Pilkada Garut 2024

Pengamat Sayangkan Calon Perseorangan di Pilkada Garut 2024 Tak Lolos: Bisa Jadi Penantang Serius

Ia menuturkan dalam beberapa periode terakhir Kabupaten Garut kerap menampilkan calon perseorangan dan pernah menjadi pemenang

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Dedy Herdiana
TribunPriangan.com/Sidqi Al Ghifari
Direktur Riset Nation State Institute (NSI Indonesia) Ali Mujahidin, MM. 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com, SIDQI Al Ghifari dari Garut

TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Pengamat politik dari Riset Nation State Institute (NSI Indonesia) menyayangkan tiga bakal calon bupati Garut jalur perseorangan gagal maju dalam Pilkada 2024.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Riset Nation State Institute (NSI Indonesia) Ali Mujahidin, MM, ia menyebut ketiga bakal calon bupati jalur perseorangan itu harus terhenti di fase verifikasi syarat dukungan. 

Baca juga: Garut Tanpa Calon Perseorangan, Tiga Pasangan Kurang Dukungan Setelah Diverifikasi KPU

"Sayang sekali ya, padahal sejatinya mereka bisa jadi penantang serius bagi calon dari partai politik," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Rabu (15/5/2024). 

Ia menuturkan dalam beberapa periode terakhir Kabupaten Garut kerap menampilkan calon perseorangan dan pernah menjadi pemenang di Pilkada 2008.

Saat itu pasangan Aceng Fikri dan Dicky Chandra keluar sebagai pemenang dengan raihan suara terbanyak di putaran kedua. 

"Jika melihat denyut Pilkada di daerah lain, di Pilgub Jakarta misalnya, calon independen juga muncul. Artinya memang masih menyisakan peluang," ungkapnya. 

Jalur perseorangan juga menurutnya bisa jadi alternatif pilihan masyarakat yang hari ini anti terhadap partai politik. 

Terutama jika calon perseorangan itu memiliki figuritas, seperti misalnya Anies Baswedan  bisa menjadi calon presiden padahal bukan kader partai. 

"Meski belakangan Anies didukung partai karena gagasan presidential treshold 0 persen tak disetujui parlemen,"

"Demikian juga di Pilgub DKI Jakarta yang sejak 2008 terus bermunculan calon-calon independen," tambahnya. 

Ali menjelaskan, dengan tidak ikut sertanya calon perseorangan di Pilkada Garut 2024 maka pemilih non partisan bisa beralih dukungan  jika ada kandidat yang sejalan dengan selera mereka. 

Mereka juga bisa memilih kandidat partai yang selama ini tidak mengecewakan mereka. 

"Selain itu juga, golput akan berkurang jika sistem pemilihan menjanjikan suasana yang lebih baik, tidak ada jual beli suara, suap kepasa penyelenggara, dan lainnya," tandas Ali. 

Baca juga: 15 Sosok di Bursa Cawalkot Pilkada Kota Tasikmalaya 2024, Semakin Panas Berebut Hati Masyarakat

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved