Naskah Khutbah Jumat
Naskah Singkat Khutbah Jumat 21 Februari 2025: Menyambut Bulan Suci Ramadhan
Berikut Ini Dia Naskah Singkat Khutbah Jumat 21 Februari 2025: Menyambut Bulan Suci Ramadhan
Penulis: Riswan Ramadhan Hidayat | Editor: Dedy Herdiana
TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, hanya tinggal menghitung hari saja ya, umat muslim akan segera menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
Dalam menyambut bulan suci tersebut, umat muslim mestinya sudah menyiapkan bekal serta keimanan untuk menjalankan ibadah puasa.
Berbicara perihal Jumat esok hari, tepatnya di hari Jumat tanggal 21 Februari 2025, kita selaku laki-laki beragama muslim akan melaksanakan ibadah Salat Jumat.
Hari Jumat yang merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari pun diyakini oleh kaum muslimin sebagai hari yang penuh keberkahan.
Khusus untuk khutbah pada Jumat esok hari, berikut merupakan naskah khutbah Jumat yang sudah TribunPriangan.com lansir dari berbagai sumber untuk tanggal 21 Februari 2025 bertemakan "Menyambut Bulan Suci Ramadhan".
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 21 Februari 2025: Gembira Menyambut Ramadhan
Khutbah 1
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْـدُ. فَإِنِّيْ أُوْصِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ. إِنَّ هَٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ .وقال أيضا: وَإِنَّ هَٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُونِ.كَمَا أُوْصِيْ بِطَاعَةِ رَسُوْلِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقَائِلِ: أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعةِ، وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيْرًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّينَ، عَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ، فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةً ضَلاَلَةٌ.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 21 Februari 2025: Balasan Amal Terbaik ketika di Dunia
Jamaah Jum'ah rahimakumullah.
Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala nikmat dan kasih sayangnya kepada kita semua. Shalawat serta salam kita sanjungkan kepada junjungan Nabi Besar kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, yang diutus oleh Allah untuk menyebarkan Islam yang Rahmatan lil Alamiin.
Marilah bersama tingkatkan taqwa kita kepada Allah subhanahu wata'ala dengan sebenar-benarnya taqwa dan jangan kita mati kecuali dalam keadaan beriman dan Islam. Hari ini, Jum'at 9 April 2021, bertepatan dengan 26 Sya'ban 1442 H, sebentar lagi kita akan kedatangan tamu agung, tamu kekasih kita sebagai seorang mu'min dan muslim, tamu yang senantiasa kita tunggu tunggu sepanjang tahun, yaitu bulan suci Ramadhan, bulan yang diagungkan oleh Allah subhanahu wata'ala untuk hamba hamba yang bertaqwa. Bulan yang penuh barakah, bulan dimana kita dianjurkan untuk bertaubat, berburu rahmat dan ampunan dari Allah subhanahu wata'ala, mengumpulkan pahala sebanyak banyaknya, melalui ibadah ibadah yang telah Allah perintahkan dan Allah tawarkan dengan imbalan pahala yang dilipatgandakan.
Bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda antara yang benar dan yang batil. Barangsiapa yang mendapatkan bulan itu, ia diperintahkan untuk berpuasa. Barangsiapa yang tidak dapat melaksanakan puasa karena sakit atau karena dalam perjalanan, maka wajib menggantinya pada hari-hari lain, sebanyak hari yang ditinggalkannya itu. Allah menghendaki kemudahan, dan tidak menghendaki kesukaran.
لَوْ تَعْلَمُ أُمَّتِي مَا فِي رَمَضَانَ لَتَمَنَّوْا أَنْ تَكُونَ السَّنَّةُ كُلُّهَا رَمَضَانَ
Artinya : "Sekiranya umatku mengetahui keutamaan keutamaan yang ada pada bulan Ramadhan, niscaya mereka akan berharap agar satu tahun penuh dijadikan Ramadhan"
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 21 Februari 2025: Surga atau Neraka sebagai Balasan Amal ketika di Dunia
وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : كُلُّ حَسَنَةٍ يَعْمَلُهَا أَبْنُ أَدَمَ تُضَاعَفُ عَشْرًا إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ ، إِلَّا الصَّومُ فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُولُ : الصَّوْمُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ, يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَأَكْلَهُ وَشُرْبَتَهُ مِنْ أَجْلِي ، وَالصَّوْمُ جُنَّةٌ ، وَلِلصَّائِمِفَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ افْطَارِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ.
Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Setiap kebaikan yang dikerjakan oleh anak Adam pahalanya dilipatgandakan hingga tujuh ratus kali lipat, kecuali puasa Sesungguhnya Allah subhanahu wata'ala berfirman : Puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan memberinya pahala (langsung). (dia) meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya demi Aku. Puasa itu perisai. Dan bagi yang berpuasa ia memiliki dua kebahagiaan, kebahagiaan tatkala berbuka puasa dan kebahagiaan tatkala bertemu dengan Tuhannya."
Maka sudah selayaknya, dalam rangka menyambut tamu agung yang kita cintai itu, kita mempersiapkan diri, agar kita dapat menyambut kedatangan dengan tanpa mengecewakan. Sedemikian mulianya bulan ini hingga Rasulullah dan para sahabatnya mempersiapkan kedatangan bulan Ramadhan jauh-jauh hari sebelumnya. Mua'lla bin Al-Fadhl berkata, "Dulu, para salafus shalih, enam bulan sebelum Ramadhan terbiasa memohon kepada Allah supaya bisa berjumpa dengan Ramadhan. Apabila mereka sudah menjumpai Ramadhan, mereka memohon agar diberi taufik serta dianugerahi kesungguhan dan semangat oleh-Nya. Apabila mereka telah menyempurnakannya, maka enam bulan berikutnya mereka memohon pada-Nya agar amalan amalan yang mereka lakukan pada bulan Ramadhan diterima."
Dua bulan sebelumnya, yaitu pada bulan Rajab, para salafus shalih sudah berkonsentrasi menyambut Ramadhan dan mereka senantiasa memanjatkan doa:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلَّغْنَا رَمَضَانَ
Artinya: "Ya Allah berkahilah hidup kami pada bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikan usia kami pada bulan Ramadhan.
Demikian, doa ini diulang ulang hingga masuk bulan Ramadhan.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 21 Februari 2025: Surga atau Neraka sebagai Balasan Amal ketika di Dunia
Jamaah Jum'ah Rahimakumullah
Bulan Ramadhan adalah bulan pemutihan atas dosa dosa hamba Allah yang menghendaki. Maka jangan sampai terlewatkan begitu saja tanpa kita mendapat apa apa sehingga Ramadhan pergi meninggalkan kita. Sebagaimana sabda Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam :
وَرَغمَ أَنفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ
Artinya: "Sungguh merugi bagi seseorang yang kedatangan bulan Ramadhan hingga ia pergi meninggalkannya dan dosanya belum diampuni".
Secara umum, ada beberapa bentuk persiapan yang mesti dilakukan oleh setiap Muslim, yaitu persiapan ilmu, mental dan persiapan amal.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 21 Februari 2025: Sambut Ramadhan dengan Penuh Rasa Gembira
Pertama: Persiapan Ilmu
Agar ibadah yang kita laksanakan benar dan sah, maka terlebih dahulu harus mengetahui ilmunya. Mengetahui syarat rukun dan hal hal yang dapat membatalkannya. Tanpa mengetahui syarat, rukun dan hal hal yang membatalkannya, maka berpotensi apa yang kita laksanakan tidak benar. Jika ini yang terjadi maka seperti apa yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dalam hal puasa:
صَائِم لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْعُ وَالْعَطَسُ
Artinya: "Betapa banyak orang yang berpuasa namun tidak mendapatkan apa apa kecuali lapar dan dahaga.
Maka mengetahui pengertian puasa dengan detil tata cara serta syarat rukun dan hal hal yang harus dihindari sangatlah penting, agar puasa kita benar dan diterima oleh Allah subhanahu wata'ala.
Demikian pula dalam hal ibadah lain, shalat tarawih, i'tikaf, qiyamullail, membaca al-Qur'an dan ibadah-ibadah lainnya. Jalan terbaik bagi yang masih awam adalah mengaji dan bertanya kepada seorang guru yang diyakini keilmuannya, agar mendapatkan penjelasan-penjelasan secara mendetail.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 14 Februari 2025: Selalu Optimis Hadapi Jalan Hidup Meski tak Sesuai Ekspetasi
Kedua: Persiapan Mental dan Iman
Persiapan mental untuk menerima kedatangan bulan Ramadhan sangatlah penting. Sangatlah merugi bagi orang orang yang tidak siap mental menyambut kedatangan Ramadhan, sehingga ketika Ramadhan datang tidak ada hal hal yang dapat ia lakukan kecuali perasaan tidak nyaman, atau bahkan acuh tak acuh, tidak ada bedanya bulan Ramadhan dengan bulan bulan lainnya.
Agar hati kita lebih siap dalam memasuki bulan Ramadhan, maka cara terbaik adalah dengan mengingat-ingat kembali keutamaan Ramadhan. Sebab, keutamaan inilah yang akan memotivasi seorang Muslim untuk menjalani kewajiban puasa Ramadhan dan berbagai amalan-amalan pendukungnya dengan penuh semangat. Perhatikan bagaimana motivasi yang disampaikan oleh Nabi sallallahu 'alaihi wasallam kepada para sahabat sesaat sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Salman al-Farisi, salah seorang sahabat Nabi Muhammad menuturkan kepada kita, bahwa pada hari-hari terakhir bulan Sya'ban, Rasulullah berkhutbah, "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya telah dekat kepadamu sekalian bulan yang agung, bulan yang penuh berkah, bulan yang di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Inilah Ramadhan, bulan yang Allah tetapkan puasa di siang harinya sebagai kewajiban, dan shalat tarawih di malam harinya sebagai sunnah".
Apa yang dilakukan oleh Sayidah Zubaidah, istri dari Khalifah Harun Arrasyid radhiyallahu anhuma, pada bulan Ramadhan beliau membuat pengairan ke padang Arafah dari tempat yang sangat jauh, sehingga para jamaah haji dapat menikmatinya hingga sekarang apa yang disebut dengan air Zubaidah.
Barangsiapa yang ingin mendekatkan diri kepada Allah di bulan ini dengan suatu amalan sunnah, maka pahalanya seolah-olah ia melakukan amalan wajib pada bulan lain. Dan barangsiapa melakukan amalan wajib pada bulan ini, maka ia akan dibalas dengan pahala seolah-olah telah melakukan tujuh puluh amalan wajib pada bulan lain. Inilah bulan kesabaran dan ganjaran bagi kesabaran yang sejati yaitu jannah. Bulan ini juga merupakan bulan simpati terhadap sesama. Pada bulan ini rezeki orang-orang beriman ditambah. "Barangsiapa memberi makan untuk berbuka puasa kepada orang yang berpuasa, maka kepadanya dibalas dengan ampunan terhadap dosa-dosanya dan dibebaskan dari api neraka jahannam dan ia memperoleh ganjaran yang sama sebagaimana orang yang berpuasa tanpa sedikitpun mengurangi pahala puasa dari orang itu..." (HR. Al-Baihaqi).
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 14 Februari 2025/15 Syaban 1446 H: Pentingnya Menjaga Silaturahmi
Jamaah Jum'ah Rahimakumullah
Dengan mengingat-ingat keutamaan Ramadhan, maka hati kita lebih siap untuk memasuki bulan Ramadhan. Terlebih ketika kita terus berdoa agar dipertemukan dengan Ramadhan.
Berdoa berarti mempersiapkan mental dan hati. Sebagaimana yang disebutkan di atas, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, jika telah memasuki bulan Rajab, beliau memanjatkan doa agar dipertemukan dengan Ramadhan.
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 14 Februari 2025/15 Syaban 1446 H: 3 Menjaga Keikhlasan dalam Beribadah
Persiapan Ketiga: Persiapan Amal
Memperbanyak amal merupakan salah satu bentuk keseriusan dalam memuliakan datangnya Ramadhan. Terutama pada bulan Sya'ban, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengisinya dengan memperbanyak berpuasa di bulan ini sebagai persiapan menghadapi bulan Ramadhan. Diriwayatkan dari Aisyah radhiallahu anha, ia berkata:
كَانَ رَسُولُ اللهِ - صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - يَصُومُ حَتَّى تَقُولَ لَا يُفْطِرُ ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لا يَصُومُ . فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ
Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa hingga kami mengira beliau tidak berbuka, dan beliau berbuka hingga kami mengira beliau tidak puasa. Tidaklah kami melihat Rasulullah menyempurnakan puasanya sebulan penuh selain bulan Ramadhan, dan tidaklah kami melihat beliau puasa lebih banyak selain bulan Sya'ban." (HR. Bukhari)
Selain memperbanyak puasa, para salafush-shalih juga membiasakan diri dengan memperbanyak membaca al-Quran. Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata, "Ketika kaum Muslimin memasuki bulan Sya'ban, mereka sibuk membaca Al-Quran dan mengeluarkan zakat mal untuk membantu fakir miskin yang berpuasa". Seorang salafush-shalih juga pernah berkata, "Sya'ban adalah bulan para pembaca Al-Quran."
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 14 Februari 2025/15 Syaban 1446 H: 3 Hikmah Mengetahui Pentingya Puasa Ramadhan
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Karena itu, Abu Bakr al-Warraq al-Balkhi rahimahullah membuat sebuah perumpamaan bahwa, "Rajab adalah bulan untuk menanam, Sya'ban adalah bulan untuk mengairi dan Ramadhan adalah bulan untuk memanen."
Singkatnya, agar buah bisa dipetik di bulan Ramadhan, kita mesti harus menyiapkan benih yang akan disemai, dan ia harus diairi sampai menghasilkan buah yang banyak. Puasa, qiyamullail, bersedekah, dan berbagai amal shalih di bulan Rajab dan Sya'ban, semua itu untuk menanam amal shalih. Tujuannya agar kita bisa memanen kelezatan puasa dan beramal shalih di bulan Ramadhan, karena lezatnya Ramadhan tidak bisa datang dinikmati begitu saja. Namun ia butuh pengorbanan dan kesabaran serta perjuangan.
رَبّنَا تَقَبَّلْ مَنَّا اِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ أنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ وَالْحَمْدُلِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 14 Februari 2025: Persiapan Menuju Ramadhan, Al-Quran, dan Keberkahannya
Khutbah 2
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. رَبَّنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News
Naskah Khutbah Jumat
khutbah Jumat
Salat Jumat
Menyambut Bulan Suci Ramadhan
Sayyidul Ayyam
Teks Khutbah Jumat
Naskah Khutbah Jumat 21 Februari 2025: Balasan Amal Terbaik ketika di Dunia |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 21 Februari 2025: Surga atau Neraka sebagai Balasan Amal ketika di Dunia |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 21 Februari 2025: Sambut Ramadhan dengan Penuh Rasa Gembira |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 14 Februari 2025: Selalu Optimis Hadapi Jalan Hidup Meski tak Sesuai Ekspetasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.