CPNS 2024

Naskah Khutbah Jumat 1 November 2024: 4 Dosa Besar yang Sering Diremehkan dalam Kehidupan

Naskah Khutbah Jumat 1 November 2024 : 4 Dosa Besar yang Sering Diremehkan dalam Kehidupan

Pixabay/ Saniusman98
Ilustrasi 

“Dosa besar adalah yang Allah tutup dengan ancaman neraka, atau kemurkaan, atau laknat atau adzab” (Tafsir Ibnu Katsir, 2: 282).

Ketiga, dosa besar adalah yang terdapat hukuman khusus, tidak sekedar dilarang atau diharamkan. Semisal disebutkan dalam dalil “barangsiapa yang melakukan ini, maka ia bukan mukmin”, atau “bukan bagian dari kami”.

Syekh Muhammad bin Ibrahim memberikan penjelasan yang ringkas mengenai dosa besar, yaitu:

ما توعد عليه بغضب، أو لعنة، أو رتب عليه عقاب في الدنيا، أو عذاب في الآخرة

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 25 Oktober 2024 Tentang Bahayanya Minta Tolong ke Dukun

“Dosa besar adalah dosa yang diancam dengan kemurkaan Allah, atau laknat, atau digandengkan dengan suatu hukuman di dunia, atau dengan suatu adzab di akhirat” (Fatawa war Rasail, 2: 54).

Ma’asyiral muslimin, jamaah masjid yang dimuliakan Allah.

Setelah mengetahui ancaman serta akibat yang akan kita peroleh jika melakukan dosa besar, tentu saja muslim yang berakal dan beriman akan berusaha menjauhkan dirinya dari terjatuh ke dalamnya. Sayangnya ada beberapa amalan yang sering kali masih dilakukan oleh seorang mukmin dan ternyata tanpa ia ketahui, hal tersebut merupakan salah satu dosa besar yang tidak akan Allah Ta’ala ampuni kecuali dengan bertaubat kepada-Nya. Di antaranya adalah:

Pertama, menyekutukan Allah Ta’ala di dalam beribadah. Baik itu dengan meyakini bahwa ada yang bisa memberikan manfaat ataupun menghindarkan diri kita dari keburukan selain Allah, atau dengan keyakinan yang semisalnya. Padahal Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاءُ

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 25 Oktober 2024: 6Pesan Rasulullah Agar Kita Bisa Mereguk Manisnya Iman

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya” (QS. An-Nisa’: 48).

Kedua, bermuamalah dengan riba. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- آكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat pemakan riba (rentenir), orang yang menyerahkan riba (peminjam), pencatat riba (sekretaris), dan dua orang saksinya.” Beliau mengatakan, “Mereka semua itu sama (dalam melakukan yang haram)” (HR. Muslim no. 1598).

Ada kaedah umum dalam memahami riba yang disebutkan oleh para ulama.

كُلُّ قَرْضٍ جَرَّ مَنْفَعَةً, فَهُوَ رِبًا

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved