Naskah Khutbah Jumat

Naskah Singkat Khutbah Jumat 12 Juli 2024, Bahaya Perselingkuhan dalam Rumah Tangga

Naskah Singkat Khutbah Jumat 12 Juli 2024, Bahaya Perselingkuhan dalam Rumah Tangga

TribunPapua.com
Ilustrasi perselingkuhan 

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah

Dari sekian nikmat dhahir dan batin yang benar-benar harus kita syukuri adalah nikmat diberikannya kita keluarga yakni orang tua, istri, suami, atau anak. Merekalah sosok yang menjadi orang-orang paling dekat dan paling kita cintai dalam kehidupan.

Keluarga merupakan anugerah terindah dari Allah yang harus kita jaga agar senantiasa menjadi tempat yang sejuk dan menyejukkan, menjadi tempat yang nyaman untuk bercerita dan berkeluh kesah, menjadi tempat orang-orang yang mampu menolong dalam kesedihan dan berbagi dalam kebahagiaan. Salah satu kunci mewujudkan kemaslahatan dalam keluarga adalah soliditas suami dan istri dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 5 Juli 2024 dengan Tema Keutamaan Puasa Bulan Muharam Layaknya Puasa Ramadan

Kekompakan suami dan istri dalam membangun rumah tangga merupakan kunci dalam mewujudkan keluarga bahagia dan menjadikan putra dan putrinya mampu tumbuh dan berkembang dengan baik. Pasangan suami-istri harus menguatkan komitmen untuk tidak melakukan tindakan yang bisa mencederai keharmonisan rumah tangga di antaranya adalah dengan melakukan perselingkuhan.

Rasulullah saw telah mengingatkan bahwa perselingkuhan adalah tindakan yang dapat merusak rumah tangga. Orang yang melakukan perselingkuhan ia sebut dengan tegas bukan sebagai bagian dari umatnya.

عنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ مِنَّا مَنْ خَبَّبَ امْرَأَةً عَلَى زَوْجِها أو عَبْدًا عَلَى سَيِّدِه

Artinya, “Dari Abu Hurairah ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, ‘Bukan bagian dari kami, orang yang menipu seorang perempuan atas suaminya atau seorang budak atas tuannya,’” (HR Abu Dawud).

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 5 Juli 2024: 3 Hal untuk Perbaiki Diri di Tahun Baru Hijriah

Orang yang berselingkuh adalah orang yang tidak bersyukur dan tidak jujur karena ‘bermain di belakang’ dengan membohongi pasangan sahnya. Perselingkuhan adalah hubungan terlarang yang bisa menjadikan seseorang melakukan perbuatan zina. Jangankan melakukan perbuatan zina, mendekati zina pun tidak diperbolehkan dalam agama Islam. Allah menegaskannya dalam Al-Qur’an surat Al-Isra' ayat 32:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةًۗ وَسَاۤءَ سَبِيْلًا

Artinya: “Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk.”

Selain tidak berlaku jujur, orang yang berselingkuh juga merupakan orang yang memiliki sifat tipu daya dan suka berkhianat. Allah juga mengingatkan dalam Surat Yusuf ayat 52:

ذٰلِكَ لِيَعْلَمَ اَنِّيْ لَمْ اَخُنْهُ بِالْغَيْبِ وَاَنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِيْ كَيْدَ الْخَاۤىِٕنِيْنَ

Artinya: “(Yusuf berkata,) “Yang demikian itu agar dia (al-Aziz) mengetahui bahwa aku benar-benar tidak mengkhianatinya ketika dia tidak ada (di rumah) dan bahwa sesungguhnya Allah tidak meridai tipu daya orang-orang yang berkhianat.”

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 5 Juli 2024: Keutamaan Puasa Bulan Muharam Layaknya Puasa Ramadan

Oleh karena itu, Maasyiral Muslimin Rahimakumullah

Menjadi kewajiban dan keharusan bagi kita untuk menghindari perbuatan selingkuh yang banyak menimbulkan bahaya dan dampak negatif. Bukan hanya berdampak pada keutuhan rumah tangga pasangan suami-istri, perselingkuhan juga bisa mengakibatkan dampak psikologis dan masa depan anak-anak serta berimbas pada berbagai aspek kehidupan dan tatanan masyarakat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved