Siswa SD Ditampar Oknum Guru

Anaknya Ditampar Oknum Guru di Tasikmalaya, Orang Tua Korban: Sekolah dan Pelaku tak Ada Itikad Baik

Orang tua korban, Lina mengungkapkan, anaknya langsung melarikan diri ke kantin setelah ditampar.

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Gelar Aldi Sugiara

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Seorang oknum guru olahraga di SD di wilayah Kabupaten Tasikmalaya menampar anak didiknya lantaran siswa tersebut sedang berantem dengan teman sebanyanya.

Orang tua korban, Lina mengungkapkan, anaknya langsung melarikan diri ke kantin setelah ditampar.

"Jadi, pasca-kejadian itu, anak saya tidak langsung nangis dan pergi ke kantin nangis sendiri, dan disamperin temennya," kata Lina orang tua korban ketika dikonfirmasi wartawan, Jumat (8/11/2024).

Bahkan, kata Lina, anaknya tetap mengikuti kegiatan olahraga meskipun sempat ditampar oleh oknum guru tersebut.

Baca juga: BREAKING NEWS - Oknum Guru Tampar Pipi Kanan Kiri Siswa Kelas 1 SD di Tasik, Orangtua Tak Terima

"Anak ngadu ke saya pas pulang sekolah sambil nangis katanya dikepret, dari situkita ke sekolah dan memang oknum guru ini mengakui dengan alasan khilaf karena lagi sakit," tegasnya.

Selang sehari, Lina bersama suaminya melaporkan ke Polres Tasikmalaya atas kejadian yang menimpa anaknya.

"Awalnya tidak sampai gini, karena tidak ada itikad baik dari sekolah, jadi kami lapor ke polisi tanggal 30 Oktober sehari sesudah kejadian," ujar dia.

Namun, ada pihak oknum melalui pengacara hendak minta maaf akan tetapi dilarang oleh pihak kepala sekolah terkait.

Baca juga: Cegah Peredaran Narkoba, Lapas Kelas IIB Tasikmalaya Geledah Kamar Tahanan Hingga Test Urine

"Iya betul dari pihak pengacara terkait menghubungi pengacara kami, tapi dilarang atas dasar apa dengan alasan apa kita ga tahu, seharusnya jangan ada pelarangan seperti ini. Bahkan pihak sekolah pun belum ada kunjungan ke rumah kami," ungkap Lina.

Dirinya mengaku, permohonan maaf malah datang hanya dari wali kelasnya, sedangkan pihak sekolah dan oknum guru belum ada itikad baik datang langsung.

"Anak saya bukan sakit diobati dokter, ini mental yang kena," ucap Lina.

"Anak saya masih kelas 1, gimana masa depan anak dan ini akan membekas. Saya cuma lapor ke polres dan diarahkan ke KPAID belum melaporkan ke Dinas Pendidikan," katanya. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved