Warga Tasikmalaya yang Tercemar Limbah TPA Ciangir Masih Harus Bersabar Hingga Akhir Tahun

Warga Tasikmalaya yang Tercemar Limbah TPA Ciangir Masih Harus Bersabar Hingga Akhir Tahun

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: ferri amiril
tribunpriangan.com/jaenal abidin
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala UPTD Pengelola Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir, Deni Indra ketika memberikan keterangan seputar tercemarnya sumber mata air di wilayah Tamansari, Kota Tasikmalaya. 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 


TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Warga Tasikmalaya yang sumber mata airnya tercemar limbah TPA Ciangir masih harus bersabar hingga akhir tahun. Pasalnya kajian IPAL baru akan dilakukan pada tahun 2025.

UPTD pengelola tempat pembuangan akhir (TPA) Ciangir Kota Tasikmalaya, mengakui jika sumber mata air yang tercemar limbah akibat Ipal yang mengalami disfungsi.

Kondisi ini berakibat fatal terhadap tercemarnya sumur warga hingga kolam ikan terdampak. Bahkan hal ini karena kinerja IPAL masih berdasar pada hasil konsultan di tahun 2013 silam. 

“Terakhir itu dilakukan kajian IPAL tahun 2013, karena waktu itu kapasitas sampah masih puluhan kubik, sekarang sudah ratusan kubik makannya akan dilakukan pengkajian kembali,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala UPTD Pengelola Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir, Deni Indra  ketika ditemui wartawan TribunPriangan.com, Kamis (31/10/2024).

Deni menjelaskan, realisasi pengkajian itu akan dilakukan pada tahun 2025. Dampaknya terpaksa warga akan mengalami hal serupa hingga akhir 2024.

Namun, pihaknya sudah mengantisipasi kondisi tersebut dengan penaburan probiotik selama sepekan sekali. 

“Dikasih probiotik, ditaburkan seminggu sekali itu juga baru sekali minggu kemarin. Nanti akan menyusun kajian dokumen, muncul sistem yang harus dipakai setelah penambahan kapasitas sampah," jelasnya.

Deni juga mengakui bahwa air yang berada di lingkungan TPA Ciangir memang tidak layak baik secara kasat mata ataupun kajian milik Dinas LH. 

Selain probiotik, warga tetap membutuhkan air bersih. Sebelumnya Dinas Lingkungan Hidup sudah berjanji untuk menyuplai air bersih yang didistribusikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya. 

“Saya udah koordinasi dengan BPBD, hanya karena jadwal cukup padat jadi baru mau dijadwalkan tambahan ke wilayah Tamansari,” kata Deni.

Sebelumnya ada sumur warga hingga ikan milik warga wilayah Kecamatan Tamansari tercemar limbah TPA Ciangir, akibatnya hingga sekarang air tidak bisa digunakan karena bau dan berwarna hitam pekat. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved