Naskah Khutbah Jumat
Teks Khutbah Jumat 5 Juli Bertema Tak Banyak Bicara yang Tak Bermanfaat
Berikut Ini Dia Naskah Khutbah Jumat 5 Juli 2024 Bertemakan Cermin Akhlak Mulia, Hindari Banyak Bicara
Penulis: Riswan Ramadhan Hidayat | Editor: ferri amiril
إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ أَنْصِتْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ
Artinya: “Apabila kamu berkata kepada temanmu “diamlah” pada hari Jumat, sementara imam sedang berkhutbah, maka engkau telah berbuat tiada guna.” [HR al-Bukhari]
Melalui hadits ini, kita diingatkan untuk menjadi pribadi yang bisa menjaga diri untuk tidak banyak berbicara dan memahami situasi dan kondisi di mana, kapan, dan dengan siapa kita berbicara. Hal ini penting kita ingat dan aplikasikan bukan hanya pada saat khatib sedang menyampaikan khutbah saja, namun juga dalam aktivitas interaksi dengan orang lain dalam kehidupan kita sehari-hari.
Baca juga: Naskah Khutbah 5 Juli 2024, Bertema1 Muharram 1446 H Pelajaran Penting di Tahun Baru
Baca juga: Naskah Khutbah 5 Juli 2024, Memasuki 1 Muharam 1446 H Menyerap Pelajaran Penting Tahun Baru Hijriyah
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Kecenderungan manusia memang suka didengarkan daripada mendengarkan. Kita bisa amati bersama dalam sebuah forum bisa dipastikan ada saja orang yang mendominasi pembicaraan dan tidak mau mengalah dengan pendapatnya. Ketika menanggapi pembicaraan orang lain, ia pun cenderung mengedepankan ke-aku-annya dengan menonjolkan diri dengan apa yang dimilikinya. Banyak orang yang dalam sebuah forum masih saja tidak memahami orang lain. Sebaliknya, ia selalu ingin dipahami oleh orang yang diajak berbicara.
Tentu ini manusiawi. Namun jika kadarnya terlalu sering malah akan menjadikan kontraproduktif dan mengakibatkan dampak negatif dalam interaksi dan komunikasi. Jika komunikasi tidak berimbang dan tidak berlangsung dengan baik, maka orang lain akan bosan dan tidak menanggapi apa yang sedang dibicarakan. Imam al-Lu’lui mengatakan dalam syair Adabut Thalab:
وَفِي كَثِيْرِ الْقَوْلِ بَعْضُ الْمَقْتِ
Artinya: “Dalam banyaknya bicara dapat menimbulkan sebagian kebencian.”
Sehingga, di sinilah pentingnya keseimbangan dalam berbicara. Ada kalanya kita berbicara, namun ada kalanya kita mendengarkan. Kita perlu renungkan bahwa Allah swt menciptakan telinga lebih banyak dari mulut. Allah memberi karunia dua telinga di bagian kepala sebelah kiri dan kanan. Sementara mulut diciptakan oleh Allah swt satu buah. Hal ini sebenarnya memiliki hikmah yang mendalam bahwa kita diingatkan untuk lebih banyak mendengar daripada banyak berbicara.
Saat berbicara pun, kita harus memperhatikan dengan siapa kita berbicara. Kita harus bisa memahami gerak-gerik, karakter, tingkat pemahaman dari orang yang diajak berbicara dan mengedepankan akhlakul karimah, tidak sombong dan tidak membangga-banggakan diri. Kita juga diingatkan untuk selalu introspeksi terhadap kekurangan diri dan menanggalkan sikap senang mengoreksi kekurangan-kekurangan orang lain.
Dalam kitab Shifat al-Shafwah, Imam Ibnu Jauzi mencatat sebuah riwayat tentang Imam Bakr bin Abdullah al-Muzani yang menyampaikan 4 pesan mendalam:
Ketika kamu melihat orang yang lebih tua darimu, katakanlah pada dirimu sendiri: ‘Orang ini telah mendahuluiku dengan iman dan amal salej maka dia lebih baik dariku.’
Ketika kau melihat orang yang lebih muda darimu, katakanlah: ‘Aku telah mendahuluinya melakukan dosa dan maksiat, maka dia lebih baik dariku.’
Ketika kau melihat teman-temanmu memuliakan dan menghormatimu, katakanlah: ‘Ini karena kualitas kebajikan yang mereka miliki.’
Ketika kau melihat mereka kurang (memuliakanmu), katakan: ‘Ini karena dosa yang telah kulakukan.”
Naskah Khutbah Jumat
khutbah Jumat
Salat Jumat
Cermin Akhlak Mulia Hindari Banyak Bicara
Sayyidul Ayyam
Teks Khutbah Jumat
Naskah Khutbah 5 Juli 2024, Bertema1 Muharram 1446 H Pelajaran Penting di Tahun Baru |
![]() |
---|
Naskah Khutbah 5 Juli 2024, Memasuki 1 Muharam 1446 H Menyerap Pelajaran Penting Tahun Baru Hijriyah |
![]() |
---|
Naskah Khutbah 5 Juli 2024, Bertema Tahun Baru Islam Mengenang Dakwah Nabi Musa |
![]() |
---|
Naskah Khutbah 5 Juli 2024, Peringati Tahun Baru Islam: Mengenang Dakwah Nabi Musa pada Muharam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.