Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 16 Agustus 2024 Bertemakan 3 Amalan Untuk Meraih Rumah di Surga

Berikut Ini disajikan Naskah Khutbah Jumat 16 Agustus 2024 Bertemakan 3 Amalan Untuk Meraih Rumah di Surga

Tribun Jogja
Ilustrasi berdoa untuk mendapatkan Surga (siakapkeli) 

Pertama, membangun masjid di dunia. Dalam sebuah hadits Rasulullah menyebutkan bahwa membangun masjid adalah amal ibadah yang sangat mulia dan agung. Allah Ta'ala akan membalas kebaikan tersebut dengan pahala yang besar, yaitu membangunkan rumah di surga bagi orang yang membangun masjid. Rasulullah Saw bersabda:

مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ أَوْ أَصْغَرَ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ

Artinya: “Siapa saja yang membangun masjid karena Allah, meskipun hanya sebesar sarang burung pipit atau lebih kecil, maka Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga.”

Hadirin Pendengar Khutbah Jumat yang Mulia 

Hadits ini menunjukkan bahwa membangun masjid merupakan amal saleh yang sangat dianjurkan dalam Islam. Bahkan, Allah swt menjanjikan bagi orang yang membangun masjid, meskipun hanya sebesar sarang burung pipit, akan mendapatkan sebuah rumah di surga.

Pada sisi lain, dari hadits shahih yang bersumber dari riwayat Imam Bukhari dan Muslim, menyebutkan bahwa membangun masjid termasuk amal jariyah yang pahalanya akan mengalir hingga nanti. Pun membangun masjid adalah perbuatan yang sangat mulia dan dianjurkan oleh Islam. Membangun masjid merupakan salah satu bentuk ibadah kepada Allah Swt, dan juga merupakan amal jariyah yang akan terus mengalir pahalanya hingga hari kiamat.

مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ بَنَى اللَّهُ لَهُ فِى الْجَنَّةِ مِثْلَهُ

Artinya: “Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangun baginya semisal itu di surga.” (HR Bukhari dan Muslim).

Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari Syarah Shahih al-Bukhari, Jilid 1 halaman 644 menjelaskan, membangun masjid yang akan dibalas dengan rumah di surga, maksudnya tidak hanya berarti membangun fisik [bangunan] saja , tetapi juga termasuk membangun masjid adalah memakmurkan masjid tersebut. Makmurkan masjid artinya menghidupkan masjid dengan berbagai kegiatan ibadah dan keagamaan, sehingga masjid menjadi pusat kegiatan umat Islam di lingkungannya. Ibnu Hajar berkata;

يَحْتَمِلُ أَنْ يُرَادَ بِهَا مَوَاضِعَ السُّجُودِ، وَيَحْتَمِلُ أَنْ يُرَادَ بِهَا الْأَمَاكِنَ الْمُتَّخَذَةَ لِإِقَامَةِ الصَّلَاةِ، وَعَلَى الثَّانِي يَحْتَمِلُ أَنْ يُرَادَ بِعِمَارَتِهَا بِنْيَانُهَا، وَيَحْتَمِلُ أَنْ يُرَادَ بِهَا الْإِقَامَةُ لِذِكْرِ اللَّهِ فِيهَا

Artinya: “Bisa jadi yang dimaksud dengan ‘masjid’ adalah tempat-tempat sujud, dan mungkin yang dimaksud adalah tempat-tempat yang dijadikan untuk mendirikan shalat. Dan pada pendapat kedua, mungkin yang dimaksud dengan memakmurkan bangunnya, dan mungkin juga yang dimaksud adalah menetap di dalamnya untuk mengingat [berdzikir] Allah.”

Hadirin Pendengar Khutbah Jumat yang Mulia 

Kedua, orang beriman akan mendapatkan bangunan Rumah di surga dari Allah. Salah satu kenikmatan yang akan didapatkan oleh orang-orang beriman di surga adalah sebuah rumah yang dibangun oleh Allah Swt. Surga adalah tempat yang penuh dengan kenikmatan dan kebahagiaan, yang tidak pernah bisa dibayangkan oleh manusia di dunia. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW;

أَنَا زَعِيمٌ وَالزَّعِيمُ الْحَمِيلُ لِمَنْ آمَنَ بِي وَأَسْلَمَ وَهَاجَرَ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ وَأَنَا زَعِيمٌ لِمَنْ آمَنَ بِي وَأَسْلَمَ وَجَاهَدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى غُرَفِ الْجَنَّةِ مَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَلَمْ يَدَعْ لِلْخَيْرِ مَطْلَبًا وَلَا مِنْ الشَّرِّ مَهْرَبًا يَمُوتُ حَيْثُ شَاءَ أَنْ يَمُوتَ

Artinya: “Aku adalah pemimpin dan pelindung bagi siapa saja yang beriman kepadaku, berserah diri kepadaku, dan berhijrah. Aku akan memberinya rumah di pinggir surga dan rumah di tengah surga. Aku juga adalah pemimpin bagi siapa saja yang beriman kepadaku, berserah diri kepadaku, dan berjihad di jalan Allah. Aku akan memberinya rumah di pinggir surga, rumah di tengah surga, dan rumah di kamar tertinggi surga. Barang siapa yang melakukan hal itu, maka dia telah memenuhi segala tuntutan kebaikan dan tidak ada tempat untuk kejahatan baginya. Dia akan mati di mana pun Allah kehendaki untuk meninggal dunia.” [HR. Nasai]

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved