Keracunan Massal di KBB
DETIK-DETIK Siswa SD di Bandung Barat Alami Keracunan Usai Kenaikan Kelas, Kata Orangtua Korban
Mereka menjalani perawatan di Puskesmas Sindangkerta, Klinik dr Yoga, Klinik Sikembar, BPM Hj Eneng, Klinik Permata, dan Klinik dr Taufik
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG BARAT - Sejumlah korban keracunan pada acara pesta kenaikan kelas di SDN Gandasari, Kampung Bojongmareme, Desa/Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB), masih menjalani perawatan di beberapa fasilitas kesehatan, Rabu (26/4/2024).
Berdasarkan data terbaru Dinas Kesehatan KBB, jumlah korban yang keracunan itu mencapai 125 orang. Mereka menjalani perawatan di Puskesmas Sindangkerta, Klinik dr Yoga, Klinik Sikembar, BPM Hj Eneng, Klinik Permata, dan Klinik dr Taufik.
Korban keracunan itu di antaranya Helmi Yahdan (9) siswa kelas 3 dan ibunya yakni Yani (43). Hingga saat ini keduanya masih menjalani perawatan di Puskesmas Sindangkerta karena kondisinya belum benar-benar pulih.
"Awalnya pada hari Selasa pukul 01.00 WIB, anak saya demam tinggi disertai muntah-muntah dan buang air besar," ujar Yani di Puskesmas Sindangkerta, Rabu (26/6/2024).
Dengan kondisi itu, Yani hanya menyangka anaknya itu sakit biasa, tetapi setelah melihat grup sekolah ternyata teman-teman Helmi juga mengalami muntah dan diare setelah makan nasi dan ayam goreng tepung.
"Saya juga ikut makan jadi kemarin sempat mual-mual, tapi buru-buru minum obat supaya bisa urus anak saya yang kondisinya terus muntah," kata Yani.
Setelah itu, kata dia, Helmi langsung dibawa ke Klinik Dokter Taufik. Namun, di sana dua terus mengalami muntah-muntah dan tidak berhenti, sehingga dia dibawa ke Puskesmas Sindangkerta.
Ia mengatakan, setelah mendapat perawatan intensif dan ditangani Nakes di Puskesmas Sindangkerta, kondisi Helmi mulai berangsur membaik, bahkan demam dan intensitas buang air besar kini berkurang.
"Alhamdulillah panasnya sudah hilang, mual juga tinggal sedikit. Mudah-mudahan dokter bisa izinkan pulang hari ini," ucapnya.
Sementara Kepala Puskesmas Sindangkerta, Dini Silvia Sari mengatakan, data korban keracunan hingga pukul 09.00 WIB mencapai 125 orang baik itu dewasa maupun anak-anak atau siswa di SDN Gandasari.
"Tapi 85 persen anak-anak, kita tangani dan ada yang kami rujuk juga ke RSUD Cililin sebanyak 16. Untuk yang ditangani semuanya dari faskes terdekat juga ada 125 orang," ujar Dini.
Berdasarkan hasil penulusuran dan penanganan, kata dia, hampir semua korban iru merasakan gejala mual dan diare setelah mengonsumsi nasi box dari sekolah dalam acara kenaikan kelas di SD Gandasari, Sindangkerta.
Ia mengatakan, berdasarkan informasi total ada 142 box nasi yang dibagikan kepada siswa, sedangkan data yang datang ada 125 yakni siswa SD dan pihak keluarga yang mendampingi atau ikut dalam acara tersebut.
"Hampir semua pasien yang datang ke Puskesmas itu setelah makan nasi box dan chicken. Mereka menderita mual-mual, muntah-muntah dan mencret," katanya.
Baca juga: BREAKING NEWS - Pesta Kenaikan Kelas SD di Bandung Barat Membawa Petaka, Ratusan Siswa Keracunan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/priangan/foto/bank/originals/siswa-keracunan-saat-menjalani-perawatan-di-Puskesmas-Sindangkerta.jpg)