Kisah Inspiratif Penjual Gas Elpiji
Kisah Ketangguhan Hanifah Berjualan Gas Elpiji Setiap Hari di Cimanggung Sumedang Tanpa Libur
Dia bisa menjahit dan pernah bekerja di pabrik pembuatan baju. Namun nyatanya dia mengundurkan diri, sekarang betah menenteng 10 tabung gas di motor
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Kontributor TribunPriangan.com Sumedang, Kiki Andriana.
TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Bukan tidak ada kemampuan lain selain mengantarkan gas elpiji 3 kilogram kepada para pelanggannya di Cimanggung, Kabupaten Sumedang, namun Hanifah menyukai pekerjaan itu.
Dia bisa menjahit dan pernah bekerja di pabrik pembuatan baju. Namun nyatanya dia mengundurkan diri dan sekarang betah menenteng 10 tabung di atas sepeda motornya sekali antar.
"Sehari bisa 20-25 tabung," kata Hanifah kepada TribunPriangan.com, di Desa Sindanggalih, Cimanggung, Kamis (24/10/2024).
Hanifah (35) adalah warga Perumahan Griya Permata 2, Desa Gunungmanik, Tanjungsari. Dia punya suami bernama Sobli (39) yang bekerja sebagai penarik ojek online.
Keduanya dikaruniai dua orang anak, Zera Zilfana (12) kelas 6 dan Fahri Ikmal (8) kelas 2. Hanifah punya ayah, namanya Ahmad Sonjaya (56).
Baca juga: Kisah Peserta CPNS dengan Nilai SKD Nyaris Sempurna, Simak Ternyata Begini Sistem Penilaiannya?
Wanita berjilbab dengan paras yang manis itu rela mengerjakan pekerjaan berat. Niatnya memang membantu sang ayah, yang sudah renta tapi masih mengantar-antar tabung gas ke pelanggan.
"Sudah 4 tahun bantu Abah. Suami memang sempat khawatir kesehatan saya ternganggu karena saya pernah dua kali caesar, tapi lama-lama saya terbiasa dan lumayan juga buat tambah-tambah keuangan," katanya.
Sebelumnya, dia pernah tinggal di Bangka Belitung bersama suaminya selama 7 tahun. Di sana, dia berjualan ayam bakar. Namun, sesuatu hal membuat keluarga kecil itu kembali ke Tanjungsari.
"Waktu pulang ke sini, bapak saya usaha anterin gas, kasihan sudah tua, saya bantuin dan berlanjut sampai sekarang,"
"Bapak saya yang punya gas, saya bantuin, saya jual juga (berbeda dengan langganan orang tua) moles buat saya sendiri, dari jam 10.00-13.30, setiap hari ke langganan, full dari Senin sampai Minggu," katanya.
Ada 20 langganan ayahnya. Hanifah tidak mengambi untung dari jumlah itu. Dia mengambil untung dengan dia punya langganan sendiri. Langganan murni hanifah jumlahnya 4-5 tempat. Dari satu buah gas, ada keuntungan Rp5 ribu.
"Kalau dibilang berat ya berat ini 10 tabung, tapi kalau sudah jalan enteng. Pas parkir saja sih susah standar. Pernah jatuh juga tapi banyak yang bantu," katanya.
Baca juga: Kisah Anak Penjual Keripik Asal Kota Banjarbaru Jadi Praja IPDN: Ayah Sudah Tiada Sejak 2008
Setiap hari, wilayah jualan gas Hanifah adalah sejumlah tempat di Kecamatan Cimanggung, seperti pasar Parakanmuncang hingga wilayah Cicabe.
Sebagai perempuan berparas cantik, sering banyak yang menyangka bahwa Hanifah tak bersuami. Sering banyak yang bertanya kok mau-maunya Hanifah kerja berat demikian.
Susunan Pemain Borneo FC vs Bhayangkara FC, Adu Tajam Countinho dan Borgelin, Ada Prediksi Skor |
![]() |
---|
Polisi Tasikmalaya Selidiki Pria Tanpa Busana yang Gandir di Belakang Rumah |
![]() |
---|
Ini 4 Alasan Persib Bandung Tidak Menjadi Laga Pembuka Super League Indonesia, Karena Ulah Bobotoh? |
![]() |
---|
Pensiunan Ciamis Bermain Angklung Bersama Bupati Herdiat, Jaga Silaturahmi dan Semangat Juang |
![]() |
---|
HUT Ke-80 RI di Pangandaran, Ratusan Nelayan dan Polisi Hormati Bendera Merah Putih di Tengah Laut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.