Naskah Khutbah Jumat

Teks Naskah Khutbah Jumat 13 September 2024: Peringatan Maulid sebagai Bentuk Cinta kepada Nabi

Berikut Ini Disajikan Teks Naskah Khutbah Jumat 13 September 2024: Peringatan Maulid sebagai Bentuk Cinta kepada Nabi

TribunBali.com
Ilustrasi Teks Naskah Khutbah Jumat 13 September 2024: Peringatan Maulid sebagai Bentuk Cinta kepada Nabi 

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً

Artinya: Sesungguhnya Allah dan malaikat bershalawat kepada Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu kepada Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS al-Ahzab: 56).

Perintah membaca shalawat ada sedangkan teknisnya terserah kita. Boleh shalawat yang panjang, pendek, prosa, maupun syair, yang penting bershalawat kepada Rasulullah. Hal ini termasuk juga berdakwah, Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

ادْعُ إِلِى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik. (QS an-Nahl: 125)

Berdakwahlah kamu ke jalan Allah SWT dengan cara hikmah dan mauidhah hasanah atau wejangan yang baik. Perintahnya ada sedangkan teknis pelaksanaannya terserah kita, boleh dalam bentuk pengajian umum, pengajian rutin di masjid, ataupun media TV, radio, koran, majalah,diskusi, maupun seminar. Semuanya dipersilakan, yang penting momentum dan misinya adalah dakwah.

Peringatan Maulid Nabi yang diisi dengan pembacaan shalawat kepada Rasul, pengajian umum, ceramah tentang kesadaran terhadap Islam, membaca sejarah Nabi, amal shalih, bakti sosial, khitanan massal dan lain-lain itu merupakan ibadah mutlaqah ghairu muqayadah atau ibadah yang mutlaq dan tidak terikat tata caranya di mana perintahnya ada sedangkan pelaksanaannya terserah kita.

Maka dengan demikian mengadakan peringatan Maulid Nabi yang diisi dengan pembacaan shalawat, pengajian umum dan perbuatan yang baik bukan termasuk bid'ah dhalalah, tapi merupakan amrum muhtasan, yaitu 'sesuatu yang dianggap baik' dan kalau kalau dilakukan secara ikhlas karena Allah maka akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Demikian juga Sayyid Alwi Al-Maliki al-Hasani menjelaskan dalam kitab Mukhtashar Sirah Nabawiyah: Bahwa memperingati maulid Nabi bukan bid'ah dhalalah, tapi sesuatu yang baik.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 13 September 2024: Maulid Nabi jadi Momentum Pengingat Kebaikan dan Moral

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Akhirnya para ulama yang hadir bersama Al-Malik Mudhaffaruddin dalam pertemuan itu memutuskan bahwa peringatan maulid Nabi Muhammad itu boleh. Kemudian Al-Malik Mudhafar sendiri langsung menyumbang 100 ekor unta dan sekian ton gandum untuk mengadakan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. Setiap daerah diundang penyair untuk membuat syair pujian dan shalawat kepada Nabi Muhammad. Kitab-kitab yang tersisa hingga sekarang di antaranya yang dikarang oleh Syekh al-Barzanji dan Syeikh Addiba'i.

Ternyata dengan diadakannya peringatan maulid Nabi Muhammad SAW ini sangat efektif untuk menyadarkan kaum muslimin cinta kepada Rasul, sehingga seorang pemuda bernama Shalahudin Al-Ayyubi menggalang anak-anak muda, dilatih fisiknya, disadarkan cinta Rasul, diajak membebaskan diri dari penjajahan tentara Salib. Akhirnya, laskar Islam bersama panglima Shalahudin al-Ayyubi, bisa memenangkan perang salib pada tahun 580 H. Sejak tahun itulah peringatan Maulid Nabi SAW diadakan oleh negara Muslim lainnya.

Mudah-mudahan dengan peringatan maulid Nabi hati kita semakin cinta kepada Rasulullah SAW. Dengan cinta kepada Rasulullah kita akan melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya dan kita termasuk orang yang menghidupkan sunnah Rasulullah SAW. Sebagaimana sabda beliau yang artinya: Orang-orang yang telah menghidupkan sunnahku maka dia berarti cinta kepadaku, dan orang-orang yang cinta padaku nanti akan bersamaku di surga.

Semoga kita dikumpulkan bersama Rasulullah SAW kelak di surga nanti. Amin, ya rabbal alamin.

 

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَنِ الرَّجِيْمِ. بِِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَر فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَر

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved