Politsi Golkar Rizki Akbar Fatoni, Bacawalkot Bandung Terpopuler di Kalangan Milenial

Kaukus Journalis untuk Demokrasi (KJD) melakukan survei Bakal Calon Walikota (Bacawalkot) Bandung terpopuler di kalangan Milenial

Editor: ferri amiril
istimewa
Kaukus Journalis untuk Demokrasi (KJD) melakukan survei Bakal Calon Walikota (Bacawalkot) Bandung terpopuler di kalangan Milenial atau masyarakat berumur 17 sampai dengan 35 tahun. 

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Kaukus Journalis untuk Demokrasi (KJD) melakukan survei Bakal Calon Walikota (Bacawalkot) Bandung terpopuler di kalangan Milenial atau masyarakat berumur 17 sampai dengan 35 tahun.

Tiga Bacawalkot Bandung tervaforit di kalangan milenial ini, antara lain, di posisi satu diraih Politisi Partai Golkar Rizki Akbar Fatoni sebesar 30 persen, disusul Bacawalkot Bandung dari PDIP Dandan Riza Wardana 28 % , dan posisi 3 diraih Ketua PKB Kota Bandung Erwin dengan angka 13 % .

Survei menggunakan metode random sampling, dengan responden sekitar 400 kalangan milenial di Kota Bandung dengan sampling error sekitar 3 persen. Periode survei Bulan Juli.

Analis Kaukus Jurnalis untuk Demokrasi (KJD) Sonny Budhi mengatakan, tema tervaforit yang dimaksud dalam survei yang dibagikan kepada kalangan milenial ini antara lain, kalangan milenial percaya jika para bacawalkot ini bisa memperjuangan aspiratif rakyat, khususnya aspirasi kalangan milenial Kota Bandung.

"Dalam survei kami membuat beberapa pertanyaan. Seperti calon mana yang dipercaya tidak korupsi, kemudian paling memiliki kemampuan managerial pemerintahan, dan bisa memperjuangkan aspirasinya. Dan ternyata percaya kepada 3 teratas tersebut," ungkap Sonny

Namun, menurut Sonny, dari hasil survei di kalangan milenial ini tercatat masih tingginya nilai ketidakpercayaan para bacawalkot untuk bertindak bersih dari hal berbau Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

Dan survei kepada kalangan milenial ini di sayangnya, menurut Sonny, menghasilkan 65 persen tidak memilih atau bersikap Golput. Sedangkan sisanya atau 35 persen menyatakan pilihannya.

“Ternyata angka nihilnya masih tinggi di kalangan milenial. Alasannya, para bacawalkot ini jika terpilih hanya mementingkan kepentingan pribadi, kemudian ketidakpercayaan untuk bertindak anti korupsi, dan kinerjanya seringkali tidak terasa oleh rakyat, sehingga mereka lebih Golput,” katanya.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved