Gadis SMA Tewas Tertabrak Kereta Api di Tasikmalaya, Begini Kronologinya

Menurut pihak kepolisian, korban yang berinisial GPF itu masih berstatus pelajar di tingkat SMA.

Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Istimewa
Seorang gadis berusia 16 tahun dan masih duduk di bangku SMA meninggal dunia tertabrak kereta api di perlintasan kereta api kilometer 280+1, Desa Kalimanggis, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada Selasa (13/8/2024) sore. 

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Seorang gadis berusia 16 tahun tewas di perlintasan kereta api kilometer 280+1, Desa Kalimanggis, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada Selasa (13/8/2024) sore.

Menurut pihak kepolisian, korban yang berinisial GPF itu masih berstatus pelajar di tingkat SMA.

Saat itu, korban baru pulang dari sekolah dan masih mengenakan seragam lengkap putih-abu.

Baca juga: Warga Kota Tasikmalaya Bisa Belanja Murah di Tiap Kecamatan-Kelurahan Seminggu Sekali, Ini Jadwalnya

Pada saat kejadian, korban yang dijemput oleh kerabatnya menggunakan sepeda motor bebek, hendak menyeberangi perlintasan kereta api yang tak berpintu itu.

Di waktu yang sama, saksi yang bernama Maradani (34) melihat Kereta Api Pangandaran 7028 dengan rute Banjar - Gambir datang dari arah barat.

Menurut Maradani melalui keterangan yang dihimpun polisi, warga setempat sudah memberikan peringatan kepada korban serta kerabatnya untuk tidak melintasi perlintasan kereta api tak berpintu itu terlebih dahulu.

Baca juga: Resmi! Segini Jumlah Formasi Seleksi CPNS dan PPPK 2024 yang Dibuka di Wilayah Tasikmalaya

Lantaran sepeda motor bebek yang ditumpangi korban sempat terhenti di atas rel, korban GPF mencoba untuk turun.

"Pengemudi sepeda motor tersebut malah menarik gas, sehingga korban terjungkal dan jatuh dari sepeda motor," jelas Kasi Humas Polres Tasikmalaya Kota Ipda Jajang Kurniawan kepada TribunPriangan.com melalui sambungan telepon pada Selasa (13/8/2024).

Kemudian, tambah Jajang, mengingat korban terjatuh dengan posisi terlentang, sehingga korban pun berupaya membalikan badan untuk berdiri.

"Saat posisinya telungkup untuk bangkit, pada saat itu juga, kereta api datang dari arah barat dan menabrak korban," ucapnya.

Korban pun diketahui terseret oleh kereta api hingga kurang lebih sejauh 200 meter dengan kondisi yang mengenaskan.

"Kami berserta tim medis segera mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi jenazah korban. Sementara kerabatnya yang membonceng korban tampak syok, sehingga segera dibawa pulang," tutur Jajang.

Pihak kepolisian juga telah mengevakuasi serpihan rok seragam abu SMA milik korban.

"Jenazah segera dibawa ke kamar mayat RSUD dr Soekardjo. Anggota kami juga segera meminta keterangan para saksi lainnya di TKP," pungkas Jajang. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved