Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 1 November 2024: Upaya Selamat dari Siksa Kubur

Naskah Khutbah Jumat 1 November 2024: Upaya Selamat dari Siksa Kubur, Pasalnya, alam setelah kematian di dunia adalah, alam kubur.

TribunMedan.com
Ilustrasi Kuburan 

فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ, وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ, وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا, وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ, وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ, وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 25 Oktober 2024: Pentingnya Menjaga Tali Silaturahmi Antar Sesama Muslim

Ma’asyiral muslimin, jemaah Jumat yang dimuliakan Allah Ta’ala.

Pertama-tama, marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Ta’ala, karena takwa merupakan bekal terbaik bagi seorang muslim baik di kehidupan dunia ini maupun di akhirat nanti. Allah Ta’ala berfirman,

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى

“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (QS. Al-Baqarah: 197)

Jemaah yang dimuliakan Allah Ta’ala,

Baca juga: Teks Singkat Khutbah Jumat 25 Oktober 2024: Berhati-hatilah dalam Menggunakan Lisanmu

Sesungguhnya kita hidup di penghujung zaman. Zaman di mana fitnah syahwat dan syubhat merajalela. Zaman di mana seorang muslim tidak henti-hentinya diterjang berbagai macam fitnah dan ujian. Zaman di mana kebenaran seringkali menjadi kabur dan kemaksiatan serta perbuatan dosa dihias dan dipercantik seolah-olah indah dan baik untuk dilakukan. Baginda besar kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, sejak ribuan tahun yang lalu telah mengingatkan akan banyaknya fitnah di zaman ini. Beliau bersabda,

إنَّ بين أيديكم فِتَنًا كقِطَعِ اللَّيْلِ المُظلِمِ، يُصبِحُ الرَّجُلُ فيها مُؤمِنًا ويُمْسي كافرًا، ويُمْسي مُؤمِنًا ويُصبِحُ كافرًا، القاعدُ فيها خَيْرٌ مِن القائمِ، والقائمُ فيها خيرٌ مِن الماشي، والماشي فيها خَيْرٌ مِن السَّاعي، قالوا: فما تأمُرُنا ؟ قال: كونوا أحلاسَ بُيوتِكم.

“Akan datang kepada kalian fitnah sebagaimana malam yang gelap gulita. Pada masa itu, seorang beriman di pagi hari lalu kafir di sore hari, orang yang beriman di pagi hari lalu menjadi kafir di sore harinya. Orang yang duduk lebih baik dari orang yang berdiri. Orang yang berdiri lebih baik dari orang yang berjalan dan orang yang berjalan lebih baik dari orang yang berlari.” Para sahabat bertanya, “Lalu, apa yang engkau perintahkan kepada kami?” Beliau menjawab, “Tetaplah kalian di rumah-rumah kalian.” (HR. Abu Dawud no. 4262)

Betapa besarnya fitnah tersebut sampai-sampai ia tidak bisa membedakan mana yang hak dan mana yang batil, hingga dengan mudahnya terjerumus ke dalam kekufuran atau hal-hal yang akan mengantarkan kepadanya, sebagaimana disebutkan di dalam hadis. Bisa jadi di pagi hari seseorang masih menunjukkan keislamannya, akan tetapi di sore harinya ia berubah dan melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat mengeluarkannya dari Islam. Naudzubillahi min dzalik.

Jemaah yang dimuliakan Allah Ta’ala,

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 25 Oktober 2024: Hadapi Cobaan dan Musibah dengan Rasa Sabar

Dikisahkan bahwa dahulu kala sebagian kaum muslimin datang mengadu kepada Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu perihal apa yang menimpa mereka dari fitnah Hajjaj bin Yusuf. Kemudian beliau radhiyallahu ‘anhu memberikan nasihat,

اصْبِرُوا؛ فإنَّهُ لا يَأْتي علَيْكُم زَمَانٌ إلَّا الذي بَعْدَهُ شَرٌّ منهُ، حتَّى تَلْقَوْا رَبَّكُمْ، سَمِعْتُهُ مِنْ نَبِيِّكُمْ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ

“Bersabarlah, sebab tidaklah kalian melalui suatu zaman, melainkan sesudahnya lebih buruk daripada sebelumnya, sehingga kalian berjumpa Tuhan kalian. Aku mendengarnya dari Nabi kalian shallallahu ‘alaihi wasallam.” (HR. Bukhari no. 7068)

Sebagian dari kita mungkin akan bertanya, bukankan ini ketidakadilan? Mereka yang hidup jauh dari sepeninggal Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, namun justru mendekatkan cobaan fitnah yang lebih besar dan lebih berat?!

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved