Hari Sumpah Pemuda 2024

Sumpah Pemuda: Sejarah, Makna, Tema, dan Logo di Tahun 2004 Serta Filosofinya

Sumpah Pemuda: Sejarah, Makna, dan Tema Perayaan di Tahun 2004 Serta Filosofinya

TribunNews.com
Sumpah Pemuda: Sejarah, Makna, Tema, dan Logo di Tahun 2004 Serta Filosofinya 

Acara dilanjutkan dengan uraian Mohammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda.

Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Rapat Kedua, Gedung Oost-Java Bioscoop

Rapat kedua, pagi hari, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan.

Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.

Anak juga harus dididik secara demokratis.

Baca juga: Logo Hari Sumpah Pemuda 2024, Bikin Kegiatan Semangat dan Penuh Makna

Rapat Ketiga, Gedung Indonesische Clubgebouw

Rapat ketiga, sore hari, Minggu, 28 Oktober 1928, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.

Kemudian Ramelan mengemukakan tentang gerakan kepanduan yang tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.

Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Theo Pengamanan menyampaikan bahwa pandu sejati adalah pandu berdasarkan semangat kebangsaan dan rasa cinta tanah air Indonesia.

Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu “Indonesia Raya” oleh Wage Rudolf Supratman melalui lantunan biola.

Lagu tersebut disambut dengan sangat antusias oleh peserta kongres.

Kemudian kongres ditutup dengan pembacaan sebuah keputusan oleh Sugondo Djojopuspito.

Keputusan ini dirumuskan oleh Mohammad Yamin.

Baca juga: Link Download Buku Pedoman Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2024 Agar Berjalan dengan Khidmat

Makna Hari Sumpah Pemuda

Hari Sumpah Pemuda, yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober, adalah tonggak sejarah penting bagi bangsa Indonesia.

Peristiwa ini menjadi momen di mana para pemuda dari berbagai latar belakang bersatu dan menyatakan tekad mereka untuk membentuk satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved