Naskah Khutbah Jumat
Naskah Khutbah Jumat 3 Januari 2025/3 Rajab 1446 Hijriah: Allah Tidak Menyerupai Segala Sesuatu
Berikut Naskah Khutbah Jumat 3 Januari 2025/ 3 Rajab 1446 Hijriah, dengan judul Allah Ada Tanpa Tempat
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Seperti yang kita tahu bahwa Allah ada tapi keberadaannya tidak dapat dibayangkan sama sekali. Ia tidak bisa dan tidak boleh disamakan dengan apa pun dan siapa pun serta makhluk mana pun. Karena memang Ia bukan makhluk. Ia adalah Khaliq. Hakikat-Nya tidak dapat dijangkau oleh pengetahuan makhluk. Tidak ada yang mengetahui hakikat-Nya kecuali hanya Dia. Keyakinan seperti ini telah disepakati oleh para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah, salaf maupun khalaf.
Salah satu yang dipropagandakan sebagian kelompok berpaham menyimpang tiap menjelang datangnya bulan Rajab hingga bulan yang mulia ini berakhir adalah tentang keberadaan Allah yang digambarkan sebagai dzat yang membutuhkan tempat.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 3 Januari 2025: 4 Resep Hidup Bahagia di Dunia
Sangat penting untuk disampaikan ke khalayak bahwa Allah tidak membutuhkan kepada apa pun, termasuk kepada tempat dan arah. Hal ini harus terus disampaikan secara masif kepada umat. Jika kita menganggap umat sudah tahu akan hal ini, lalu kita berhenti mensyiarkan keyakinan bahwa Allah ada tanpa tempat, sedangkan mereka terus-menerus tanpa henti menyampaikan bahwa Allah membutuhkan tempat, khatib khawatir ketidakbenaran yang disampaikan terus-menerus akan dianggap benar oleh publik. Ini yang sangat berbahaya. Berikutnya, ini bisa menjadi pintu masuk untuk mempropagandakan ajaran-ajaran mereka lebih lanjut, seperti pengafiran pelaku tawasul, tabarruk, pembagian tauhid menjadi tiga, dan lain-lain.
Isra’ dan Mi’raj bukanlah dalil bahwa Allah di atas. Tidak ada satu pun ulama Ahlussunnah yang berpendapat demikian. Maksud dan tujuan dari Isra’ dan Mi’raj adalah memuliakan Nabi dan memperlihatkan kepada beliau sebagian dari tanda-tanda kemahakuasaan Allah di alam atas serta untuk menerima perintah shalat di suatu tempat yang mulia di atas sana yang tidak pernah dilakukan dosa dan maksiat di dalamnya.
Hadirin rahimakumullah,
Wajib kita yakini bahwa Allah ada tanpa membutuhkan kepada tempat dan arah. Dalil atas keyakinan ini dari Al-Qur’an adalah surat asy-Syura ayat 11 dan ayat-ayat muhkamat lainnya yang berkaitan dengan hal itu. Allah ta’ala menegaskan:
لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌۚ (الشورى: ١١)
Maknanya: “Dia (Allah) tidak menyerupai segala sesuatu pun dari makhluk-Nya” (QS asy-Syura: 11).
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 3 Januari 2025: Peristwa Penting di Bulan Rajab
Lafazh ka dan mitsl secara makna sama, yakni seperti. Keduanya digabung dalam satu rangkaian untuk menguatkan makna bahwa Allah sungguh-sungguh tidak seperti segala sesuatu. Secara harfiah, ayat itu bermakna “Tidak ada yang seperti seperti Allah”. Jika yang seperti seperti Allah saja tidak ada, apalagi yang seperti Allah. Jadi ayat ini menegaskan bahwa Allah sama sekali tidak serupa dengan apa pun dari semua segi. Oleh karena itu, seandainya Allah bertempat, maka ia serupa dengan makhluk-Nya yang bertempat.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Sedangkan dalil dari hadits di antaranya adalah sabda baginda Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُوْنَكَ شَيْءٌ (رواه مسلم)
Maknanya: “Ya Allah Engkaulah azh-Zhahir (segala sesuatu menunjukkan akan ada-Nya) tidak ada sesuatu di atas-Mu, dan Engkaulah al-Bathin (Yang tidak dapat dibayangkan) tidak ada sesuatu di bawah-Mu” (HR Muslim)
Al Hafizh al Baihaqi (w. 458 H) mengomentari hadits ini dalam kitab al Asma’ wa ash Shifat dengan mengatakan: “Jika tidak ada sesuatu di atas-Nya dan tidak ada sesuatu di bawah-Nya, maka Dia ada tanpa tempat.”
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 3 Januari 2025: Mencegah Korupsi Selamat Dunia Akhirat
Hadirin jamaah shalat Jum’at rahimakumullah,
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.