Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 21 Februari 2025: Sambut Ramadhan dengan Penuh Rasa Gembira

Berikut Ini Dia Naskah Khutbah Jumat 21 Februari 2025: Sambut Ramadhan dengan Penuh Rasa Gembira

TribunPriangan.com/Dedy Herdiana
NASKAH KHUTBAH JUMAT - Sejumlah jamaah usai melaksanakan Salat Jumat di Masjid Syahidan, Balekota Tasikmalaya, Jumat (31/1/2025). Berikut Naskah Khutbah Jumat 21 Februari 2025: Sambut Ramadhan dengan Penuh Rasa Gembira. 

Memang benar bahwa melaksanakan ibadah puasa bukanlah sesuatu yang mudah karena membutuhkan latihan fisik dan psikologis. Namun perlu juga disadari bahwa tidak ada sebuah keuntungan besar yang didapatkan dengan upaya yang ala kadarnya. Sebaliknya setiap keuntungan besar hampir dapat dipastikan merupakan buah dari kerja keras dengan dukungan dengan modal yang besar pula.

Demikian juga dengan puasa Ramadhan. Di bulan ini, fisik kita dilatih menahan lapar dan haus agar kita juga peka terhadap penderitaan orang-orang miskin. Kita juga ditekankan untuk mengeluarkan infak dan sedekah dari kelebihan harta yang kita miliki. Kesemuanya itu pada dasarnya adalah sebuah pendidikan keimanan agar kita dapat merenung eksistensi diri kita sebagai manusia dan hamba Allah. Lebih jauh lagi agar kita memahami tugas kita sebagai umat Islam yang tidak hanya bertanggungjawab kepada diri kita sendiri akan tetapi juga memiliki tanggung jawab atas umat Islam yang lainnya.

Ibadah seperti memberi infak dan shodaqah kepada orang-orang yang miskin dan membutuhkan merupakan ibadah yang sangat penting, bukan saja di bulan Ramadhan namun seharusnya juga selalu dilakukan di luar bulan Ramadhan. Karena memperhatikan dan memabantu orang lain yang membutuhkan pertolongan dapat mengasah kepekaan kita serta mempererat tali silaturrahmi dan solidaritas sesama umat Islam. Dalam beberapa kesempatan kesempatan Rasulullah SAW bersabda: "Muslim satu dengan yang lainnya seperti sebuah bangunan yang saling mengokohkan satu dengan yang lainnya; Tidak sempurna iman salah satu dari kalian hingga ia mampu mencinta saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri; Allah senantiasa menolong seorang hamba selama ia menolong saudaranya."

Di samping itu, puasa juga merupakan benteng yang menggiring manusia untuk berfikir sehat dan menekan hawa nafsunya. Rasulullah sendiri mengibaratkan puasa sebagai "junnah" atau perisai. Dalam sebuah hadis beliau bersabda:

وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ فَاِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفَثُ وَلا يَصْخَبُ فَاِنْ سَابَّهُ أحَدٌ أوْ قَاتَلَهُ فَالْيَقُلْ اِنِّى صَائِمٌ

Artinya: "Puasa adalah perisai. Jika salah satu dari kalian sedang berpuasa maka janganlah ia berkata kotor dan mengeraskan perkataan. Jika seseorang mencacinya atau menantangnya maka hendaklah ia berkata: 'sesungguhnya aku sedang berpuasa."

Berfikir sehat, pengendalian emosi serta menahan amarah dan hawa nafsu ini merupakan hal yang sangat penting dalam puasa. Karena sebagai seorang yang sedang berpuasa maka ia harus dapat memlihara seluruh panca inderanya untuk tidak melakukan larangan Allah, terutama tidak melakukan hal-hal yang dapat menyakiti atau merugikan orang lain, apalagi merampas harta orang lain.

Sahabat Jabir bin Abdullah pernah berkata:

اِذَا صُمْتَ فَالْيَصُمْ سَمْعَكَ وَ بَصَرَكَ وَلِسَانَكَ عَنِ الْكَذِبِ وَالْمَأْثَمِ وَدَعْ اَذَى الْخَادِمُ وَلْيَكُنْ عَلَيْكَ وَقَارٌوَسَكِيْنَةُ يَوْمَ صِيَامِكَ وَلا تَجْعَلْ يَوْمَ فِطْرِكَ وَصِيَامِكَ سَوَاءً

Artinya: "Apabila engkau sedang berpuasa, hendaklah puasa juga pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu dari dusta dan dosa. Jauhkanlah menyakiti pembantu. Hendaklah engkau berlaku terhormat dan tenang di hari ketika engkau berpuasa. Janganlah engkau samakan hari ketika engkau tidak puasa dengan hari ketika engkau berpuasa."

 

Dengan demikian, dengan datangnya bulan Ramadhan ini, sudah sepatutnya bagi kita semua untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas iman dan ketakwaan kita serta mengisi bulan Ramadhan dengan segenap hal yang berguna, baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain. Dan semoga kita semua diberikan kekuatan lahir dan batin untuk bisa melaksanakan puasa dengan sebaik-baiknya.

 

رَبّنَا تَقَبَّلْ مَنَّا اِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ أنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ وَالْحَمْدُلِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 14 Februari 2025: Persiapan Menuju Ramadhan, Al-Quran, dan Keberkahannya

Khutbah 2

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved