Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 10 Januari 2025: Bulan Rajab, Momen Penyucian Diri dengan Amal Baik

Berikut ini disajikan contoh Naskah Khutbah Jumat 10 Januari 2025: Bulan Rajab, Momen Penyucian Diri dengan Amal Baik

Ilustrasi
Ilustrasi berdoa 

Dalam kitab Lathaiful Ma’arif juz 1 halaman 122 Ibu Rajab menjelaskan bahwa di bulan Rajab di anjurkan untuk bertaubat di bulan yang mulia ini. Beliau mengatakan, “Putihkanlah lembaran hitammu di bulan Rajab, dengan amal baik yang menyelamatkanmu dari api yang melalap.” Lebih jelasnya, bulan Rajab adalah bulan yang baik untuk berhijrah, hijrah dari kejelekan menuju kebaikan, hijrah dari ujaran kebencian ke ujaran kesantunan, hijrah dari ekstremisme ke moderatisme, dan hijrah dari akhlak tercela ke akhlak terpuji. 

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 10 Januari 2025/10 Rajab 1445 H: Hikmah Mulia dari Peristiwa Besar Isra Miraj

Islam adalah agama yang mengajarkan al-akhlaq al-karimah. Kanjeng Nabi Muhammad ﷺ diutus Allah ﷻ untuk menyempurnakan akhlak mulia Sebagaimana diriwayatkan Imam Baihaqi dalam Sunan Baihaqi Juz 10 halaman 323:

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ 

Artinya: “Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia” (HR Imam al-Baihaqi).

Bagaimana pengertian akhlak? Menurut Imam al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin juz 3 halaman 53, akhlak adalah perangai kejiwaan yang menjadi sumber segala perbuatan secara spontan. 
Perangai kejiwaan yang menimbulkan perbuatan terpuji secara logis dan syar’i, dinamakan dengan akhlak mulia. Sebaliknya, jika perbuatan yang muncul adalah perbuatan tercela, dinamakan dengan akhlak tercela. Akhlak selalu berkaitan dengan perilaku yang melekat sebagai kebiasaan pada diri seseorang. 

Jika seseorang melakukan sesuatu di luar kebiasaannya, maka itu bukan perangai dan sikapnya. Sebagai contoh, orang yang terbiasa bersikap kaku dan tidak ramah memberikan senyuman/sapaan—ini jelas bukan karena dia santun, melainkan karena kepentingan dan modus yang menuntut dia bersikap ramah. Walaupun demikian, akhlak dapat diubah dan diperbaiki, karena jiwa manusia diciptakan sempurna atau dalam proses menjadi sempurna. 

Hijrah dilakukan dengan pendidikan dan pembinaan pada sikap dan perilaku positif. Pembiasaan dilakukan dengan metode berbalik. Seperti sifat kaku diubah dengan sikap ramah, ujaran kebencian diubah dengan ujaran kebaikan, sikap keras diubah dengan sikap luwes dan moderat, dan sikap intoleran diubah dengan sikap saling menghormati dan menghargai. Proses pembiasaan ini tentu saja tidak bisa dilakukan secara instan tapi membutuhkan waktu, perjuangan, dan kesabaran yang tinggi. 

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 10 Januari 2025: Peristiwa Besar isra Miraj yang Tertulis Dalam Al-Quran

Hadirin sidang shalat Jumat rahimakumullah 

Bagaimana implementasi dari al-akhlaq al-karimah? Kembali kepada Nabi, karena beliaulah suriteladan dalam berakhlak mulia. Banyak sekali ajaran beliau tentang akhlak mulia. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dalam kitabnya Sunan Abi Dawud, juz 4 hlm 301: 

لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يُرَوِّعَ مُسْلِمًا 

Artinya: “Tidak halal seorang Muslim menyakiti orang Muslim lainnya.” Selain itu Imam al-Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dalam kitabnya Shahih al-Bukhari, juz 1 halaman 12:

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ، حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ 

Artinya: “Tidak beriman dari kalian hingga mencintai saudaranya sebagimana mencintai diri sendiri.”

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 10 Januari 2025: Taubat Sebenar-benarnya Untuk Leburkan Dosa

Selanjutnya, Imam Hasan radliyallahu ‘anh sebagaimana dikutip Syekh Muhammad Jamaludin dalam kitab Mau’idhatul Mu’minin, juz 1 halaman 176, menghimpun akhlak yang baik dengan pernyataan beliau:

حُسْنُ الْخُلُقِ بَسْطُ الْوَجْهِ وَبَذْلُ النَّدَى وَكَفُّ الْأَذَى 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved