Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 8 November 2024: Persiapkan Diri untuk Berlomba dalam Kebaikan Selama Ramadhan

Naskah Khutbah Jumat 8 November 2024: Persiapkan Diri untuk Berlomba dalam Kebaikan Selama Ramadhan

Kompas.com
Naskah Khutbah Jumat 8 November 2024: Persiapkan Diri untuk Berlomba dalam Kebaikan Selama Ramadhan 

Secara garis besar, kiat untuk memenangkan perlombaan kebaikan di bulan Ramadan ada tiga macam, diantaranya Kiat sebelum masuk Ramadan, ketika di bulan Ramadan, dan pasca bulan Ramadan.

Kiat sebelum masuk Ramadan

  1. Memasang tekad kuat dengan keikhlasan hati untuk bisa melakukan seluruh perintah Allah dan menghindari perkara yang dilarang oleh-Nya. Dan tidaklah kita berpuasa dan beribadah lainnya di bulan Ramadan, kecuali demi mencari rida Allah dan pahala Allah. Ini dilakukan agar terpenuhi syarat pertama diterimanya sebuah amal ibadah seseorang, yaitu ikhlas.
  2. Mempersiapkan diri dengan mempelajari fikih Ramadan, bagaimana dulu tata cara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam beribadah puasa, salat tarawih, dan ibadah-ibadah lain. Ini dilakukan agar terpenuhi syarat kedua diterimanya sebuah amal ibadah seseorang (yaitu, mutaba’atur rasul shallallahu ‘alaihis wasallam).
  3. Bertobat dari segala dosa, karena dosa itu menghalangi seseorang dari mendapatkan taufik Allah. Terutama bertobat dari syirik besar, karena syirik besar mengeluarkan pelakunya dari Islam dan mengugurkan seluruh amal ibadah pelakunya.
  4. Mempersiapkan diri kita dengan meningkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah semata dengan semakin rajin salatnya (wajib maupun sunah), rajin membaca Al-Qur’an, dan lain-lain. Hal ini agar saat tiba Ramadan, kita sudah siap beribadah kepada Allah semata dengan terbaik.

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 1 November 2024: Yaumul Hisab dan 4 Pertanyaan di Hari Kiamat

Kiat ketika berada di bulan Ramadan

  1. Melaksanakan seluruh ibadah pada bulan Ramadan dengan ikhlas dan mutaba’ah agar diterima amal ibadah yang dilakukan dan terus memonitor keduanya selama melakukan peribadatan tersebut.
  2. Menghindari hal-hal yang merusak ibadah kita di bulan Ramadan, seperti: menghindari riya’, sum’ah, ujub, menyombongkan prestasi amal saleh, pembatal-pembatal puasa, dan menghindari seluruh maksiat dan dosa, terutama kesyirikan.
  3. Memprioritaskan amalan wajib, seperti: bertauhid, menghindari syirik, salat lima waktu, bertekad kuat berpuasa Ramadan sebulan penuh, zakat mal bagi yang wajib melaksanakannya, dan lain-lain.
  4. Bersabar memenuhi syarat-syarat, adab-adab, sunah-sunah, wajib-wajib, dan rukun-rukun dari amal ibadah yang sedang kita lakukan.

Kiat setelah bulan Ramadan

  1. Bersyukur kepada Allah dan memuji Allah.
  2. Memperbanyak istigfar kepada Allah atas dosa yang kita lakukan di bulan Ramadan.
  3. Bersabar menahan diri dari segala hal yang dapat merusak amal ibadah yang berhasil kita lakukan selama Ramadan, seperti riya’, sum’ah, ujub, menyombongkan amalan, dan mengungkit-ungkit kebaikan, serta menghindari syirik besar, karena syirik besar mengeluarkan pelakunya dari Islam dan menggugurkan seluruh amal ibadah pelakunya.

أقول هذا القول وأستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين من كل ذنب فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم

الحمد لله الذي أرسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين كله وكفى بالله شهيدا ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، إقرارا به وتوحيدا ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله ، صلى الله عليه وعلى آله وأصحابه وسلم تسليما مزيدا ، أما بعد :

أيها المؤمنون عباد الله : اتقوا الله تعالى ؛ فإن تقوى الله جل وعلا خير الزاد ، فقد قال الله تبارك وتعالى: {وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ}

Allah Ta’ala berfirman,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.”

Hikmah berpuasa dalam ayat ini adalah agar kita bertakwa. Oleh karena itu, berpuasa yang sempurna itu bukan sekadar menahan dari lapar dan dahaga. Bahkan, puasa yang sempurna itu bukan hanya menghindarkan diri dari segala pembatal-pembatal puasa saja. Tidak!

Berpuasa yang sempurna itu bukan sekedar puasanya perut saja, namun puasa yang sempurna itu adalah berpuasanya hati dan seluruh anggota tubuh dari segala hal yang tidak dicintai Allah. Berpuasa yang sempurna itu selain menahan diri dari seluruh pembatal-pembatal puasa, juga menahan diri dari syirik dan seluruh kemaksiatan, bahkan menahan diri dari perkara yang makruh.

Dengan puasa sempurna inilah, diraih ketakwaan yang sempurna!

Marilah kita merendahkan diri kita, berdoa kepada Allah semata.

Khutbah II

Halaman
1234
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved