Media Korea Sebut Mega Horor Saat Red Sparks Menang 8 Kali Beruntun dan Kokoh di Peringkat 3

TRIBUNPRIANGAN.COM - Media Korea Selatan yang fokus di berita olahraga menyebut Mega Horor saat Daejeon Jung Kwan Jang Red Sparks melibas IBK Altos dengan skor 3-0 pada laga penutup putaran ketiga Liga Voli Putri Korea Selatan musim 2024-2025, Selasa 31 Desember 2024.

Red Sparks yang diprediksi bakal menghadapi perlawanan sengit dari IBK Altos ternyata tak menemui kesulitan menyikat habis dalam 3 set (25-18, 25-14 dan 25-21).

Pertandingan perebutan tempat ketiga di akhir tahun berakhir dengan hambar.

Penyebutan Mega Horor oleh naver.com itu terkait dengan penampilan pevoli asal Indonesia, Megawati Hangestri, yang tampil ganas dan jadi pencetak poin terbanyak di laga tersebut dengan 18 poin.

Bahkan pada set pertama, Megawati mencetak 8 poin sendirian.

Red Sparks menciptakan 8 kemenangan beruntun pada 2024 ini. Ini adalah kemenangan 8 pertandingan beruntun pertama dalam 16 musim sejak musim 2006-2007. Ini juga merupakan rekor seri terbanyak bagi klub.

Ini adalah pertandingan yang menarik banyak perhatian. Ini juga merupakan pertandingan terakhir di tahun 2024 dan pertandingan terakhir di babak ke-3 sebelum jeda All-Star.

Selain itu, kedua tim saling berhadapan dengan 11 kemenangan, 6 kekalahan, dan 31 poin dalam 17 pertandingan menuju pertandingan hari itu. Dalam hal skor set, Red Sparks unggul tipis di posisi ke-3, dan IBK Altos di posisi ke-4.

Baca juga: Red Sparks Perkasa! Kalahkan IBK Altos 3 Set Langsung, Victoria Tak Berdaya di Depan Megawati

Baca juga: Megawati Hangestri Bawa Red Sparks Libas IBK Altos, Kokoh di Peringkat 3 di Akhir Tahun 2024

Para pelatih dari kedua tim sangat berhati-hati. Pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, menekankan bahwa mereka mempersiapkan diri seperti biasa.

“Kami tidak akan memberikan lebih banyak poin hanya karena kami memenangkan pertandingan besar," katanya sebagaimana dilansir naver.com.

Pelatih Industrial Bank of Korea atau IBK Altos, Kim Ho-cheol, juga tidak mencoba untuk menganggapnya penting, dengan mengatakan, “Ini hanya satu pertandingan liga biasa.”

“Serangan Red Sparks adalah yang terbaik di liga. Dia juga bagus dalam hal ketinggian. Kami harus menghadang lawan, tetapi kami akan fokus untuk melewati lawan," kata Kim.

Namun, janji itu tidak ditepati. Mereka tumbang sejak awal pertandingan, kewalahan menghadapi lawan. Mereka kalah tanpa bisa mengerahkan seluruh kemampuan mereka.

Red Sparks memimpin sejak awal set pertama, dengan senjata kembar Bukilic dan Mega. Dengan blocking dari Jeong Ho-young, skor melebar menjadi 7-2 di awal set.

Mega menunjukkan kekuatan yang luar biasa. Ia mencetak angka hampir setiap kali melakukan pukulan.