MPLS 2024

Orang Tua Murid Dilibatkan Dalam MPLS Murid Baru di SDN 3 Cisayong Tasikmalaya

Siti juga menambahkan, kehadiran para orang tua murid baru ini juga supaya mereka mengetahui bagaimana seorang guru kelas 1 menyampaikan materi

Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Aldi M Perdana
MPLS di SD Negeri 3 Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya dihadiri para orang tua yang menyaksikan anak-anaknya mengikuti sejumlah kegiatan pada Selasa (16/7/2024). 

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SD Negeri 3 Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat tampak dipadati oleh sejumlah orang tua murid pada Selasa (16/7/2024).

Ini merupakan pengalaman pertama bagi anak-anaknya untuk bersekolah dan menyandang status sebagai murid di SD Negeri 3 Cisayong.

Baca juga: 8 Rekomendasi Kreatif Kegiatan Ice Breaking, Selama Kegiatan MPLS 2024 Tingkat Sekolah Dasar

Tubuhnya yang mungil-mungil, tampak rapi mengenakan seragam putih-merah yang barangkali baru dibeli belum lama ini oleh masing-masing orang tuanya.

Para murid baru SDN 3 Cisayong ini, terlihat membuat barisan yang melingkar untuk mengikuti instruksi salah seorang guru di sana.

Sesekali mereka bersorak, kemudian berlarian ke sana-ke mari, lalu kembali berbaris untuk mendapatkan instruksi selanjutnya dari sang guru.

Para orang tua mereka menyaksikan momentum ketika anak-anaknya mendapat pengalaman pertama sebagai murid itu.

Mereka hadir di sana, beberapa hanya duduk memperhatikan kegiatan MPLS, sedang lainnya mengabadikan momen itu melalui kamera ponselnya.

Menurut Kepala Sekolah (Kepsek) SD Negeri 3 Cisayong, Dra Siti E Sopiah, MPLS ini merupakan jembatan bagi anak-anak dari TK atau PAUD ke SD.

"MPLS di SDN 3 Cisayong, alhamdulillah, itu 'kan di masa sekarang ada transisi TK atau PAUD ke SD ya. Kalau dulu 'kan masuk SD itu langsung belajar, sekarang ada masa pengenalan lingkungan sekolah," ucapnya kepada TribunPriangan.com pada Selasa (16/7/2024).

Oleh sebab itu, mengingat di tingkat TK atau PAUD anak-anak lebih banyak belajar sambil bermain, maka saat memasuki tingkat SD, mereka harus menyesuaikan seperti di TK atau PAUD terlebih dulu.

"Kan biasanya di TK atau di PAUD kelihatan bagaimana motorik halus, motorik kasarnya anak. Nah, di SD juga digali tentang itu, jadi guru kelas itu mudah untuk mengarahkan pembelajaran selanjutnya," terang Siti.

Dengan demikian, tambahnya, nanti akan diketahui kekurangan dan kelebihan para murid baru ini.

Maka, para murid baru yang hendak masuk ke SD Negeri 3 Cisayong ini tidak langsung belajar formal.

"Sehingga guru kelas 1 itu bisa tahu bagaimana karakter anak-anak itu. Terus, apa hobinya atau kegemarannya? Terus, yang diikuti oleh mereka itu mana yang menonjol, nanti akan ada bahan untuk guru kelas 1," jelasnya.

"Kemudian, dikenalkan juga kepada para orang tuanya. 'Kan sekarang itu orang tua harus ikut ke sekolah. Bagaimana keberadaan pembelajaran di awal masuk anak-anaknya. Maka, untuk orang tuanya juga diberi pengetahuan tentang visi misi sekolah, supaya mereka tahu bagaimana tujuan sekolah ini, sehingga ada kebersamaan antara orang tua dan sekolah dalam mendidik," lanjut Siti.

Siti juga menambahkan, kehadiran para orang tua murid baru ini juga supaya mereka mengetahui bagaimana seorang guru kelas 1 menyampaikan materi ke anak-anaknya yang baru masuk.

"Sehingga orang tua itu paham bagaimana mendidik anak-anaknya di lingkungan rumah, misalnya. Jadi harus sama-sama, orang tua juga merupakan pihak yang penting untuk memotivasi anaknya belajar, bisa juga memberikan materi atau memberikan pendidikan di rumahnya, sehingga tidak ada ketimpangan antara di sekolah dengan di rumah," ujarnya.

"Tentunya, 'kan sekarang mah ada yang namanya paguyuban kelas, jadi nanti di paguyuban itu mungkin guru kelas 1 memberitahu, misalnya apa yang harus dilaksanakan dan dimotivasi oleh orang tuanya nanti di rumah," lanjut Siti.

Tak hanya terkait materi pendidikan, melalui MPLS ini juga Siti berharap para murid baru ini berkenalanan dengan pentingnya kebersihan di sekolah.

"Memang yang berbeda dengan tahun-tahun yang lalu itu kehadiran orang tua sih. Sekarang paea orang tua murid dilibatkan," tuturnya.

Menurut Siti, MPLS di SD Negeri 3 Cisayong berlangsung selama 12 hari.

"2 minggu ya, tapi hari minggu kan libur. Jadi total 12 hari. Cuma karena orang tuanya banyak yang bekerja di kebun, jadi untuk para orang tua, tidak bisa sampai 2 mimggu itu. Memungkinan MPLS yang dilaksanakan bersama orang tua itu cuma satu minggu saja," pungkasnya.

Terpisah, salah satu orang tua murid, Hani, mengaku dirinya sengaja datang untuk mengantar anaknya ke sekolah untuk mengikuti MPLS ini.

“Iya, antar anak. Kalau lihat jadwal MPLS-nya, semua menyenangkan. Apalagi untuk anak-anak,” ucapnya.

Hani juga mengaku mendapat sejumlah arahan dari para guru untuk memantau anaknya nanti di rumah.

"Barusan ya dikasih arahan saja buat mantau perkembangan anak di rumah. Saya juga bisa konsultasi sama guru-gurunya soal anak saya kalau kegiatan belakar suda mulai," tutupnya. (*)

Baca juga: Link Download Materi MPLS 2024 Kurikulum Merdeka SD, SMP, SMA, SMK, Ada Kepramukaan

 

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved