Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 10 Januari 2025: Wajibnya Taubat Setelah Melakukan Dosa

Berikut Ini Dia Naskah Khutbah Jumat 10 Januari 2025: Wajibnya Taubat Setelah Melakukan Dosa

TribunPriangan.com/Machmud Mubarok
Naskah Khutbah Jumat 10 Januari 2025: Wajibnya Taubat Setelah Melakukan Dosa 

Jamaah sekalian, maksud hadis yang barusan disebutkan ialah menegaskan bahwa ampunan Allah begitu luas dan besar, sehingga perumpamaannya dibuat sedemikian rupa sebagaimana hadits tadi. Namun jangan sekali-kali kita maknai hadits di atas menjadi sebuah tanda legalitas untuk kita melakukan suatu dosa. Itu tidaklah benar.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 3 Januari 2025/3 Rajab 1446 Hijriah: Allah Tidak Menyerupai Segala Sesuatu

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Seorang hamba yang berbuat dosa sebagaimana ayat dan hadits di atas akan diampuni oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Lagi-lagi hal ini karena merupakan keluasan rahmat Allah ta’ala atas hamba-hamba-Nya.

Akan tetapi, Allah tidak mentoleransi seorang hamba yang berbuat dosa kemudian ia memamerkan dosa yang ia lakukan kepada orang lain atau khalayak umum.

Bagaimana tidak membuat Allah murka, ia telah berbuat dosa, kemudian Allah tutupi aibnya itu di dunia, bahkan di akhirat kelak rahmat Allah pun masih dilimpahkan kepadanya, namun apa yang ia perbuat? Alih-alih menyesal ia malah bangga dengan perbuatan dosanya.

Tidak hanya bangga, ia memamerkan dosa yang ia lakukan dengan menceritakannya kepada orang lain.

Bahkan di era media sosial, perbuatan dosanya pun ia unggah di akunnya supaya orang-orang tahu.

Herannya ia melakukan hal itu dengan bangganya, di saat Allah memberinya kesempatan untuk bertobat.

Terkait kesalahan dalam bebangga diri ketika melakukan dosa, terdapat suatu riwayat hadis yang disampaikan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِينَ، وَإِنَّ مِنْ الْمُجَاهَرَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلًا ثُمَّ يُصْبِحَ وَقَدْ سَتَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ فَيَقُولَ : يَا فُلَانُ عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا، وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ، وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللَّهِ عَنْهُ

Artinya: “Seluruh umatku diampuni kecuali al-mujaahirun (orang yang melakukan al-mujaaharah). Dan termasuk bentuk al-mujaaharah adalah seseorang berbuat dosa pada malam hari, kemudian di pagi hari Allah telah menutupi dosanya namun dia berkata, “Wahai fulan semalam aku telah melakukan dosa ini dan itu.” Allah telah menutupi dosanya di malam hari, akan tetapi di pagi hari dia membuka kembali dosa yang telah ditutup oleh Allah tersebut.” (HR. Imam Bukhari dan Muslim)

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 3 Januari 2025: 3 Hal Penting di Bulan Rajab

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Syekh Nawawi al-Bantani dalam kitabnya Nashaihul’Ibad pernah menyinggung terkait hal ini. Beliau menyebut dalam maqalah kesepuluh:

وَ (المقالة العاشرة) عَنْ بَعْضِ الزُهَّادِ (وهم الذين احتقروا الدنيا ولم يبالوا بها، بل أخذوا منها قدر ضرورتهم) مَنْ أَذْنَبَ ذَنْبًا (أي تحمّله) وَهُوَ يَضْحَكُ (أي والحال أنه يفرح بتحمّله) فَإِنَّ اللهَ يُدْخِلُهُ النَارَ وَهُوَ يَبْكِى (لأن حقه أن يندم ويستغفر الله تعالى لذلك) وَمَنْ أَطَاعَ وَهُوَ يَبْكِى (حياءً من الله تعالى وخوفا منه تعالى على تقصيره في تلك الطاعة) فَإِنَّ اللهَ يُدْخِلُهُ الجَنَّةَ وَهُوَ يَضْحَكُ (أي يفرح غاية الفرح لحصول مطلوبه وهو عفو الله تعالى.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved