Kembangkan Potensi Wisata di Ciamis, Yayasan Kampung Angklung Mandiri Diresmikan

Kampung Angklung di Desa Panyingkiran bisa menjadi potensi yang bagus dalam program pembangunan Kabupaten Ciamis terutama wisata

Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Machmud Mubarok
TribunPriangan.com/Ai Sani Nuraini
Yayasan Kampung Angklung Mandiri di Desa Panyingkiran, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis diresmikan oleh H Tatang setelah membuka kejuaraan Petanque se-Kabupaten Ciamis, Sabtu (24/8/2024). 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Yayasan Kampung Angklung Mandiri di Desa Panyingkiran, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis diresmikan oleh H Tatang setelah membuka kejuaraan Petanque se-Kabupaten Ciamis, Sabtu (24/8/2024).

Peresmian tersebut ditandai dengan membunyikan angklung oleh H Tatang bersama para pemain angklung dari Yayasan Kampung Angklung Mandiri.

Tatang menyebut, Kampung Angklung di Desa Panyingkiran, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis ini sangat bagus dan bisa menjadi potensi yang bagus dalam program pembangunan Kabupaten Ciamis ke depannya.

"Kita ada Kampung angklung, Kenapa tidak ada Kabupaten angklung, kalau kita mempunyai itu, begitu masuk wilayah Ciamis, semua akan tahu, Jadi kampung angklung Ciamis ini harus terdengar oleh kabupaten kota lain bahkan ke luar negeri," kata Tatang.

Dia berharap agar Kampung Angklung bisa dijaga oleh pemerintah dan diperhatikan agar menjadi potensi wisata di masa mendatang.

"Mudah-mudahan Desa Panyingkiran disamping desa wisata, juga bisa menjadi kampung angklung yang bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat," ujarnya.

Senada, Ketua Yayasan Kampung Angklung Mandiri, Asep Suhara mengatakan bahwa Kampung Angklung ini merupakan suatu potensi yang luar biasa untuk dikembangkan dalam berbagai aspek, mulai ketenagakerjaan, ekonomi, dan aspek sosial budaya.

"Ini sangat luar biasa, selain untuk wisata bisa juga untuk merekrut masyarakat yang selama ini masih menganggur, itu yang paling penting," katanya.

Asep menjelaskan di Kampung Angklung ini juga ada produksi pembuatan angklung dan menggunakan bahan baku sebagain besar dari Ciamis, Garut dan Tasikmalaya, sudah ada 87 pengrajin yang menggeluti proses pembuatan angklung.

"Untuk bahan baku angklung yang terbuat dari bambu hitam, kami terpaksa mendatangkan dari Garut karena kualitasnya, di sini juga ada tapi kualitasnya beda lebih baik yang dari Garut atau dari Tasikmalaya," jelasnya.

Kampung Angklung ini akan dikembangkan lebih lanjut dan Asep menginginkan ada satu tempat yang representatif untuk sanggar kampung angklung, agar para seniman bisa menampilkan kemampuannya, bisa memperlihatkan produksi angklungnya, juga bisa membuat galeri tempat penjualan angklung. (*)

 

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved