Pilkada Sumedang 2024

Pilkada Sumedang 2024, Alasan Radya Anom Karaton Sumedang Larang Daftar ke KPU Jelang Tengah Malam

Lucky datang bersama bakal calon bupati yang akan didampinginya, Hendrik Kurniawan. Pasangan ini menjadi satu-satunya yang mendaftar.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Gelar Aldi Sugiara
tribunpriangan.com/kiki andriana
Radya Anom Karaton Sumedang Larang, Raden Lucky Johari Soemawilaga. Pilkada Sumedang 2024, Alasan Radya Anom Karaton Sumedang Larang Daftar ke KPU Jelang Tengah Malam 

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Radya Anom Karaton Sumedang Larang, Raden Lucky Johari Soemawilaga mendaftar ke KPU Sumedang menjelang ditutupnya pendaftaran jalur perseorangan untuk Pilkada Sumedang 2024, Minggu (12/5/2024) malam.

Lucky datang bersama bakal calon bupati yang akan didampinginya, Hendrik Kurniawan. Pasangan ini menjadi satu-satunya yang mendaftar.

Keduanya datang diiringi para pendukungnya. Kedatangan mereka ke KPU Sumedanng sekitar pukul 22.00 WIB malam, dengan menyerahkan syarat pendaftaran, yaitu berkas dukungan.

KPU Sumedang memasang batas minimal dukungan, yaitu sebanyak 67.239 dukungan yang populasinya tersebar di 14 Kecamatan di Sumedang.

Angka syarat dukungan itu diambil dari 7,5 persen jumlah DPT di Sumedang pada Pemilu 2024.

Baca juga: Pilkada Garut 2024, Aceng Fikri Daftar Calon Bupati Garut Jalur Perseorangan, Bawa Satu Truk Berkas

Lucky memastikan bahwa tidak ada kaitan apapun dengan perhitungan primbon terkait pendaftarannya pada tengah malam.

Namun, kedatangan mereka pada malam larut itu hanya persoalan waktu luang.

"Ini kebetulan saja. Dari pagi sampai sore semua ada kegiatan, sehingga baru bisa datang ke KPU malam," kata Lucky.

Baca juga: Pilkada Kota Bandung 2024, Dandan Riza Wardana Masuk Bursa Bakal Calon Wali Kota dari Golkar

Lucky menjelaskan, dia dan bakal calon Bupati punya pandangan bahwa ada yang perlu dikembalikan ke Sumedang, yaitu kejayaan masa lalu.

"Yang kami ingin suarakan, ingin mengembalikan kejayaan Sumedang seperti masa lalu, bagaimana bicara soal esensi nilai peradaban, harus larut ke dalam sistem," ujarnya.

"Baik pribadi, sosial, maupun bernegara. Esensi nilai luhur yang harus dihidupkan," katanya.

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved