Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 20 Desember 2024/18 Jumadil Akhir 1446 H: 3 Aktivitas Jalan Menuju Ridho Allah

Naskah Khutbah Jumat 20 Desember 2024/ 18 Jumadil Akhir 1446 H: 3 Aktivitas Jalan Menuju Ridho Allah

Ilustrasi
Ilustrasi berdoa 

“Mencari sesuatu yang halal hukumnya wajib bagi setiap muslim” (HR. Thabrani)

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 20 Desember 2024: Ibu dan Perjuangannya yang Tak Bisa Terbayarkan

Manakala seseorang sudah bekerja untuk segala keperluan yang baik dan mencari nafkah dengan cara yang baik, maka ia berada di jalan Allah SWT. Meskipun begitu, harus dihindari upaya mencari nafkah untuk membanggakan diri atau sombong dengan harta yang berlimpah dan menimbulnya, karena bila demikian meskipun ia mencari harta dengan tidak halal, tetap berada pada jalan yang tidak benar, Rasulullah SAW bersabda:

”Jika dia bekerja untuk anaknya yang masih kecil, maka dia berada di jalan Allah. Jika dia keluar untuk bekerja bagi orang tuanya yang telah lanjut usia, maka dia berada di jalan Allah. Jika dia bekerja untuk dirinya sendiri agar tidak meminta-minta, maka dia berada di jalan Allah. Jika dia bekerja untuk keluarganya, maka dia berada di jalan Allah. Namun jika dia bekerja untuk membanggakan diri dan menimbun harta maka dia berada di jalan Thagut” (HR. Thabrani)

Sidang Jumat Rahimakumullah

Kedua, yang termasuk berada di jalan Allah SWT adalah berjalan dalam rangka menuntut ilmu. Sebagai manusia tentu kita ingin menjalankan kehidupan dengan baik sehingga berdampak positif dalam kehidupan di akhirat nanti. Untuk itu amat diperlukan ilmu pengetahuan, karenanya Allah SWT mewajibkan kita mencari ilmu dan ini akan membuat kita semakin mudah untuk mencapai surga karena dengan modal ilmu itulah kita akan banyak beramal sholeh yang menjadi syarat untuk bisa masuk ke dalam surga, Rasulullah SAW bersabda:

Barangsiapa melewati suatu jalan untuk mencari ilmu, Allah memudahkan untuknya jalan ke surga (HR. Tirmidzi).

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 20 Desember 2024: Begitu Cepat Waktu Ini Berlalu

Menuntut ilmu menjadi jaminan masuk surga karena memang dengannya manusia melakukan pendekatan kepada Allah SWT dan bila ia sudah memilikinya, ada keinginan yang kuat baginya untuk mengajarkan dan menyebarluaskannya kepada orang lain, ini memberi nilai sedekah yang amat banyak, Rasulullah SAW bersabda:

“Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza Wa Jalla dan mengajarkannya kepada orang lain yang belum mengetahuinya adalah sedekah. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan akhirat. (HR. Ar-Rabi’)

Menuntut ilmu memang sesuatu yang amat ditekankan, namun hal ini bukanlah untuk kepentingan Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:

Hai orang-yang beriman apabila dikatakan kepadamu: ”Berlapang-lapanglah dalam majelis”. Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberikan kelapangan untukmu, dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu.” Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Mujadalah [58]:11)

 Jama’ah Sekalian yang Dimuliakan Allah SWT

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 20 Desmber 2024: Mulianya Pengorbanan Seorang Ibu

Ketiga, yang termasuk berada di jalan Allah SWT adalah bila kita melangkah mendatangi Masjid. Kecintaan terhadap Masjid membuat seorang muslim, khususnya muslim yang laki-laki rajin mendatangi Masjid setiap harinya, karena itu, shalat berjamaah yang lima waktu semestinya dilaksanakan secara berjamaah di Masjid, sedang shalat di rumah baru dilakukan dalam kondisi yang sangat darurat. Karena itu, seorang sahabat yang bernama Abdullah bin Ummi Makhtum, meskipun ia buta matanya, jauh rumahnya dari Masjid, tetap ditekankan kepadanya untuk shalat berjamaah di Masjid, bahkan ia salah satu seorang muadzin (orang yang adzan) pada masa Nabi Muhammad SAW disamping Bilal bin Rabbah.

Disamping untuk melaksanakan shalat berjamaah, kedatangan seorang muslim ke masjid juga untuk memakmurkan masjid itu dengan berbagai aktivitas yang bermanfaat bagi diri, keluarga, dan masyarakat. Dengan kedatangan seorang muslim ke masjid guna memakmurkannya dengan sebaik-baiknya, maka kita tidak perlu lagi meragukan keimanannya, Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila kamu sekalian melihat seseorang biasa ke masjid, maka saksikanlah bahwa ia benar-benar beriman.” (HR. Tirmidzi dari Abu Said Al-Khudri)

Manakala seseorang sudah suka ke masjid, apalagi disamping untuk beribadah adalah menuntut ilmu, maka ia termasuk ke dalam kelompok orang yang berada di jalan Allah SWT, dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda:

Halaman
123
Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved