Tol Cilacap Yogyakarta
22 Desa di Banyumas Akan Tergerus Proyek Tol Cilacap-Yogyakarta, Dirjen Pernah Gelar Market Sounding
Pemerintah pusat juga pernah menggelar Market Sounding yang dilakukan langsung oleh Dirjen Pembiayaan Infrastruktur PU dan Perumahan.
TRIBUNPRIANGAN.COM - 22 desa di 3 kecamatan wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah bakal terlabrak proyek jalan Tol Cilacap-Yogyakarta yang total nilai investasinya Rp 38,47 triliun.
Terkait rencana proyek jalan Tol Cilacap-Yogyakarta ini, pemerintah pusat juga pernah menggelar Market Sounding yang dilakukan langsung oleh Dirjen Pembiayaan Infrastruktur PU dan Perumahan.
Dilansir dari laman pembiayaan.pu.go.id, Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PU dan Perumahan telah melaksanakan acara Market Sounding untuk Proyek KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha) yaitu Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta tersebut di Jakarta pada 29 Maret 2022.
Baca juga: 53 Desa di Kebumen Akan Terbabat Proyek Tol Cilacap-Yogyakarta, Dirjen Pernah Gelar Market Sounding
Kegiatan Market Sounding ini merupakan forum bagi Pemerintah untuk menyampaikan informasi secara menyeluruh mengenai proyek KPBU.
Selain itu juga untuk menjaring masukan, tanggapan dan minat atas proyek KPBU yang ditawarkan oleh Kementerian PUPR selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK)
Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan, DJPI Reni Ahiantini, menjelaskan saat membacakan Sambutan Dirjen Pembiayaan Infrastruktur PU dan Perumahan, bahwa proyek Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta mempunyai nilai investasi sebesar Rp 38,47 T, panjang 121,75 Km, masa konsesi 50 tahun dengan skema pengembalian user charge yang direncanakan akan lelang pada kuartal III tahun 2023. Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta merupakan proyek KPBU Solicited.
Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta melengkapi jaringan jalan tol di selatan Pulau Jawa yang akan terkoneksi dengan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap dan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo.
Rencana Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta termuat sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana dalam Perpres 79/2019. Dukungan pembangunan ekonomi di sisi selatan Provinsi Jawa Tengah dapat mengurangi isu ketidakmerataan ekonomi dengan bagian utara dan timur Provinsi Jawa Tengah.
Diketahui Tol Cilacap-Jogja ini akan membentang sepanjang 121,75 km, dan akan terhubung dengan Tol Getaci atau Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap.
Seperti proyek Tol Getaci, sejumlah daerah, baik kota dan kabupaten, akan terdampak oleh proyek Tol Cilacap-Yogyakarta ini.
Baca juga: 3 Tahapan Proyek Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta Akan Menggerus 22 Desa dan 3 Kecamatan di Banyumas
Di antaranya Cilacap, Kebumen, Banyumas dan Purworejo.
Di Kabupaten Banyumas, ada sebanyak 22 desa yang berada di 3 kecamatan yang akan terkena proyek ini.
Sebanyak 22 desa itu diketahui nantinya terdiri dari 3 Kecamatan, yakni Kemrajen, Sumpiuh dan Tambak.
Berikut 22 Desa terdampak jalan Tol Cilacap-Yogyakarta:
Kecamatan Kemranjen
Desa Sibalung
Desa Kecila
Desa Nusamangir
Desa Sidamulya
Desa Sirau
Desa Sibrama
Desa Grujugan
Desa Kebarongan
Kecamatan Tambak
Desa Gumelar Kidul
Desa Karangpetir
Desa Karangpucung
Desa Plangkapan
Desa Prembun
Desa Gebangsari

Kecamatan Sumpiuh
Desa Lebeng
Desa Pandak
Desa Selandaka
Kelurahan Sumpiuh
Desa Karanggedang
Desa Kemiri
Desa Kradenan
Desa Kuntili
Baca juga: Tol Cilacap-Yogyakarta Bakal Sikat 22 Desa di Kabupaten Banyumas Mulai Tahun Depan, Ini Nama Desanya
Pemkab Banyumas Sudah Melakukan Konsultasi Publik
Bappedalitbang Banyumas bersama dengan tim teknis dari pusat juga telah melakukan konsultasi publik penyusunan AMDAL.
Masyarakat Kabupaten Banyumas terutama di 3 kecamatan dan 22 desa yang akan dilewati oleh tol mengusulkan beberapa masukan.
Secara umum masyarakat di Kecamatan Kemranjen, Sumpiuh, dan Tambak menerima dengan adanya proyek tol.
Namun demikian masyarakat meminta agar jalan tol yang melewati wilayah mereka adalah tol layang.
"Mereka meminta agar jalan tol yang melawati adalah jalan tol layang."
"Alasannya logis, karena ketiga daerah itu adalah daerah rawan banjir di Banyumas," ujar Kasubid Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bappedalitbang Banyumas, Barkah, Jumat (26/8/2022).
Baca juga: Daftar 52 Desa, Tahap, Peta, dan Jadwal Konstruksi Jalan Tol Cilacap-Jogja, Kapan Mulainya?
Seperti yang diketahui Kemranjen, Sumpiuh dan Tambak adalah daerah cekungan.
Sisi utaranya adanya pegunungan dan sisi selatan adalah daerah yang berdekatan dengan laut.
"Air dari gunung turun ke bawah ditambah air laut."
"Sehingga sering menjadi banjir."
"Suara masyarakat yang paling keras adalah minta tol layang dan menjadi masukan supaya lebih antisipasi dan selalu melibatkan masyarakat," katanya.
Selain itu masyarakat juga mengharapkan agar ganti untung dapat dibayarkan secara langsung dan jangan dicicil.
Terkait rencana exit tolnya diperkirakan akan berada di Kecamatan Sumpiuh dan pintu keluarnya melalui jalan lingkar Sumpiuh.
Barkah memaparkan berdasarkan peta rencana pembangunan akan ada rest area di Banyumas yaitu tepatnya berada di Kecamatan Kemranjen.
Sebelumnya sempat diberitakan, penyusunan Analsis Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL) Proyek pembangunan jalan tol Cilacap-Yogyakarta sudah dimulai.
Kasubid Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bappedalitbang Banyumas, Barkah mengatakan telah melakukan konsultasi publik penyusunan amdal.
Ia mengatakan konsultasi publik yang dilaksanakan pada 18 Agustus 2022 lalu, adalah untuk Amdal.
Sampai saat ini Tol Cilacap-Yogjakarta masih menyusun studi kelayakan akhir yang ditarget selesai pada akhir 2022 ini.
Saat konsultasi publik beberapa waktu lalu, Barkah mengatakan kemungkinan penyiapan amdal 2022-2023.
Kemudian juga penyiapan Larap, penetapan lokasi juga 2022-2023.
Dia melanjutkan, tahapan persiapan yang dilakukan saat ini merupakan Tahap kedua.
Selanjutnya mulai masuk pada transaksi.
"Jika tidak salah tender di 2023."
"Kemudian pengadaan tanah di 2023-2024," tuturnya.
Sementara tahap konstruksi, bisa jadi dimulai pada 2024 pertengahan, namun dengan catatan pengadaan tanah selesai pada 2024.
Diketahui jalan tol ini rencananya terkoneksi dengan jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap di sisi barat, dan jalan tol Solo-Jogja-YIA Kulon Progo di sisi Timur.
Kehadiran tol ini sepanjang 121,75 km akan menghubungkan tiga provinsi sekaligus yakni provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Profil Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta
Proyek Tol Cilacap-Yogyakarta akan dimulai dengan tahap pertama berupa penyiapan proyek dan tender pada 2022 hingga 2023.
Tol Cilacap-Yogyakarta nantinya akan terkoneksi dengan Jalan Tol Gedebage–Tasik–Cilacap, rencana Jalan Tol Pejagan-Cilacap serta Jalan Tol Solo–Yogyakarta–YIA Kulonprogo.
Proyek jalan Tol Cilacap-Yogyakarta ini rencananya total sepanjang 121,75 km.
Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta bakal menghubungkan provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Tahapan Tol Cilacap-Yogyakarta
Dimulai pada 2022, berikut tahapan proyek jalan Tol Cilacap-Yogyakarta menurut data dari Kementerian Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Tahapan Tol Cilacap-Yogyakarta yang pertama adalah penyiapan proyek dan tender, mengutip laporan kompas.com.
Proses penyiapan proyek dan tender Tol Tol Cilacap-Yogyakarta akan berlangsung mulai tahun 2022 hingga 2023.
Pada tahap kedua, berikutnya adalah financial close dan pembebasan lahan.
Tahapan financial close dan pembebasan lahan untuk proyek Tol Cilacap-Yogyakarta diharapkan dapat selesai dalam kurun waktu tahun 2023-2024.
Tahap ketiga proyek Tol Cilacap-Yogyakarta adalah proses konstruksi.
Proses konstruksi bisa segera dimulai secara bertahap mulai tahun 2024 hingga 2029.
Targetnya, sesuai dalam perencanaan, pada tahun 2026 proses konstruksi beberapa ruas jalan sudah rampung sehingga bisa dioperasikan secara bertahap hingga tahun 2074.
Ini jadwal dan rencana pembangunan jalan tol sepanjang 121,75 kilometer yang terbagi menjadi tiga tahap:
- Tahap 1 SS Kebumen – YIA Kulonprogo: Juli 2024 – Juni 2026
- Tahap 2 SS Soempioeh – SS Kebumen: Januari 2026 – Desember 2027
- Tahap 3 JC Cilacap – SS Soempioeh: Januari 2027 – Desember 2028.
Pendanaan dan investasi
Proyek Jalan Tol Cilacap–Yogyakarta ini akan didanai melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan besar investasi mencapai Investasi Rp 38,47 triliun.
Di antara total dana tersebut, biaya yang akan dialokasikan untuk pengadaan (porsi pemerintah) adalah Rp 2,37 triliun.
Sementara besar dana yang dihabiskan untuk konstruksi sebesar Rp 27,21 triliun.
Tiga tahap konstruksi
Proses konstruksi akan dibagi menjadi tiga tahapan:
Tahap pertama berlangsung mulai dari kuartal tiga (Q3) 2024 hingga kuartal dua (Q2) 2026.
Tahap konstruksi ke dua akan berlangsung pada Q3 2026 hingga Q2 2028.
Tahap konstruksi ke tiga direncanakan terjadi pada Q3 2027 hingga Q2 2029.
Jalan Tol Cilacap–Yogyakarta akan terkoneksi dengan Jalan Tol Gedebage–Tasik–Cilacap, rencana Jalan Tol Pejagan-Cilacap serta dengan Jalan Tol Solo–Yogyakarta–YIA Kulonprogo. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Tol Jogja-Cilacap Lewati 22 Desa di Banyumas Ini, Warga Tak Keberatan tapi Usul 1 Hal
Baca berita TribunPriangan.com lainnya di GoogleNews
Tol Cilacap-Yogyakarta
Tol Cilacap-Jogja
Kabupaten Banyumas
investasi
Dirjen Pembiayaan Infrastruktur
proyek
PUPR
BPJT
Tol Getaci
KPBU
56 Desa di Purworejo Bakal Tergerus Proyek Tol Cilacap-Yogyakarta, Nilai Total Investasi Rp 38 T |
![]() |
---|
Proyek Tol Cilacap-Yogyakarta Siap Menggerus 56 Desa di Purworejo, Akan Terhubung dengan Tol Getaci |
![]() |
---|
56 Desa di Purworejo Bakal Tercabik Proyek Tol Cilacap-Yogyakarta, Nilai Total Investasi Rp 38,47 T |
![]() |
---|
22 Desa di Banyumas Akan Terpapas Tol Cilacap-Yogyakarta, akan Terkoneksi Tol Getaci dan Solo-Jojga |
![]() |
---|
56 Desa di Purworejo Bakal Tergerus Tol Cilacap-Yogyakarta, akan Terhubung Tol Getaci dan Solo-Jojga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.