Naskah Khutbah Jumat

Naskah Singkat Khutbah Jumat 6 Desember 2024: Pentingnya Keseimbangan Dalam Berbicara

Naskah Singkat Khutbah Jumat 6 Desember 2024: Pentingnya Keseimbangan Dalam Berbicara

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Tribun Style
Naskah Singkat Khutbah Jumat 6 Desember 2024: Pentingnya Keseimbangan Dalam Berbicara 

Saat berbicara pun, kita harus memperhatikan dengan siapa kita berbicara. Kita harus bisa memahami gerak-gerik, karakter, tingkat pemahaman dari orang yang diajak berbicara dan mengedepankan akhlakul karimah, tidak sombong dan tidak membangga-banggakan diri. 

Kita juga diingatkan untuk selalu introspeksi terhadap kekurangan diri dan menanggalkan sikap senang mengoreksi kekurangan-kekurangan orang lain. 

Dalam kitab Shifat al-Shafwah, Imam Ibnu Jauzi mencatat sebuah riwayat tentang Imam Bakr bin Abdullah al-Muzani yang menyampaikan 4 pesan mendalam:  

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 29 November 2024/ 26 Jumadil Awal 1446 H : Setiap Kita adalah Pemimpin

Ketika kamu melihat orang yang lebih tua darimu, katakanlah pada dirimu sendiri: 'Orang ini telah mendahuluiku dengan iman dan amal salej maka dia lebih baik dariku.' 

Ketika kau melihat orang yang lebih muda darimu, katakanlah: 'Aku telah mendahuluinya melakukan dosa dan maksiat, maka dia lebih baik dariku.'

Ketika kau melihat teman-temanmu memuliakan dan menghormatimu, katakanlah: 'Ini karena kualitas kebajikan yang mereka miliki.' 

Ketika kau melihat mereka kurang (memuliakanmu), katakan: 'Ini karena dosa yang telah kulakukan."  

Dari riwayat ini kita diajarkan untuk introspeksi dan menilai diri sendiri sebelum menilai orang lain. Bisa jadi yang menilai tidak lebih baik dari yang dinilai. Kita diajarkan untuk berbaik sangka (husnudzan) sebagai jalan pembuka pendewasaan spiritual dan menghadirkan pahala dari Allah SWT. 

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 6 Desember 2024: Rezeki Halal jadi Gerbang Kebahagiaan Sejati dalam Hidup

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Terkait dengan komunikasi Rasulullah SAW pun telah mengingatkan umat Islam untuk memiliki tata krama dan etika. 

Dalam haditsnya, kita diingatkan untuk benar-benar berpikir matang pada apa yang akan kita ucapkan. Kita harus mempertimbangkan manfaat serta mudarat, keuntungan dan kerugian, serta apakah akan berdampak negatif atau positif. Dalam haditsnya Rasulullah bersabda: 

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ 

Artinya: "Siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau diam." (HR Bukhari dan Muslim). Lisan kita ibarat pisau yang bermanfaat jika digunakan untuk hal-hal yang baik. 

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 29 November 2024: Mewujudkan Generasi Berkarakter Qurani

Namun sebaliknya akan membawa bencana jika digunakan dengan tidak bijak. Bukan hanya melukai diri sendiri, namun bisa melukai orang lain. Bukan hanya luka yang bisa sembuh dalam waktu pendek, namun luka dalam hati yang bisa saja terus bersemayam dalam hati. 

Rasulullah mengingatkan dalam haditsnya: 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved