Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 3 Januari 2025: Menjadi Pribadi yang Lebih Baik di Tahun Baru

Berikut Ini Dia Naskah Khutbah Jumat 3 Januari 2025: Menjadi Pribadi yang Lebih Baik di Tahun Baru

Tribunpontianak.co.id
Naskah Khutbah Jumat 3 Januari 2025: Menjadi Pribadi yang Lebih Baik di Tahun Baru 

Artinya, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS al-Hasyr: 18)

Ayat yang tadi dibacakan perlu kita renungi sebagai pengingat di penghujung tahun ini. Bukan hanya sebagai pengingat sehingga diri kita melakukan muhasabah, akan tetapi untuk memperbaiki diri kita di tahun selanjutnya. Bukan sekadar motivasi yang dibutuhkan untuk menjadi pribadi yang lebih baik, namun kita dituntut untuk bergerak dan melakukan perubahan sedikit demi sedikit dengan usaha yang nyata. Jamaah yang berbahagia, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki diri.

Pertama, niatkan diri kita untuk menjadi lebih baik sejak saat ini. Dengan niat, seorang muslim dapat memelihara tujuan yang ingin dicapainya. Itulah mengapa ibadah-ibadah dalam Islam diawali dengan niat. Di sisi lain, Rasululullah shallahu alaihi wa sallam pernah bersabda:

نِيةُ المُؤْمِنِ خَيْرٌ مِنْ عَمَلِهِ   

Artinya: “Niat seorang mukmin lebih utama dari pada amalnya.”

Hadits tersebut menegaskan bahwa niat lebih baik daripada perbuatan yang kita lakukan, oleh sebab itu perlu kita mengawali perubahan diri kita kepada yang lebih baik dengan niat yang baik. Hadis ini, tidak sama sekali mendukung seseorang untuk merencanakan sesuatu kemudian tidak merealisasikannya. Karena niat adalah suatu kehendak yang disertai dengan perbuatan.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 27 Desember 2024: 5 Keharusan yang Wajib Dimiliki Setiap Muslim

Jamaah shalat Jumah yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala

Yang kedua, melakukan tobat atas kemaksiatan yang kita lakukan di tahun lalu dan berkomitmen untuk berusaha tidak mengulanginya di tahun depan. Mungkin untuk bertobat saja adalah hal yang tidak begitu sulit, namun komitmen untuk tidak mengulanginya butuh usaha yang gigih dari diri seorang muslim. Jamaah sekalian, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sehari melakukan tobat seratus kal, kendati beliau sudah dijamin masuk surga. Beliau pernah bersabda:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللهِ، فَإِنِّي أَتُوبُ، فِي الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ، مَرَّةٍ

Artinya, “Wahai sekalian manusia, bertobatlah kepada Allah, karena sesungguhnya aku juga bertobat kepada-Nya sehari seratus kali.” (Hadis riwayat Imam Muslim)

Lantas bagaimana kita melakukan tobat? Cobalah dengan tahapan-tahapan yang ringan. Pertama niat untuk meninggalkan perbuatan tersebut, kedua memohon ampunan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas perbuatan yang selayaknya tidak kita lakukan. Bacalah lafaz-lafaz istigfar seperti astagfirullahal ‘azhim, dan sejenisnya. Lebih utama lagi, apabila mengamalkan sayyidul istigfar yang pernah Nabi ajarkan:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Artinya: “Ya Allah, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah dan janji-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau.”

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 27 Desember 2024: 8 Keutamaan Memiliki Sifat Dermawan Bagi Setiap Muslim

Jamaah shalat Jumah yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala

Langkah ketiga yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki diri kita adalah mensyukuri nikmat-nikmat yang telah Allah limpahkan kepada kita, khususnya nikmat ketaatan dan ibadah yang dapat kita jalankan sebab adanya rahmat dan taufik dari Allah subhanahu wa ta’ala.

Halaman
123
Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved