Naskah Khutbah Jumat
Teks Naskah Khutbah Jumat 20 September 2024, Beli Dagangan Tetangga, Mendukung Perekonomian Umat
Berikut ini disajikan Teks Naskah Khutbah Jumat 20 September 2024, Beli Dagangan Tetangga, Mendukung Perekonomian Umat
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: Dedy Herdiana
Berbeda dengan membantu tetangga dengan membeli dagangannya, maka tidak ada tangan yang di bawah juga tidak ada tangan yang di atas. Semua dalam kapasitas yang sama antara penjual dan pembeli, yaitu sama-sama membutuhkan.
Baca juga: Teks Naskah Khutbah Jumat 13 September 2024: Peringatan Maulid sebagai Bentuk Cinta kepada Nabi
Maka, gerakan membantu tetangga dengan membeli dagangannya sangat perlu diapresiasi bersama untuk mewujudkan kondisi ekomoni masyarakat yang stabil dan kuat. Dengan demikian, secara tidak langsung kita turut andil dalam menghapuskan kesenjangan ekonomi.
Apalagi kita tahu bahwa tetangga yang berjuang memenuhi kebutuhan hidup dengan berdagang adalah manusia hebat yang tidak menyerah hanya dengan meminta-minta pada orang-orang. Tetangga yang berikhtiar dengan membuka lapak adalah manusia super yang bergerak dan berproses sesuai garis agama.
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah Membeli dagangan tetangga juga merupakan amal baik yang paling utama dalam pandangan Islam. Karena dengan membeli dagangannya, tetangga pemilik toko akan senang dan bahagia. Nabi Muhammad saw bersabda:
أَفْضَلُ الأَعْمَالِ أَنْ تَدْخُلَ عَلى أَخِيْكَ الْمُؤْمِنَ سُرُوْرًا أَوْ تَقْضِيَ عَنْهُ دَيْنًا أوْ تُطْعِمَهُ خُبْزًا
Artinya: “Amal paling utama adalah kamu mendatangkan kebahagiaan kepada saudaramu yang mukmin, atau kamu melunasi utangnya, atau kamu memberi makan roti kepadanya." (HR. Ath-Thabrani).
Baca juga: Teks Naskah Khutbah Jumat 13 September 2024, Berbagai Peristiwa Penggiring di Bulan Lahir RasuluLlah
Bahkan dengan komunikasi dan interaksi dalam jual beli, suasana keakraban akan tercipta. Harmonisasi antar tetangga dapat terjaga dengan baik. Selain juga merupakan silaturahim yang memiliki implikasi positif terhadap stabilitas ekonomi dan produktivitas usaha.
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Dalam hadits riwayat Al-Bukhari, Nabi Muhammad saw bersabda:
لَيْسَ الْمُؤْمِنُ الَّذِيْ يَشْبَعُ وَجَارُهُ جَائِعٌ إلى جَنْبِهِ
Artinya: “Tidaklah mukmin orang yang kenyang sedangkan tetangganya lapar sampai ke lambungnya”. (HR. Al-Bukhari).
Baca juga: Teks Naskah Khutbah Jumat 13 September 2024, Berbagai Peristiwa Penggiring di Bulan Lahir RasuluLlah
Dalam kitab Syarhul Jami’ As-Shaghir dijelaskan bahwa maksud hadits ini adalah tidak disebut mukmin yang sempurna jika dirinya kenyang, sedangkan tetangganya dibiarkan kelaparan.
Dalam kondisi ekonomi yang lesu ini, mari hadits ini jadikan lecutan semangat untuk lebih memperhatikan tetangga kita. Jangan sampai kita yang berkecukupan, membiarkan mereka kelaparan. Salah satu cara membantunya adalah dengan membeli sesuatu yang mereka jual, untuk membantu perekonomian di tingkat lokal. Mari membeli di warung tetangga, mari perkuat ekonomi umat!
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Khutbah II
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.