2 Hal Penting yang Jadi Kendala Dalam Pembebasan Lahan Tol Getaci
2 hal yang menjadi kendala dalam pembebasan lahan Tol Getaci. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Satuan Kerja Pengadaan Tanah Jalan Tol Wilayah I
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: ferri amiril
Laporan Kontributor TribunPriangan.com Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - 2 hal yang menjadi kendala dalam pembebasan lahan Tol Getaci. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Satuan Kerja Pengadaan Tanah Jalan Tol Wilayah I Ditjen Bina Marga, Asih Nirbiyanti.
Menurutnya, dalam proses percepatan pembebasan lahan Tol Getaci terdapat beberapa hal yang bisa menjadi hambatan, salah satunya letak geografis dan pemahaman masyarakat pemilik lahan yang nantinya akan dilintasi proyek strategis nasional (PSN) itu.
Masyarakat menurutnya perlu melek terhadap proses pembebasan lahan Tol Getaci, dengan ikut aktif dalam setiap sosialisasi yang dilakukan panitia.
Salah satunya pada proses inventarisasi, warga sering kali tidak terlalu aktif dalam proses tersebut, sehingga ketika pengumuman pembebasan lahan Tol Getaci terdapat warga yang keberatan.
"Pas musyawarah warga lihat angka baru itu pada bicara ini kurang, ini kurang, akhirnya kami ngulang lagi ngukur lagi, padahal kami sudah kasih waktu di awal," ucapnya.
Belum lagi, ungkap Asih, terdapat warga yang memiliki tanah di desa namun keberadaan warga tersebut sedang bekerja di luar negeri atau di daerah lain.
Maka dari itu menurutnya, warga perlu selalu aktif dalam keikutsertaan setiap musyawarah yang dilakukan di desa masing-masing.
"Nanti kan itu bisa disiapkan, bisa diurus oleh keluarga terdekat misalnya," ucapnya.
Pembebasan lahan untuk Tol Getaci di wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut sudah 25 persen.
Saat ini pemerintah terus mengebut pembebasan lahan untuk pembangunan Tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya,Cilacap) yang melintas di Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Update terkini terdapat 355 bidang tanah di Desa Talagasari, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut yang 100 persen telah diberikan Uang Ganti Rugi (UGR) Tol Getaci.
Menurutnya, dalam proses percepatan pembebasan lahan Tol Getaci terdapat beberapa hal yang bisa menjadi hambatan, salah satunya letak geografis dan pemahaman masyarakat pemilik lahan yang nantinya akan dilintasi proyek strategis nasional (PSN) itu.
Masyarakat menurutnya perlu melek terhadap proses pembebasan lahan Tol Getaci, dengan ikut aktif dalam setiap sosialisasi yang dilakukan panitia.
Salah satunya pada proses inventarisasi, warga sering kali tidak terlalu aktif dalam proses tersebut, sehingga ketika pengumuman pembebasan lahan Tol Getaci terdapat warga yang keberatan.
"Pas musyawarah warga lihat angka baru itu pada bicara ini kurang, ini kurang, akhirnya kami ngulang lagi ngukur lagi, padahal kami sudah kasih waktu di awal," ucapnya.
Belum lagi, ungkap Asih, terdapat warga yang memiliki tanah di desa namun keberadaan warga tersebut sedang bekerja di luar negeri atau di daerah lain.
Maka dari itu menurutnya, warga perlu selalu aktif dalam keikutsertaan setiap musyawarah yang dilakukan di desa masing-masing.
"Nanti kan itu bisa disiapkan, bisa diurus oleh keluarga terdekat misalnya," ucapnya.
Asih Nirbiyanti mengatakan progres pembebasan lahan Tol Getaci sudah mencapai 25 persen.
Adapun progres pembebasan lahan untuk Tol Getaci tersebut yakni di kawasan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut wilayah utara.
"Kalo Kota Bandung sudah 100 persen pembebasannya, Kabupaten Bandung dan Garut Utara baru 25 persen," ujarnya kepada Tribun.
Ketua Pengadaan Tanah Proyek Tol Getaci Kabupaten Garut Muhamad Rahman mengatakan saat ini tinggal enam desa di termin pertama yang akan segera dibayarkan uang ganti ruginya.
"Kami mohon ini Pak Camat, Pak Kepala Desa mohon dibantu, karena kami inginnya kerja sekali tuntas, seperti Desa Talagasari ini," ujarnya.
Ia menuturkan, setelah Desa Talagasari pihaknya tengah mempersiapkan proses UGR Tol Getaci di Desa Karangtengah, Kecamatan Kadungora.
Saat ini Desa Karangtengah masih dilakukan proses validasi oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Rahman mengimbau masyarakat yang telah menerima pencairan UGR Tol Getaci agar menggunakan uang tersebut dengan baik dan bijak.
Warga juga dihimbau agar tidak dulu mengambil uang terlalu banyak demi keamanan.
"Kemudian kemudian tanah yang sudah dibebaskan Tol Getaci diharapkan bisa dijaga jangan sampai ada pihak lain yang masuk," ungkapnya. (*)
Pemkot Tasikmalaya Sebut Pembangunan Tol Getaci Dongkrak Perekonomian Priangan Timur |
![]() |
---|
Daftar 5 Makanan MBG yang Diduga Jadi Penyebab Ratusan Siswa di Garut Keracunan |
![]() |
---|
28 Desa dan 6 Kecamatan di Kabupaten Bandung Tergusur Tol Getaci, Ini Listnya |
![]() |
---|
37 Desa dan 7 Kecamatan di Kabupaten Garut Tergusur Tol Getaci, Ini Listnya |
![]() |
---|
17 Desa dan 5 Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya Rencananya Tergusur Tol Getaci, Ini Listnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.