah, memperbanyak membaca Al-Qur'an, beri'tikaf di masjid, dan lain sebagainya. Serta memperbanyak doa, terutama doa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada Sayyidah Aisyah radhiyallahu 'anha sebagaimana diriwayatkan Ibnu Majah:
اللهم إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ
Maknanya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun mencintai pengampunan, maka ampunilah dosa-dosaku"
Dan memperbanyak membaca doa yang paling banyak dibaca oleh Baginda Nabi baik pada Ramadhan atau pun di luar Ramadhan:
رَبَّنا ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذابَ النَّارِ
Maknanya: "Ya Allah, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jagalah kami dari siksa neraka" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِن ذَنْبِهِ (متفَق عليه)
Maknanya: "Barangsiapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan berbagai ibadah dengan dilandasi keimanan dan niat mengharap ridho Allah semata, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu" (HR al-Bukhari dan Muslim).
Baca juga: Naskah Kultum Tarawih 17 Ramadan 1446 H: Nuzulul Quran Momen Mengenal Keagungan Al-Quran
Jemaah sekalian yang dirahmati oleh Allah Swt,
Itulah tadi ceramah singkat yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Saya akhiri dengan ucapan wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Nah Tribuners, itu dia kultum tarawih Ramadhan 1446 H/2025 singkat terbaik untuk 18 Ramadhan yang bertepatan dengan 18 Maret 2025. Semoga bermanfaat. (*)
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.