Breaking News

Naskah Khutbah Jumat

Teks Singkat Khutbah Jumat 24 Mei 2024 Bertema Membiasakan Hidup Rajin dan Aktif

Berikut Ini Dia Naskah Singkat Khutbah Jumat 24 Mei 2024 Bertemakan Menjauhi Sifat Malas

Tribunpontianak.co.id
Naskah Singkat Khutbah Jumat 24 Mei 2024 Bertemakan Menjauhi Sifat Malas 

TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, waspada terhadap rasa malas di dalam diri ya.

Karena bisa jadi, rasa malas tersebut disebabkan oleh gangguan atau hasutan jin untuk membuat kita malas apalagi untuk malas menjalani ibadah kepada Allah SWT.

Malas adalah ketika kita tidak mau melakukan apa-apa. Sifat malas pula sangat tidak dianjurkan dalam Islam.

Maka dari itu, kita sebagai seorang muslim harus bisa melawan rasa malas tersebut karena Islam adalah agama yang mengajarkan umatnya untuk senantiasa giat dan rajin dalam menjalankan sesuatu.

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 24 Mei 2024: Mencintai Tanah Air Teladan Rasulullah

Berbicara perihal lusa nanti, tepatnya di hari Jumat tanggal 24 Mei 2024, kita selaku laki-laki beragama muslim akan melaksanakan ibadah Salat Jumat.

Hari Jumat yang merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari pun diyakini oleh kaum muslimin sebagai hari yang penuh keberkahan.

Khusus untuk khutbah pada Jumat hari ini, berikut merupakan naskah khutbah Jumat yang sudah TribunPriangan.com lansir dari laman NU Jombang Online untuk tanggal 24 Mei 2024 bertemakan "Menjauhi Sifat Malas".

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 24 Mei 2024: Pintarlah Menjaga Hati dari Berbagai Hal yang Merusak

Khutbah 1

الحَمْدُ للهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

 

Ma’asyiral Muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah.

Pada kesempatan yang mulai ini, alfaqir mengingatkan sekaligus mengajak kepada diri sendiri dan tentu juga kepada jamaah Jumat agar selalu meningkatkan takwa kita kepada Allah swt. Syukur-syukur takwa tersebut terus dapat menghiasi di dalam gerak-gerik kehidupan kita sehari-hari. Sehingga di manapun, kapanpun, dan dalam situasi apapun, takwa kita kepada Allah swt tidak pernah berkurang, justru sebaliknya. Dengan takwa itu, Allah akan memberikan pertolongan kepada kita semua dan memberikan rezeki yang tidak pernah kita duga.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 24 Mei 2024, Bertemakan Selalu Memacu Diri untuk Menjadi Hamba yang Taat

Ma’asyiral Muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah.

Kita patut bersyukur, karena kita datang ke tempat ini dalam rangka melaksanakan shalat Jumat adalah satu kenikmatan tersendiri. Allah telah memberikan nikmat yang besar kepada kita, berupa kesempatan dan kesehatan sehingga dapat menjalankan kewajiban-kewajiban yang diberikan kepada kita.

Selagi kita masih diberikan nikmat sehat dan sempat, tak ada alasan untuk bermalas-malasan melakukan beragam bentuk kebaikan, apalagi hal itu merupakan kewajiban yang memang harus kita laksanakan dengan sebaik mungkin.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an surah Luqman ayat 34:

 وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya, “Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Ayat di atas menegaskan kepada kita semua bahwa kita sebetulnya tidak punya banyak daya. Kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi besok, apakah masih diberikan kesehatan atau justru kondisinya berbalik. Boleh kita berikhtiar semaksimal mungkin untuk selalu menjaga kesehatan agar bisa melaksanakan ibadah dengan istikamah, begitu juga dengan ritme kerja kita, diharapkan terjaga. Manusia memang sebatas berencana, berikhtiar, dan berharap. Tetapi hasil dari itu semua, manusia sama sekali tidak punya kemampuan untuk memastikannya.

Oleh karena itu, hal terbaik yang harus ditanamkan dalam diri kita adalah menjaga semangat atau spirit untuk tidak melewatkan kesempatan-kesempatan yang diberikan Allah swt dalam melakukan kebaikan kepada sesama, mengamalkan berbagai macam ibadah sebagai wasilah taqarrub kepada Allah, dan seterusnya. Begitu kita masih merasa sempat dan mampu, saat itu pula kita harus memanfaatkan kesempatan tersebut. Tidak menunda, apalagi malas.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 17 Mei 2024 Bertemakan Memupuk Niat dan Semangat Ibadah Haji

Ma’asyiral Muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah.

Imam Hasan Al-Bashri pernah memberikan nasihat terkait sikap malas. Beliau berkata, “Waspadalah kamu dengan sikap menunda-nunda. Kamu sekarang berada di hari ini dan bukan esok hari. Apabila hari esok tiba, kamu akan berada di hari tersebut dan sekarang kamu masih berada di hari ini. Jika hari esok tidak datang kepadamu, maka jangan sesali atas apa yang tidak kamu lakukan hari ini”.

Sifat malas hanya bisa menumpuk pekerjaan atau tanggung jawab. Karena kemalasan, bisa saja hari ini lalai dengan tanggung jawab yang diberikan, begitu juga keesokan harinya, dan seterusnya. Pemalas cenderung hanya memutar waktu tanpa makna atau nilai. Umar ibn al-Khatthab pernah menulis surat kepada Abu Musa al-Asy’ari yang kala itu sedang berada di Bashrah, beliau menulis, “Jangan engkau menunda pekerjaan hari ini ke esok hari, sebab pekerjaan tersebut akan menumpuk dan engkau akan kehilangan kesempatan untuk menyelesaikannya.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 17 Mei 2024: Strategi Setan Menggoda Manusia dan Cara Menghindarinya

Ma’asyiral Muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah.

Kita perlu mengatur waktu, jangan biarkan waktu mengalir begitu saja. Kendali waktu ada pada kita masing-masing. Waktu tidak akan berubah, tetap 24 jam. Waktu akan begitu sangat bermakna bila kita mampu mengaturnya. Secara sederhana, kita dapat menyimulasikan bahwa pada jam 02:30 WIB misalnya, kita harus bangun tidur mengerjakan shalat malam, dilanjutkan dengan shalat Subuh. Pada jam 06.30 WIB sebelum berangkat kerja kita melaksanakan shalat Dhuha. Begitu seterusnya. Bila hal ini dibiasakan, kedisiplinan kita akan terus tumbuh dan dijauhkan dari sifat malas.

Rasulullah saw pernah mengingatkan agar kita tidak menjadi pemalas atau orang yang kerap kali menunda-nunda waktu. Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah saw pernah menasihati seseorang,

 اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

Artinya, “Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara, yaitu masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, dan hidupmu sebelum datang kematianmu”.

Demikian khutbah Jumat singkat ini. Semoga dari beberapa pesan dan nasihat yang telah disampaikan tadi menjadi pengingat bagi kita untuk senantiasa menjaga waktu dan tidak menunda-nunda tanggung jawab yang bisa kita lakukan hari ini. Semakin kita bisa menggunakan waktu dengan semaksimal mungkin, di sanalah kita mendapatkan keberkahan dari hari yang kita jalani. Allah berfirman dalam Al-Qur'an surah Al-Furqan Ayat 62:

وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ خِلْفَةً لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يَذَّكَّرَ أَوْ أَرَادَ شُكُورًا

Artinya, “Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur".

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

 

Khutbah 2

الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ إِلاَّاللهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ الَّذِيْ جَعَلَ الجَّنَّةَ لِلْمُتَّقِيْنَ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِيْ إِلىَ الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّـدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ. أَمَّا بَعْدُ .فَيَآأَيُّهَاالمُؤْمِنُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. وَاتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ . قَالَ اللهُ تَعَالَى:  يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

 

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved