Naskah Khutbah Jumat
Naskah Khutbah Jumat 4 Oktober 2024 Tentang Percaya Janji Pertolongan Allah Pasti Datang
Naskah Khutbah Jumat 4 Oktober 2024 : Kepercayaan Setiap Muslim Tentang Janji Pertolongan dan Kemudahan Allah Pasti Datang
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: Dedy Herdiana
Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah
Pada kesempatan khutbah Jumat ini marilah kita merenungkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surah Al-Insyirah [94] ayat pertama hingga terakhir:
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ (١) وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ (٢) ٱلَّذِىٓ أَنقَضَ ظَهْرَكَ (٣) وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ (٤) فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا (٥) إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا (٦) فَإِذَا فَرَغْتَ فَٱنصَبْ (٧) وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَٱرْغَب (٨) (الانشرح [٩٤]:١ـــ٨)
“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? (1). dan Kami telah menghilangkan darimu bebanmu, (2). (beban) yang memberatkan punggungmu (3). Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu (4). Karena sesungguhnya sesudah kesulitan, ada kemudahan (5). sesungguhnya sesudah kesulitan, ada kemudahan. (6). Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, (7). dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (8).”
Imam Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya menjelaskan surah di atas, bahwa lapangnya dada Rasulullah Shallallahu alaihi Wasalam mencakup dua arti, yaitu lapang dada maknawi (abstrak) dan lapang dada hissi (inderawi).
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 4 Oktober 2024: Pungli Perbuatan Zalim kepada Manusia
Lapang dada maknawi yaitu Allah Ta’ala memberi kekuatan kepada beliau dalam menghadapi segenap cobaan, kesabaran dalam menghadapi berbagai gangguan, kesabaran dan kelembutan dalam menghadapi setiap celaan, serta akhlak mulia dalam menyelesaikan berbagai persoalan.
Adapun lapang dada dalam arti hissi, yaitu ketika Allah Ta’ala mengirim malaikat Jibril sebanyak dua kali untuk membersihkan dan melapangkan dada beliau, yaitu ketika masih kecil dan ketika peristiwa Isra’ Mi’raj.
Malaikat Jibril Alaihi salam membelah dada Rasulullah Shallallahu alaihi Wasalam kemudian membersihkannya dengan air zam-zam dan diisi dengan keimanan, hikmah dan kebijaksanaan.
Sementara, Buya Hamka dalam tafsir Al-Azhar menjelaskan makna pengulangan kalimat pada ayat ke-5 dan 6, bahwa pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala berupa kemudahan-kemudahan itu pasti adanya, tidak perlu diragukan kebenarannya.
Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 4 Oktober 2024: Mempersiapkan Bekal Sebelum Kematian
Meskipun surah di atas konteksnya adalah untuk Rasulullah Shallallahu alaihi Wasalam, namun ibrahnya juga bagi seluruh umatnya, yang diperintahkan untuk senantiasa meneladani beliau dalam setiap aktifitas kehidupan.
Pesan utama surah di atas adalah, Allah Ta’ala memerintahkan kepada manusia untuk membangun sikap optimis dalam menghadapi setiap ujian, yakin kemudahan pasti datang. Pertolongan Allah Ta’ala pasti akan diberikan.
Surah Al-Insyirah menegaskan janji Allah Ta’ala, bahwa Dia akan menghilangkan kesulitan, dan menggantinya dengan beberapa kemudahan, asalkan hamba itu bersungguh sungguh dalam berusaha, berdoa dengan penuh pengharapan, dan berhusnudzan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala akan segera mendatangkan pertolongan.
Usaha, doa dan harapan itulah yang hendaknya menghiasi kehidupan setiap Muslim. Karena betapapun hebat manusia, sematang apapun program dan rencana yang dibuat, tetaplah ia sebagai makhluk yang lemah, karena tidak bisa menentukan nasib selanjutnya.
Hanya harapan kepada Allah Ta’ala saja yang dapat menjadikan kaum Muslimin mampu bertahan dalam perjuangan, tetap teguh menghadapi berbagai cobaan dan musibah dalam kehidupan.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 27 September 2024: Bijaklah dalam Menyebarkan Apa yang Kita Tahu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.