NGERI, 2 Perempuan Staf Setwan Kesurupan di Gedung Baru DPRD Bandung Barat yang Terbengkalai

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG BARAT - 2 perempuan staf Sekretariat DPRD Kabupaten Bandung Barat (KBB) kesurupan di gedung DPRD baru yang kondisinya terbengkalai hingga kejadian itu viral di sosial media, Selasa (4/6/2024).

Gedung DPRD yang dibangun dengan anggaran Rp 145 miliar di Jalan Cijamil-Cisarua, Desa Ngamprah, Kecamatan Ngamprah tersebut selama ini memang tak berpenghuni karena pembangunannya belum sepenuhnya rampung.

Sekretaris DPRD KBB, Rony Rudyana mengatakan, kejadian staf yang mengalami kesurupan di Gedung DPRD yang baru itu ketika pihaknya sedang melakukan agenda kunjungan ke gedung tersebut.

"Staf yang kesurupan itu 2 perempuan, waktu masuk gedung itu tiba-tiba langsung berteriak. Kami langsung menolong supaya tidak semakin parah," ujarnya saat dihubungi, Selasa (4/6/2024).

Baca juga: Terkait Viralnya Video Terbaru Kesurupan Arwah Vina, Linda: Kesurupan Arwah Vina Bukan Pertama Kali

Ia mengatakan, setelah keduanya dalam kondisi tenang, staf perempuan itu langsung dibawa keluar dari area Gedung DPRD KBB yang baru tersebut untuk dilakukan penanganan.

Setelah ditangani, kata Ronny, kedua staf tersebut kondisinya langsung membaik, sehingga tidak harus dilakukan perawatan atau penanganan lebih lanjut.

"Alhamdulillah sekarang kondisinya sudah membaik,  mudah-mudahan tidak ada lagi kejadian serupa," kata Rony.

Kepala Bidang Penataan Bangunan Prasarana Permukiman dan Konstruksi, Dinas PUTR KBB, Rahmat Ardiansyah mengatakan, gedung tersebut belum bisa digunakan karena ada fasilitas penunjang yang belum tersedia. 

"Penunjang seperti air, benteng, meubeler, lokasi parkir belum siap karena memerlukan dana tambahan. Jadi, ini sudah lama tak terpakai dan perlu perbaikan," ucap Rahmat.

Ia mengatakan, agar gedung DPRD KBB tersebut bisa digunakan, memerlukan sarana penunjang, termasuk kelengkapan penunjang lain seperti interior dan eksterior, tetapi untuk saat ini belum dianggarkan. (*)