Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 28 Juni 2024 Bertemakan Upaya Menjauhi Larangan Allah SWT

Berikut Ini Dia Naskah Khutbah Jumat 28 Juni 2024 Bertemakan Upaya Menjauhi Larangan Allah SWT

TribunPriangan.com/Machmud Mubarok
Naskah Khutbah Jumat 28 Juni 2024 Bertemakan Upaya Menjauhi Larangan Allah SWT 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Kesediaan menjauhi larangan erat kaitannya dengan keimanan. Tanpa kemampuan menangkap hikmah sekalipun, seorang Mukmin dengan rela hati menjauhi larangan. Larangan bersumber dari syari'. Yaitu Allah dan Rasul.  Dalam perkembangannya, larangan yang dikeluarkan oleh pemimpin demi kemaslahatan, wajib untuk dipatuhi. Selama tidak melanggar aturan Allah.

Larangan dalam Al-Qur'an ada yang menggunakan bentuk laa nahi, kalam khabariyah. Seperti penggunaan lafal harroma ataupun hurrimat.terdapat pula ayat yang menggunakan perintah tegas untuk menjauhi, Seperti penggunaan lafal fajtanibuuhu.

Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki menyatakan dalam kitabnya yang berjudul Qul Hadzihi Sabili h.81, bahwa hikmah pentingnya mengetahui larangan adalah agar mampu menjauhinya. Sebagaimana takwa merupakan penyebab kebaikan di dunia dan di akhirat, kemaksiatan juga menjadi penyebab kejelekan, bala', ujian di dunia dan di akhirat, hilangnya nikmat, terjadinya bencana, hilangnya iman, laknat dan murka Allah.

Baca juga: Naskah Khutbah Singkat Jumat 21 Juni 2024, Tema: Menjaga Hati dari berbagai Hal yang Merusak

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Seseorang harus memiliki pengetahuan terkait larangan. Sehingga tidak salah kira bahwa dia melakukan taat, padahal bermaksiat. Seperti kisah yang diceritakan oleh imam Ibnu Arobi dalam kitab al-Futuhat al-Makiyyah. Pada Bab al-Washoya beliau menceritakan tentang seseorang yang membeli sapi dan menggaulinya. Demi agar terjauh dari zina farji. Padahal menyetubuhi hewan adalah hal yang juga dilarang.

Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad dalam kitab Risalatul Mu'awanah h.17-18 menyatakan, larangan yang dijauhi dengan ikhlas, menghasilkan kedekatan hamba dengan Allah. Pandangan, penglihatan dan segala gerak langkahnya dijaga oleh Allah. Pernyataan ini berdasarkan hadits dari Abu Hurairah, Riwayat imam Al-Bukhari. Nabi bersabda:

مَنْ عَادَى لِي وَلِـيًّا فَـقَدْ آذَنْـتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَـرَّبَ إِلَيَّ عَبْـدِي بِـشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْـتَرَضْتُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْـدِي يَتَـقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّـوَافِلِ حَـتَّى أُحِـبَّهُ، فَإِذَا أَحْـبَبْـتُهُ كُنْـتُ سَمْـعَهُ الَّذِي يَسْـمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْـصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْـطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْـشِي بِهَا، وَإِنْ سَأَلَنِي َلأُعْطِـيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي َلأُعِيـذَنَّهُ

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 21 Juni 2024: Manfaatkan Sisa Waktu untuk Selalu Bertaubat dari Dosa

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Seseorang yang melanggar larangan Allah, mendapatkan dosa dan jauh dari Allah. Ia diwajibkan untuk segera bertobat dengan melakukan 3 hal, yaitu Iqla', Nadam, dan Azam. Iqla’ bermakna berhenti dari melakukan hal yang dilarang. Mencabut seakar-akarnya. Nadam berarti menyesal atas kesalahan yang telah diperbuat di masa lalu. Azam berarti bertekad kuat untuk memperbaiki diri di masa depan. Sekelam apapun masa lalu, masa depan masih belum terjadi. Masa depan tergantung kebaikan ataukah keburukan yang dilakukan di masa kini.

Semoga kita termasuk orang yang dimampukan oleh Allah untuk menjauhi segala hal yang dilarang oleh-Nya.

 بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

 

Khutbah 2

الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ إِلاَّاللهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ الَّذِيْ جَعَلَ الجَّنَّةَ لِلْمُتَّقِيْنَ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِيْ إِلىَ الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّـدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ. أَمَّا بَعْدُ .فَيَآأَيُّهَاالمُؤْمِنُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. وَاتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ . قَالَ اللهُ تَعَالَى:  يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

 

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved