Gadis Asal Ciamis Dibunuh Teman Dekatnya di Tempat Kos Bandung, Mulanya Dilaporkan Korban Begal

Alih-alih melaporkan kejadian sebenarnya, M bersama dua rekannya mencoba menutup-nutupi dengan menyebut meninggal karena korban begal

Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Dedy Herdiana
Tribunnews
Ilustrasi korban begal - Gadis Asal Ciamis Dibunuh Teman Dekatnya di Tempat Kos Bandung, Mulanya Dilaporkan Korban Begal 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS – Kecurigaan keluarga terhadap luka yang ada di tubuh seorang remaja perempuan asal Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, mengungkap fakta mengejutkan. 

Korban berinisial I (19) ternyata bukan korban begal seperti yang diklaim oleh temannya, melainkan dibunuh dalam sebuah pertikaian di kamar kosnya di Bandung.

Kasus ini bermula pada Jumat malam (7/3/2025), ketika korban dan pelaku utama, M (22), yang diduga merupakan teman dekatnya, terlibat cekcok hebat. 

Dalam kondisi emosi, M menusuk I dengan pisau, menyebabkan luka fatal. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak tertolong enam jam kemudian.

Baca juga: Polres Ciamis Cek Kesiapan Jalur Mudik dan Pos Pengamanan Lebaran 2025

Alih-alih melaporkan kejadian sebenarnya, M bersama dua rekannya mencoba menutup-nutupi kejahatan dengan membawa jenazah korban ke kampung halamannya di Cihaurbeuti, dua hari setelah kejadian.

Mereka mengarang cerita bahwa I tewas akibat pembegalan. I disebutkannya sebagai korban begal.

Namun, keluarga yang menemukan luka tusuk di tubuh korban langsung mencurigai ada yang tidak beres.

Kepanikan pun terjadi saat keluarga mendesak para pelaku yang mengantar jenazah. 

Warga sekitar ikut berkerumun, hingga akhirnya polisi turun tangan dan menangkap ketiga tersangka di lokasi.

Kasat Reskrim Polres Ciamis, AKP Carsono, mengungkapkan bahwa meskipun tempat kejadian perkara (TKP) berada di Bandung, koordinasi cepat antara Polres Ciamis dan Polrestabes Bandung memastikan kasus ini ditangani dengan baik. 

“Pelaku kini ditahan di Polres Ciamis sebelum berkas perkara dilimpahkan ke Polrestabes Bandung sesuai yurisdiksi,” jelasnya, Senin (10/3/2025).

Menurut AKP Carsono, mereka mungkin ingin mengubur bukti, tapi justru terperangkap oleh kewaspadaan keluarga korban.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa kejahatan yang coba disembunyikan sering kali terbongkar karena kejanggalan yang tidak bisa ditutupi. 

"Kewaspadaan dan keberanian keluarga korban dalam mencari keadilan menjadi faktor penting dalam mengungkap kebenaran," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved