Naskah Khutbah Jumat

Teks Khutbah Jumat 31 Mei 2024: Bertemakan Mempersiapkan Ibadah Haji dengan Ilmu

Contoh Singkat Teks Khutbah Jumat 31 Mei 2024: Bertemakan Mempersiapkan Ibadah Haji dengan Ilmu

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Dok Tribun Kaltim
Ilustrasi Salat Berjamaah di Masjid 

Hadirin rahimakumullah,

Hari-hari ini, beberapa kloter jamaah calon haji telah diberangkatkan ke Tanah Suci. Sebagaimana kita tahu bahwa ibadah haji memiliki hukum-hukum yang harus diindahkan dan dilakukan sesuai tuntunan syariat agar sah dan diterima oleh Allah swt.

Pembahasan secara terperinci tentang manasik haji tentunya panjang lebar dan tidak cukup disampaikan dalam khutbah Jumat yang singkat. Namun dalam kesempatan yang mulia ini, khatib mengingatkan kepada kita semua mengenai dua hal penting.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 24 Mei 2024: Istiqomah Beribadah meski Belum Maksimal

Pertama, seseorang yang akan berangkat haji, bekal paling utama dan paling penting yang harus ia bawa adalah ilmu. Ilmu tentang tata cara haji ini sangat urgen karena berkaitan dengan sah atau tidaknya ibadah haji, diterima atau tidaknya ibadah haji.

Sangat disayangkan apabila harta, tenaga, waktu, rasa lapar, rasa haus, rasa letih dan perjalanan jauh hilang sia-sia tanpa faedah dan manfaat dikarenakan seseorang tidak membawa bekal yang memadai tentang ilmu mengenai tata cara haji.

Orang yang tidak memiliki ilmu tentang hukum-hukum haji, lalu ia berhaji tanpa ilmu maka ia tidak bisa menjamin keabsahan ibadah yang ia kerjakan. Demikianlah keadaan orang yang tidak berilmu. Ia ingin memperbaiki sesuatu namun justru sebaliknya ia merusaknya dan membatalkannya.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 24 Mei 2024: Memacu Diri Menjadi Hamba yang Taat

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Banyak orang yang mengatakan: Jika aku pergi haji maka aku akan melihat apa yang dikerjakan orang lain lalu aku meniru apa yang mereka lakukan. Atau mengatakan: Nanti di sana kan ada pembimbing, untuk apa aku belajar tentang tata cara haji?

Atau mengatakan: Untuk apa belajar tentang tata cara haji, toh yang penting niatnya baik. Perkataan-perkataan semacam ini, biasanya tidak keluar kecuali dari orang yang tidak mengetahui hakikat perkara yang sesungguhnya.Kita katakan kepadanya: Para ulama telah menegaskan bahwa wajib bagi setiap Muslim untuk tidak mulai melakukan perbuatan apa pun hingga ia mengetahui bagian yang Allah halalkan dan bagian yang Allah haramkan dari perbuatan tersebut.

Karena Allah swt telah membebankan berbagai kewajiban kepada kita, maka wajib bagi kita memperhatikan dan mengindahkan apa yang ia wajibkan. Makna kaidah ini bahwa orang yang mulai melakukan ibadah tertentu atau bentuk transaksi mu’amalat tertentu tanpa ilmu, maka ia telah bermaksiat kepada Allah.

Baca juga: Teks Khutbah Jumat 24 Mei 2024 yang Membahas: Iri dan Dengki, Pembunuh Rasa Syukur

Umumnya, karena tidak mau mengaji atau belajar, seseorang terjatuh pada perkara yang merusak atau membatalkan amal yang dilakukan, sehingga amalnya tidak sah tanpa ia sadari. Orang yang seperti ini tidaklah diterima alasan bahwa ia bodoh. Sebab kebodohan bukanlah alasan yang diterima ketika seseorang mengerjakan ibadah dengan cara yang tidak benar.

Oleh karena itu, bagi orang yang ingin berhaji, berzakat, mengerjakan shalat atau ibadah dan mu’amalat apa pun, maka wajib mempelajari ilmu tentang hal-hal tersebut. Al-Baihaqi meriwayatkan dari sahabat Anas ra bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:

طَلَبُ العِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ (رواه البيهقيّ في المدخل)

Artinya: Menuntut ilmu agama yang pokok adalah wajib bagi setiap Muslim (dan Muslimah) (HR al-Baihaqi dalam kitab al-Madkhal).

Baca juga: Teks Khutbah Jumat 24 Mei 2024 Bertemakan Memupuk Niat dan Semangat Ibadah Haji

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Halaman
1234
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved