Naskah Khutbah Jumat
Naskah Khutbah Jumat 23 Agustus 2024: Introspeksi sebagai Kunci Perbaikan Diri
Teks Singkat Naskah Khutbah Jumat 28 Agustus 2024: Introspeksi sebagai Kunci Perbaikan Diri
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Terkadang, orang lebih sibuk menilai dan mengevaluasi kehidupan orang lain daripada mengevaluasi diri sendiri. Hal ini merupakan kesalahan yang dapat mengakibatkan kerugian diri sendiri. Ia akan terperangkap pada kegagalan menemukan kekurangan diri sendiri karena menganggap dirinya sudah baik dan sempurna.
Menurut Imam Maimun bin Mihran, introspeksi diri merupakan salah satu indikator ketakwaan seseorang. Ia berkata sebagaimana dikutip Imam Ibnu Abi Syaiybah dalam kitab Al-Mushannaf:
لَا يَكُونُ الرَّجُلُ تَقِيًّا حَتَّى يُحَاسِبَ نَفْسَهُ أَشَدَّ مِنْ مُحَاسَبَةِ الرَّجُلِ شَرِيكَهُ، حَتَّى يَنْظُرَ مِنْ أَيْنَ مَطْعَمُهُ، وَمَشْرَبُهُ، وَمَكْسَبُهُ
Artinya, “Seseorang tidak akan menjadi hamba yang bertakwa sampai ia mampu melakukan menilai diri sendiri lebih baik dari pada ia menilai orang lain, bahkan sampai ia mampu mengevaluasi dari mana makanannya, minumannya, dan penghasilannya.”
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 23 Agustus 2024: Surga Menanti bagi Orang yang Mampu Menahan Amarah
Introspeksi diri tidak cukup dilakukan sekali seumur hidup atau sekali setahun. Introspeksi diri harus dilakukan secara konsisten untuk melakukan perencanaan yang baik di hari esok.
Imam Ibnu Mubarak mengutip perkataan Imam Wahab ibnu Munabbih sebagai berikut:
حَقٌّ عَلَى الْعَاقِلِ أَنْ لَا يَغْفَلَ عَنْ أَرْبَعِ سَاعَاتٍ: سَاعَةٍ يُنَاجِي فِيهَا رَبَّهُ عَزَّ وَجَلَّ، وَسَاعَةٍ يُحَاسِبُ فِيهَا نَفْسَهُ، وَسَاعَةٍ يُفْضِي فِيهَا إِلَى إِخْوَانِهِ الَّذِينَ يُخْبِرُونَهُ بِعُيُوبِهِ، وَيَصْدُقُونَهُ عَنْ نَفْسِهِ، وَسَاعَةٍ يُخَلِّي بَيْنَ نَفْسِهِ وَبَيْنَ لَذَّاتِهَا فِيمَا يَحِلُّ وَيَجْمُلُ
Artinya, "Orang yang pandai seharusnya tidak melewatkan empat waktu berharga. Pertama, waktu ia bermunajat/berbincang kepada Allah. Kedua, waktu ia introspeksi diri. Ketiga, waktu ia menemui kawan-kawan yang menyampaikan kekurangannya dan meluruskannya. Keempat, waktu ia menjaga dirinya dari segala kesenangan dunia yang halal dan baik."
Jika seseorang melalukan introspeksi diri setiap malam, maka ia akan meraih keberhasilan di keesokan harinya. Introspeksi diri harus diimbangi dengan perbaikan diri karena tanpa upaya untuk melakukan perbaikan diri, maka keberhasilan tidak akan didapatkan. Rasulullah saw bersabda sebagaimana yang diriwayatkan Imam At-Tirmidzi dalam kitab As-Sunan sebagai berikut:
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 23 Agustus 2024 Bertema Menghargai Kebaikan Sekecil Apapun
الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَه هَواهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللهِ Artinya,
"Orang yang cerdas adalah orang yang mampu mengevaluasi diri dan melakukan sesuatu untuk hari esok (setelah kematian), sedangkan orang yang bodoh adalah orang yang selalu mengikuti keinginannya semata, seraya berharap kemurahan hati Allah." (HR At-Tirmidzi).
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah
Karena itu, orang perlu menyendiri dengan diri sendiri sekaligus berkata kepada dirinya: "Wahai diri, semua orang yang mencari kesenangan dunia, kemudian ia mendapatkannya, pada akhirnya ia mati."
Lihatlah mereka yang telah membangun kehidupan dunianya, sampai akhirnya meninggalkan apa yang mereka raih di dunia ini. Mereka tidak sempat memakan apa yang mereka kumpulkan di dunia. Mereka tidak sempat memakai apa yang mereka dapatkan di dunia. Mereka tidak bisa menempati apa yang mereka bangun di dunia. Mereka semua berlomba membangun istana menjulang tinggi ke langit, tetapi mereka hanya bisa berbaring di bawah tanah.
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 23 Agustus 2024 Bertema Jaga Diri Agar Tidak Terjerumus ke Zina
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.