Kenalan via HP, Edi dan Engkar Resmi jadi Pasutri usai Ikut Nikah Massal Tunanetra di Tasikmalaya

Keduanya sumringah setelah mengikuti proses akad nikah bersama pasangan lain yang juga kaum disabilitas.

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Tribun Priangan/Jaenal Abidin
Edi dan Engkar ketika mengikuti pernikahan masal yang berlangsung di Gedung Aisyah, Bungursari, Kota Tasikmalaya, Selasa (31/12/2024). 

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal AbidinĀ 

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Edi dan Engkar resmi menjadi pasangan suami istri usai mengikuti nikah massal yang digelar di Gedung Aisyah Jalan Ir. H. Juanda No.39, Bantarsari, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat 46151, Selasa (31/12/2024).

Keduanya sumringah setelah mengikuti proses akad nikah bersama pasangan lain yang juga kaum disabilitas.

Pernikahan massal ini baru pertama kali digelar dengan peserta yang seluruhnya merupakan tunanetra, yang berasal dari wilayah se-Priangan Timur.

Baca juga: Sejumlah Ruas Jalan di Kota Tasikmalaya Ditutup Jelang Tahun Baru, Ini Lokasinya

Edi (60) dan Engkar (56) sebelumnya mengenal melalui komunikasi lewat handphone.

Bahkan keduanya kerap bertemu ketika ada kegiatan dengan komunitas disabilitas.

Tidak mudah menjalani kehidupan seperti ini, namun bagi Edi memiliki kekurangan tak jadi kendala dan tetap berjuang serta semangat untuk memulai kehidupan barunya.

Baca juga: Perdana Digelar di Priangan Timur, 5 Pasangan Tunanetra Jalani Nikah Massal di Kota Tasikmalaya

"Memang tidak ada persiapan, karena saya pernah nikah dan kebetulan tanggal 15 Desember 2022 istri saya meninggal dan hari ini saya menikah dengan kaum Tunanetra," ucap Edi ketika ditemui wartawan TribunPriangam.com.

"Lewat hp perkenalan dan sering ada kegiatan Tasik Ciamis dan saya menemukan seorang janda anak dua ini. Dan saya memiliki tiga anak," katanya.

Edi berharap ke depan bukan kali ini saja tapi bisa membantu pernikahan masal bagi kaum tunanetra lainnya.

"Tentunya ke depan tidak kembali ke jalan dan bisa mandiri sehingga pemerintah pun bisa membantu lewat modal usaha. InsyaAllah dikasih usaha untuk kehidupan barunya," jelasnya.

Dia turut mengucapkan terima kasih kepada panitia Aisyah dan kepada keluarga yang mana bisa menikahkan kaum tunanetra saat ini.

"Kegiatan ini atas kerjasama dengan panitia Aisyah sehingga bisa menggelar pernikahan massal untuk tunanetra," ucap Edi.

Dirinya berharap kaum disabilitas lain bisa difasilitasi khususnya untuk pernikahan seperti halnya apa yang dia alami.

Total ada lima pasangan yang mengikuti nikah massal khusus tunanetra ini, yakni setiap pasang dari Pangandaran, Ciamis, Tasikmalaya.

"Memang saat ini ada lima pasangan, tapi ke depan bisa menggelar kegiatan yang sama, karena ada lima pasang lagi yang sudah di daftarkan ke KUA," katanya. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved